"Ini dari mrs shani,terima ya semoga kamu suka"

Dia memberikan bingkisan kue coklat dan apa ini,kue coklat favorite ku. Bagaimana orang ini tahu.

"Mrs shani siapa? Aku tidak mengenalnya. Maaf kak barangkali kakak salah alamat" ucapku dengan raut bingung

"Mrs shani yang minggu kemarin membeli kue di toko amanda. Minggu kemarin juga nona gracia berada disana. Dan jika nona gracia berniat bertemu langsung dengan mrs shani. Ini akan menjadi suatu kehormatan. Bisa mengundang nona gracia untuk makan malam bersama. Jika nona penasaran datang saja  ke restorant xxx jam 7 malam. Kami sangat menunggu kedatangan nona."

Siapa shani shani ini? Kenapa dia ingin bertemu denganku? Apa yang sudah aku lakukan. Sepertinya aku tidak berbuat salah. Aku harus datang atau bagaimana? Mungkin aku harus datang feelingku berkata iya.










Disinilah aku berada. Disebuah private room. Dilihat dari restorantnya hanya orang kaya yang menghamburkan uang untuk menyewa restoran mewah ini. Aku menjadi gugup. Apa ini pilihan yang benar. Tiba tiba ada suara yang sangat sopan masuk ditelingaku.

"Maaf menunggu lama"

Aku melihat sumber suara itu. Betapa terkejutnya aku,melihat bidadari turun ke bumi. Aku sedikit terkesiap melihat penampilannya. Dres hitam yang menampilkan punggung semampai wanita itu, dan dres yang berada diatas lutut. Aku mengutuk diriku sendiri ketika tersadar rasa aku seperti lelaki hidung belang yang sedang takjub dengan pemandangan wanita ini.

"Hai" aku hanya berucap sambil membenarkan penampilanku

"Cantik" gumamnya

"Ahh apa?" Aku bingung siapa yang dimaksud cantik?

"Kamu cantik. Boleh aku duduk?"

"Silahkan" ucapku

"Terimakasih,kamu telah datang gracia."

"Aku hanya ingin memastikan siapa yang mengirim kue itu,sepertinya aku tidak mengenalmu"

"Kamu memang belum mengenalku gracia, izinkan aku mengenalkan diriku secara formal. Aku shani indira natio. Ceo natio corp. Maksud dan tujuan ku mengudang kamu. Aku ingin kamu menjadi istri saya gracia."

"Haaaaa!" Ucapku berteriak untung saja ruangan ini private. Kalo tidak banyak pasangan mata menatapku.

"Apa kamu bercanda? Bahkan kita baru bertemu,. Pernikahan bukan sesuatu untuk dipermainkan."

"Aku tidak bercanda dengan ucapan ku. Aku jatuh cinta pertama kali ketika kita bertemu. Kamu cinta pertamaku. Jadi tolong terimalah cintaku. Sebagai gantinya aku akan memberikan apapun untukmu gracia " ucapnya dengan tulus

"Aku masih bingung, aku belum bisa memutuskan. Walopun aku kagum saat pertama kali melihatmu. Tapi aku tidak bisa menikahi orang asing."

"Baiklah aku memberimu waktu,jadilah pacarku. Ini pernyataan tidak ada penolakan."

"Haaa, gak mau. Ini soal perasaan gak bisa dipaksakan."

"Tidak ada penolakan gracia, dan juga sepertinya kamu tertarik denganku. Untuk apa kamu datang kesini jika tidak tertarik "

"Ahh shit bagaimana ini" batinku

Tanpa jawaban aku pergi meninggalkan shani sendiri.






***

"Loh kamu lagi?!"

"Ayuk dating gracia,kamu perlu mengenal aku dulu sebelum kita menikah."

"Tapi aku ga mau."

"Kamu harus mau,soalnya gada orang cantik dan kaya seperti aku ini. Aku limited edition gre"

Dia langsung menarik lenganku. Didalam mobilnya hanya ada keheningan. Dia mengajakku menonton film horor comedy.

"Kamu takut?"

"Gak!"

"Aaaaa" tiba tiba hantunya jumpscare aku reflek memeluk shani

"Katanya gak takut,lucu banget sih pacar aku"

"Kaget aja"

Setelah menonton shani mengajakku makan. Restoran jepang. Kami memesan sushi. Dia benar benar sangat tahu kesukaanku.

"Kamu suka gre?"

"Iya" entah mengapa untuk beberapa hari ini sikap shani membuat hatiku menghangat. Dari dia mengantarku pergi bekerja. Padahal dia sangat sibuk. Aku pikir sebaiknya aku mencoba membuka hati untuknya. Jika terlewat aku takut kesempatan yang baik ini akan terlewat.

***

"Gree,ini kue coklat dan kue sus"

"Makasih shani"

"Kamu cantik banget kalo senyum gitu,sepertinya aku bisa terkena serangan jantung"

"Isss,ga cocok kamu gombal shani"

"Ini jujur dari hatiku terdalam gre,kamu wanita yang sangat aku impikan"

"Jangan mimpi terus shan,coba bangun dan gapai mimpi itu. Aku udah didepanmu"

"Kamu serius ge?!"

"Apa kamu liat kebohongan dimata aku?"

"Aaaaaaa"

"Shani jangan teriak teriak"

"abisnya kamu bikin aku happy. Jadi ini kamu udah mau buka hati buat aku?"

"Gitu deh"

"Gee ayuk nikahhh"

"Yaaa" aku berkata sambil berlari bisa aku bayangkan muka shani yang sedang gesrek.

"Gracia tunggguuuu" shani berlari mengejar

"Happp, kena kamu"

"Shani jangan peluk peluk ihh "

"Ga papa dong udah mau jadi hak milik"

Mata kami bertemu. Tatapan shani mengarah ke bibir.

"Boleh?"

Aku jawab dengan memejamkan mata

Cup

Bibir kami saling menempel tidak ada pergerakan. Jantungku berdetak dua kali lipat. Shani mulai menggerakkan bibirnya. Menghisap perlahan bagian atas dan bawah. Aku masih terdiam menikmati desiran yang pertama kali aku rasakan. Shani menyudahi ciuman kita.

"Manis,bibir kamu hanya milikku ge!"

Lalu aku menenggelamkan kepalaku di ceruk lehernya. Malu dengan apa yang baru saja kami lakukan.

Cinta itu datang tanpa kuminta. Aku pikir kamu hanya seseorang yang sedang bosan dengan duniamu lalu menjadikan aku mainan. Nyatanya segala pikirku salah mengenaimu. Kamu seperti malaikat. Menawarkan cinta tanpa pamrih. -shania gracia

Aku tidak tau hatiku akan berlabuh untuk siapa. Tapi setelah melihatmu tidak ada lagi keraguan. Aku mau kamu. - shani indira natio

End




Udah ada next part tapi agak dewasa. Saya agak takut😅
Up jangan atau nunggu saya mood nulis lagi aja?

Greshan ( OS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang