Te adoro

175 22 0
                                    

Kita dipertemukan dengan cara yang tak terduga.

Pagi itu, cuaca begitu mendung.
Ten berdiri di teras rumah sembari memandangi langit yang kian gelap.

"Good morning, bubby..." Ten sedikit tersentak tatkala merasakan dua lengan melingkar di perutnya, membuat lelaki mungil itu spontan berbalik badan.

"Jaehyun?" Ucapnya terbata, mendapati Jaehyun yang berdiri di hadapannya.
"Ahh maaf terlalu pagi, but i just excited to meet you," ucapnya canggung seraya melepaskan tangannya dari pinggang Ten.

Mereka berdua sama-sama tersenyum canggung. Sangat canggung.
"Ah gapapa kok, can i get my morning kiss?"

Ten menatap Jaehyun yang sedang tersenyum. Tak lama, lelaki itu menarik tangan Ten supaya mendekat ke arahnya.

"Here, bubby.."

Jaehyun menangkup wajah Ten, menyambar bibir kekasih mungilnya dan melumatnya lembut.
"Eumhhh.." Ten mengeluarkan desahan laknat.

Oh God, dia sangat menciumku dengan lembut.

"I love you..." Bisik Jaehyun setelah melepas pagutan. "Aku udah nunggu momen ini dari lama, Ten." Ucapnya lagi seraya mengecup hidung milik Ten.

Sementara Ten hanya terdiam, menatapnya dengan detak jantung yang teramat cepat.

"Why?" tanya si mungil.

"Karna aku udah naksir lama sama kamu, Ten."

Ten rasanya ingin sekali berteriak.
Lelaki manis itu tidak bisa menahan garis wajahnya yang ingin sekali melengkung ke atas membentuk senyuman.

oh God. Jaehyun make me crazy.

"Ke-kenapa begitu?" Tanya Ten gugup, mencoba menatap manik Jaehyun yang sejak tadi tak berhenti menatapnya.
"Aku nggak tahu, yang jelas aku sayang banget sama kamu, Ten. Terima kasih udah jemput aku ya."

Jaehyun menarik tubuh Ten dalam dekapannya. Memeluk Ten begitu erat, mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang. Sungguh, Ten sangat amat merasakan kasih sayang Jaehyun yang begitu besar kepadanya.
Dan entah mengapa, Ten begitu nyaman berada di dekatnya, padahal ini adalah pertama kali pertemuan mereka setelah lama saling mengenal.

Tuhan, kenapa Engkau tidak mempertemukanku dengan Jaehyun dari dulu?

Jaeten oneshoot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang