Selamat Datang di Kedai!

175 35 25
                                    

Sebuah kedai di pinggiran kota sedang banyak diperbincangkan orang-orang. Mereka yang datang ke kedai tidak hanya diberi pilihan menu, mereka juga dibebaskan berekspresi dalam bentuk tulisan. Pelanggan akan diberi selembar kertas dan pena berwarna coklat untuk menuliskan apa yang sedang mereka rasa atau hal apa yang mereka pikirkan.

Konon sang pemilik adalah seorang penulis dan penyair. Tulisan-tulisan dari pelanggannya itu akan digubah menjadi narasi, puisi ataupun prosa. Ini adalah kumpulan cerita-cerita pelanggan setia kedai yang telah ditulis sedemikian rupa oleh sang pemilik kedai.

Karena menurut sang pemilik, setiap orang punya hak untuk bercerita tanpa dihakimi. Menuangkan isi kepalanya, keluh kesah hidupnya, atau imajinasi liar yang terus-menerus mengganggu pikirannya. Dan ia memfasilitasinya dengan membebaskan tiap pelanggan yang datang untuk menceritakan apapun yang ingin mereka ceritakan. Sebuah pena dan selembar kertas menjadi alat penyalurnya.

Dalam sebuah papan di depan kedai, sebuah surat penyambutan terpajang. Tulisan tangan sang pemilik menambah kesan kuno surat tersebut. Dikala canggihnya jaman, sang pemilik lebih memilih menulis langsung menggunakan tangannya.

ま──────────ま


Kepada para pelanggan yang tersayang

Selamat datang di Kedai Martabucks!

Surganya para pencinta cemilan terbaik di dunia. Yang asin, yang manis, yang bikin kangen, yang ngilang tanpa kabar, semua tersedia disini. Cemilan yang paling cocok dinikmati bersama keluarga, sahabat, teman, pacar, mantan, sahabat rasa pacar, mantan tapi masih temenan, pokoknya cocok untuk segala usia.

Cemilan untuk menemani malam galau mu, menemani diskusi mu, obrolan ringan bersama ibu atau ayah, juga dapat menjadi hadiah pembujuk calon mertua agar mengizinkan anaknya untuk dibawa kencan saat malam minggu tiba.

Oiya, disini juga membuka ruang untuk kamu yang mengalami masalah dan bingung karena tak punya tempat untuk mengeluarkan uneg-uneg itu di kepala. Atau mungkin kamu tak punya cukup keberanian dalam mengungkapkannya secara langsung.

Saya sebagai sang pemilik akan menggubah kalimat-kalimat yang kamu tulis di sebuah lembaran kertas putih menjadi sebuah narasi. Narasi yang dikumpulkan akan dicetak menjadi sebuah buku utuh, yang nantinya akan dipajang di perpustakaan pojok kedai untuk dinikmati pelanggan lainnya.

Disini bukan hanya menyediakan cemilan, kami juga membebaskanmu berekspresi lewat tulisan. Tak perlu ragu, tak perlu bimbang, ceritakan saja semuanya!


Salam hangat,

Wira Astrajingga

ま──────────ま

Jika lisan mu enggan bercerita, maka biarkan tulisanmu mengungkapkan semuanya.

ま──────────ま

Kedai MartabucksOù les histoires vivent. Découvrez maintenant