Where's Is My Papi? x JaeDo. END

Start from the beginning
                                        

Eh, seharusnya ada satu lagi" Jelas Haechan "Great glory itu apa maksudnya?" Tanya Doyoon "Anggota mereka terdiri dari para laki-laki dominant. Yang ku tau Ten mempunyai kekasih seumuran kita, kekasih Lucas namanya Hendry, male wife Winwin itu Qian Kun sedangkan Jungwoo aku belum tau, dia lama menetap di Los Angeles" Jawab Haechan

"Tunggu-tunggu sepertinya aku tidak asing dengan Winwin juga Ten" Haechan dan Mark sontak menoleh kearah Jaemin, sedangkan Doyoon sibuk memperhatikan orang-orang didepan sana "Ah iya... Winwin itu kakak sepupu Renjun, sedangkan Ten kalau tidak salah kekasih Yangyang temannya Renjun" Ujar Jaemin

Karena bosan Mark dengan jahilnya meniup-niup debu di atas kayu dan membuat debu itu berterbangan. Juga masuk kedalam hidung Jaemin "Ha-ha-ha...." Doyoon yang tau kalau kakaknya akan bersin pun dengan cepat menutup hidung Jaemin, namun dia terlambat "HACHI!!" Tamat sudah riwayat mereka.

Semuanya menoleh kearah mereka "SIAPA DISITU?!" Beberapa anggota lelaki penculik Doyoung berlari menghampiri persembunyian Doyoon dkk dan menodongkan pistol mereka. Haechan tersenyum kikuk, Mark menutup rapat-rapat matanya, Jaemin sibuk dengan hidungnya yang gatal, dan Doyoon menatap tajam mereka.

BUGH

SYUUT

BRUK

Tidak ada yang tidak melotot saat melihat salah satu anak buah laki-laki bertopi itu melayang dan terbanting ke dinding ,termasuk Doyoung yang masih diikat di kursi "Hah? Doyoon?" Jaehyun tambah terkejut melihat anak perempuannya ada disana, terlebih lagi anaknya lah yang sudah menerbangkan laki-laki tersebut.

"Do-do-yoon?" Johnny mengangguk "Dia su-sudah se-besar itu?" Jungwoo benar-benar terkesima melihat anak bayi yang dulunya dikira tidak selamat sekarang sudah tumbuh dewasa , bahkan sekarang kepalanya sudah diperban "Kau mengenalinya?" Tanya Ten "Ya. Dia anak bungsu Jaehyun" Jawab Jungwoo "Waw, cantik sekali ya" Ujar Lucas.

Doyoon menatap tajam satu persatu para lelaki yah sedang mengepungnya "Apa kalian tidak pernah diajarkan sopan santun?" Doyoon tersenyum remeh setelah berujar "Apa maksud mu?" Tanya salah satu dari mereka "Begini..... Aku perempuan sebagai lawan kalian hanya menggunakan lengan kosong. Tapi kenapa kalian menggunakan senjata? Apakah sopan?" Seringai di wajahnya belum luntur dengan kaki yang terus melangkah menghampiri anak buah lelaki bertopi.

"Begini saja, bukankah sebagai seorang laki-laki kalian harus menghargai seorang perempuan?" Tidak ada yang menjawab "Coba lihat pistol mu" Dengan polosnya lelaki dihadapnya melihat pistolnya dan tanpa sadar

DUGH

Doyoon menendang rahangnya dan membuat pistol ditangannya melayang, dengan sigap Doyoon meloncat dan meraih pistol.

DOR

DOR

DOR

Tiga peluru Doyoon lesatkan, dan tidak ada sama sekali yang meleset. Semuanya terkena tepat ke lengan para penjahat yang memegang senjata "AMBIL ITU" Haechan dan Jaemin langsung mengambil pistol yang tergeletak, sedangkan Mark masih ragu "Kak ambil" Suruh Haechan "Ta-tapi"

SREET

"Aku yang akan menggunakannya" Semuanya menoleh kearah Jeno yang sudah mengambil alih pistol "Kak bersembunyi di tempat yang aman" Mark mengangguki perintah Jeno dan segera berlari ketempat yang lebih aman.

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

Great glory yang sedaritadi hanya diam akhirnya tersadar dan ikut melawan anak buah laki-laki bertopi itu. Saat yang lain masih sibuk dengan dunianya, laki-laki bertopi malah mencari keberadaan Mark. "Gotcha" Ucap laki-laki bertopi. Doyoung sadar jika laki-laki di sampingnya sedang membidik Mark "Mmmphhh!" Doyoon yang mendengar suara teriakan tertahan Doyoung refleks menoleh.

𝑫𝒐𝒚𝒐𝒖𝒏𝒈 𝑴𝒊𝒍𝒊𝒌 𝑲𝒂𝒎𝒊Where stories live. Discover now