Where's Is My Papi? X JaeDo .1.

Mulai dari awal
                                        

"Kenapa aku harus memakannya?" Doyoon bertanya tanpa menatap Jaemin "Daddy bisa marah kalau tau kau belum makan sama sekali" Jawab Jaemin "Cih... Daddy tidak ada disini" Decihan Doyoon membuat Jaemin sedikit kesal "Perintah dari tuan muda Jung Jaemin untuk Nona muda Jung Doyoon" Setelah Jaemin mengeluarkan deep voice nya, barulah Doyoon menyentuh macaroon dan susu itu.

SKIP

Jaemin duduk di bangkunya, tak lama wali kelas masuk diikuti oleh anak laki-laki yang tak asing bagi Jaemin "Siang anak-anak" Salam wali kelas itu panggil saja Pak Kyungsoo "Siang Pak" Sahut semuanya "Kita kedatangan murid baru, dia baru bisa masuk sekarang karena tadi ada kendala, jadi harus di selesaikan terlebih dahulu" Jelas Kyungsoo

"Silahkan perkenalkan dirimu, nak" Anak laki-laki di samping Kyungsoo mengangguk "Hai, namaku Lee Jeno. Senang bisa bertemu kalian" Rahang Jaemin mengeras , dia menatap tajam kearah Jeno yang tersenyum pada Renjun, cukup lama. "Jeno, kau bisa duduk di bangku kosong di sana" Jeno lagi-lagi mengangguk

Dia melangkah menuju bangku yang di tunjuk oleh Kyungsoo tadi, tepat di belakang bangku Renjun dan Soobin. Tangan Jaemin mengepal melihat interkasi antara Jeno dan Renjun. "Hei, kau ingin melukai tanganmu, huh?" Pertanyaan Eric barusan tidak di dengar oleh Jaemin

"Eric. Mau menjadi samsak tinju ku tidak?" Eric sontak menatap wajah Jaemin horor, apalagi ketika dia melihat mata elang Jaemin menatap tajam kearah Jeno "Kau memang sudah tidak waras Jung" Eric kembali memperhatikan Kyungsoo. Dia mencoba tetap tenang, walaupun jantungnya berdegup kencang, dia ketakutan.

Waktu berjalan begitu cepat, buktinya sekarang sudah waktunya bagi para siswa sekolah untuk pulang ke rumah masing-masing. Doyoon menggendong ranselnya, dia berjalan santai keluar kelas. Namun langkah nya terhenti karena panggilan dari seseorang.

"Ada apa?" Tanya Doyoon datar pada Kakak tampannya yang tadi memanggilnya "Aku akan pulang lebih lama sekarang, ada urusan" Ujar Jaemin "Lalu?" Doyoon mengangkat sebelah alisnya "Hati-hati di jalan, kakak tidak mau mendengar kalau kau kenapa-napa" Jaemin tersenyum

"Astaga, apa Jaemin dan Doyoon adalah pasangan kekasih?" Ujar salah satu murid perempuan pada temannya "Bisa jadi" Jawab temannya "Doyoon beruntung sekali menjadi kekasih Jaemin" Sahut yang lainnya. "Njun, lihat. Bukankah itu Jaemin" Renjun menoleh kearah yang di tunjuk oleh Yangyang

"Siapa perempuan di sampingnya?" Tanya Mark "Mesra sekali" Timpal Yangyang "Aku baru kali ini melihat Jaemin tersenyum sambil mengusak rambut seorang perempuan seperti itu" Kata Mark. Renjun hanya tersenyum, karena dia sudah tau. Bahwa perempuan itu adalah adik kesayangan kekasihnya.

Doyoon menepis tangan Jaemin "Non ti lascio toccare i miei capelli (Aku tidak mengizinkanmu menyentuh rambutku)" Jaemin tercengang mendengar bahasa Italia adiknya itu sudah sangat lancar "Hoho, kau belajar sangat keras, dan sekarang bahasa itali mu sudah sangat lancar" Puji Jaemin "Sudahlah" Doyoon pergi begitu saja.

Sadar dengan apa yang barusan terjadi, Jaemin langsung merubah raut wajahnya , menjadi semula. Saat berbalik badan, Jaemin terkejut bukan main. Dihadapannya, Renjun dan Jeno berbincang sambil tertawa "Fuck you damn" Umpat Jaemin.

~❧❧❧❧❧~

Jaehyun menyenderkan kepalanya di senderan kursi, denyutan di kepalanya semakin menjadi-jadi "Sebaiknya kau pulang, tuan gila kerja" Suara Johnny langsung membuat mata Jaehyun yang semulanya tertutup langsung terbuka "Ini sudah malam, Jung. Apa kau tidak ingin pulang?" Ujar Johnny

"Kau benar, tolong kau selesaikan ini ya. Aku pulang dulu" Johnny menganga ketika mendengar perkataan sanga atasan sekaligus sahabatnya tersebut "Yak! Mentang-mentang aku sekertaris mu!" Johnny berteriak setelah Jaehyun keluar dari ruangan, bukan karena takut. Tapi karena baru sadar saja.

𝑫𝒐𝒚𝒐𝒖𝒏𝒈 𝑴𝒊𝒍𝒊𝒌 𝑲𝒂𝒎𝒊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang