[0] Prolog

1.1K 159 24
                                    

Ketika trio Kamaboko akan pergi bersama untuk menuju ke tempat misi selanjutnya, tiba-tiba saja cahaya muncul dan menyeret ketiganya.

"Apa-apaan ini? Teknik darah iblis?" Tanjiro tampak panik, dia sebisa mungkin menjaga agar kotak Nezuko tidak terpisah darinya.

"WAAAAAA, KITA AKAN MATI!!"

"RAAAAHHH, AKAN KU BUNUH IBLISNYA!!" 

***

Saat tersadar, ternyata para pilar juga ada di tempat yang sama. Mereka masih tak sadarkan diri. Satu-satunya yang ada di pikiran Tanjiro adalah membangunkan salah satu pilar yang dia kenal, yaitu Tomioka Giyuu.

"Tomioka-san, bangun." Tanjiro menguncang pelan tubuh Giyuu, menyadarkan sang pilar air,

"Tanjiro?" Giyuu yang sudah tersadar tampak bingung, dia mengamati sekeliling, tak lama setelahnya pilar lainnya juga terbangun.

"Dimana ini?" 

"APA ITU ULAH ADIKMU, BOCAH?!" Sanemi menarik kerah baju Tanjiro.

"Nezuko tidak melakukannya! Jangan seenaknya menuduh adikku!" 

"Apa buktinya?!"

"Lepaskan dia, Shinazugawa!" Giyuu mencengkeram lengan Sanemi agar dia melepaskan Tanjiro.

"Jangan ikut campur, Tomioka!"

"Syuuuttt." Ruangan seketika menjadi hening, semua menatap ke arah Kagaya yang juga ada di ruangan itu bersama istri dan kelima anaknya.

"Kita bisa mencari tahu bersama-sama, jangan memojokkan satu orang seperti itu, Sanemi."

"Haik, Oyakata-sama." Sanemi melepaskan Tanjiro dan menunduk ke arah Kagaya, orang-orang lainnya juga melakukan hal yang sama, kecuali satu orang...

"Apa kau pemimpin pemburu iblis?!" Inosuke mengangkat pedangnya dan mengarahkannya pada Kagaya, "lawan aku!"

Inosuke langsung mendapatkan tatapan horor dari para pilar. Tapi Kagaya tampak menghentikan para pilar, dan membiarkan Inosuke.

"Aku memiliki tubuh yang lemah, jadi aku tidak bisa bertarung, Inosuke." Kagaya berucap dengan lembut.

"Cih, jadi kau lemah! Bagaimana kau bisa menjadi pemimpin?!"

"INOSUKE!!" Merasa ucapan Inosuke sudah melewati batas, Tanjiro langsung menarik temannya.

"Maafkan Inosuke, oyakata-sama."

"D-dia hanya babi hutan bodoh! T-tolong..ma-maafkan!" Zenitsu berucap sambil bersembunyi di belakang Tanjiro.

"Ku pikir akan terjadi ke ributan lebih dari ini, ternyata masih aman." Suara asing yang tiba-tiba muncul membuat semua orang waspada.

"SIAPA KAU?!" Sanemi langsung berteriak.

"Hay semuanya, kenalkan aku Shiro." Shiro menunduk sopan memberi salam, "bisa di bilang aku adalah semacam orang dengan kemampuan yang sama dengan dewa, tapi bukan! Aku adalah wakil dari sang Author!!!"

"Author?!"

"Pembuat cerita, dia bisa menuliskan apapun sesuai kemampuannya, saat kau di putuskan mati dalam ceritanya, kau mati! Saat di putuskan kau menjadi iblis, author bisa mengubahmu menjadi iblis dengan kemampuan imajinasinya dalam membuat cerita." Shiro menerangkan dengan sejelas mungkin agar semua memahaminya.

"Kalau begitu, dia harusnya bisa juga menghilangkan semua iblis dengan kemampuannya!"

"Ya, dia bisa."

Semua orang terkagum, yang seperti itu pun boleh?

"Aku disini untuk menunjukkan masa depan, AU, maupun masa lalu." Begitu Shiro mengatakannya, semua orang-orang tiba-tiba sudah terduduk di kursi yanga da di ruangan itu, bahkan dengan makanan yang tersedia di meja yang ada di depan mereka.

Di saat yang bersamaan, penglihatan Kagaya dan juga Gyomei sembuh. Itu sedikit mengejutkan.

"Hanya sementara saat kalian berada di sini." Shiro langsung menjawab sebelum ada yang bertanya. "Mari kita mulai dari ini."










Akhirnya bisa up juga fanfic Kimetsu no Yaiba, sebenarnya di Draft banyak banget ide buat anime ini

Tapi ya karena banyak kendala, selalu nggak jadi update aja

Dukung terus Author Nis dengan budayakan VOTE setelah membaca 😊

Dukung terus Author Nis dengan budayakan VOTE setelah membaca 😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
We can See (Demon Slayer Reaction)Where stories live. Discover now