09

144 27 13
                                    








Kan bener, Ezra dah nungguin depan rumah duduk di samping pagar gak beralaskan apa-apa pas lihat ada mobil mendekat dia langsung berdiri.

"Lo langsung cabut aja gue bisa sendiri." Kata Ruka.

"Gue bantu bentar." Tangan Bian di tahan sama Ruka.

"Gak usah, udah ada Ezra. Kalau dia lihat lo gue harus jawab 1001 pertanyaan dari Ezra, energi gue habis." Kata Ruka ketawa pelan.

"Makasih buat hari ini sorry jadi bawa energi negatif buat elo."

"Lo ngomong apa dah? Yaudah gue langsung balik jangan lupa minum obat." Ruka nganguk dia buka pintu mobil langsung di sambut Ezra yang mendelik lihat kaki Ruka di perban mana pakai kruk pula.

"LO..."

"Sssttt!! Mending bantu gue berdiri daripada lo ngomel ja." Tanpa babibu lagi, Ezra bantu Ruka tanpa lihat siapa di balik kemudi yang antar pulang Ruka.

Bian pergi setelah dia rasa Ruka aman sama Ezra. "Kenapa bisa gini?" Tanya Ezra.

"Jatoh."

"Bohong!" Kepala Ruka di toyor sama Ezra.

"Gue lompat ke mobil bokap."

"ASTAGA gue tahu lo gila tapi gue gak tahu kalau lo emang segila itu." Ezra pusing, mana luka di badan Ruka lumayan banyak.

"Lo dari dalam Ja?" Tanya Ruka, mereka jalan dengan pelan menuju rumah.

"Tadi Kak Hara nelfon gue nangis-nangis." Kata Ezra, tanpa di kasih tahupun Ezra juga tahu ada apa kenapa Hara nangis dan depan rumah berantakan bahkan di dalam masih berantakan juga.

"Sekarang masih nangis?" Tanya Ruka, Ezra geleng.

"Nyokap gue?" Tanya Ruka.

"Dari gue dateng gak lihat tante Jesya, kata Kak Hara di kamar." Kata Ezra. Ruka nganguk.

Ezra bantu Ruka buat duduk di sofa, "Capek juga yaa mapah lo sampai sini." Mau Ruka timpuk pakai kruk tapi kan galakan Ezra, Ruka ciut duluan.

"Lo balik deh gue bisa ke kamar sendiri." Kata Ruka.

"Udah makan?" Tanya Ezra.

"Jangan perhatian kayak gitu, gue gak mau naksir elo ya Ja.." Kaki Ruka yang ada perbannya di timpuk pakai bantal sofa sama Ezra, Ruka menjerit tertahan raih rambut Ezra dia jambak.

"ANJING!"

"Geli bangsat! Gue balik deh kalau laper chat gue, gue lemparin makanan dari jendela." Kata Ezra. Gak di hiraukan sama Ruka, Nyut-nyutan lagi kaki dia gara-gara di timpuk bantal sama Ezra.

"Jangan nangis."

"KAGAK, MINGGAT LO!" Ezra ketawa keluar rumah. Ezra udah tahu dari lama bahkan dari awal gonjang-ganjingnya keluarga Ruka, udah kayak sahabat sih mereka berdua tuh tapi Ruka gak pernah anggap Ezra sahabat ya kayak temen cowok aja. Ezra juga gak setiap hari atau sering main sama Ruka, tapi kalau Ruka ada apa-apa orang lain pertama kali yang dia hubungi ya Ezra.

Ruka menghela nafas lelah, dia melangkah pelan menuju kamar mama, dia ketuk pelan. "Ma..ini Ruka." Gak ada jawaban dari dalam tapi gak ada juga suara tangisan.

"Mama di dalam, lo udah makan?" Tanya Hara sambil lihat keadaan adiknya yang gak karu-karuan ini.

"Udah, lo udah makan?" Tanya Ruka.

"Udah juga."

"Gue ke kamar, pusing pala gue." Pamit Hara. Ruka nganguk. Mata Hara masih terlihat sembab.

RUKABIAN (ON GOING)Where stories live. Discover now