"Wat, kau tidak boleh menjadi seperti ini. Kau itu anak baik, Wat." Thanapob menyentuh kedua bahu adiknya namun Tanawat melepas sentuhan itu sambil berkata. "Jangan menggangguku untuk main, P'Tor." Tanawat kemudian pergi lagi dari kamar membuat Thanapob mencari-cari kemana adiknya pergi.

Flashback End

Present time....

Komandan Thanapob menangis terisak mengingat kejadian dulu. Semua yang terjadi adalah karena dirinya yang tidak bisa mendidik dengan baik adiknya itu, membiarkan adiknya melakukan hal kriminal dan tidak melarangnya saking ia menyayangi adiknya itu.

"Seharusnya manusia sepertimu itu tidak usah hidup, Tanawat. Seharusnya ibu tak perlu melahirkanmu. Hiks." Isak Komandan Thanapob sambil memeluk bantal pada kamar Tanawat yang terkunci itu.

---

Ohm, Dew dan Drake baru saja tiba di kantor polisi untuk kembali bekerja sesuai Divisi mereka. Baru saja Drake duduk di kursi kerjanya anggota nya yang bernama Gemini pun menghampirinya. "Kepala Tim, ada 2 jasad di Pantai Hai Harn." Drake pun segera bersiap berangkat bersama Tim nya menuju Pantai Hai Harn.

Setiba nya di tempat tersebut disana ia melihat Nanon sudah mengecek 2 jasad yang hendak di bawa ke Rumah Sakit hari ini. Drake menghampiri Nanon sambil bertanya. "Sudah kau cek?"

Nanon menganggukkan kepala sambil menjawab. "Ciri-ciri nya sama seperti korban pembunuhan kasus berantai wanita. Kita ketemu di Rumah Sakit."

Drake menganggukkan kepala kemudian mengambil gambar korban tersebut dan mencari-cari sekeliling siapa tahu dirinya menemukan pecahan kaca seperti yang dikatakan Ohm waktu itu.

Tepat dugaan nya ada pecahan kaca dengan cipratan darah yang berada tak jauh dari jasad korban. Drake mengambil pecahan kaca itu menggunakan pinset yang ia masukkan ke dalam klip plastik untuk dibawa ke Rumah Sakit dilakukan autopsi.

Nanon kini tengah sibuk melakukan autopsi kedua jasad yang sempat di temukan di Pantai Hai Harn. Nanon mengambil kapas yang di jepit pinset kearah pinggir bibir dan area tubuh lainnya lalu memasukkan nya ke dalam tabung vacuinet untuk di telusuri menggunakan mikroskop.

Terkadang dirinya memotret bagian-bagian tubuh pada 2 jasad di hadapannya itu untuk ia masukkan ke data hasil autopsi tim penyidik kepolisian. Setelah selesai semuanya ia mengetik hasil autopsi yang ia kerjakan selama 1 jam itu kemudian selesai mencetak hasil ketikan nya.

Ia pun keluar dari Ruang Autopsi kemudian memberikan hasil autopsi nya kepada Drake juga Gemini anggotanya yang menunggu disana. "Ini hasil autopsi kedua jasad yang ada di dalam. Sebisa mungkin cari informasi mengenai 2 jasad ini karena aku tidak mungkin membiarkan jasad nya di diamkan selama berhari-hari di lemari pendingin." Jelas Nanon yang dijawab anggukkan kepala oleh Drake.

"Kami akan menginformasikan kepada keluarga korban mengenai hal ini." Seru Drake kemudian ia kembali berucap. "Baiklah. Terimakasih untuk laporan hasil autopsi nya, kami pamit." Drake dan Gemini pun segera pergi dari sana kemudian Nanon kembali masuk ke dalam ruang kerja nya mengangkat kedua jasad tersebut ke dalam lemari pendingin yang di beri nomor 304 dan 305.

Nanon pun keluar dari ruang kerja nya menuju kantin karena dirinya belum sarapan sejak tadi dengan memesan Egg muffin dan secangkir hangat kopi tanpa gula duduk pada kursi pojok kantin.

Tak lama pesanan nya datang. Ia pun menikmati makanan tersebut dengan santai sambil membuka ponselnya mengecek foto-foto jasad Kasus Pembunuhan Berantai Wanita yang ia taruh pada memori ponselnya sambil sesekali menelaah.

Saat sedang melihat foto-foto tersebut datang seorang pria berseragam dokter sepertinya dengan berkata. "Boleh saya duduk sini?" Nanon terkejut ketika menoleh ternyata orang itu adalah Dokter Tanawat.

AUTOPSY [FINISHED✔]Where stories live. Discover now