Narez melirik sekilas ke arah Bastian, kemudian ia kembali fokus dengan televisi.

Ia sebenarnya 'tergoda' namun ia takut jika Bastian masih belum siap untuk melakukan itu.

Bastian membuka kulkas, ia mengambil sekotak susu cokelat dan ia tuangkan ke dalam gelas bening.

Ia duduk di kursi meja makan dan ia menikmati susu cokelat tersebut.

Setelah habis ia, menghampiri sang suami, lalu ia duduk disampingnya.

"by, tidur yuk? Udah malem nih." ujar Bastian sembari mengelus elus rambut sang suami.

Narez terpejam, lalu ia mengangguk.

Mereka berjalan beriringan menuju kamar, Tapi Narez lupa, ia belum membersihkan diri.

"sayang, aku mandi dulu ya? Kalau udah ngantuk tidur duluan aja ya?" ucap Narez pada Bastian yang sedang memilih milih piyama.

"hm... okey!" Bastian mengambil handuk dari dalam lemari dan ia beri pada Narez.

Sebelum berlalu ke toilet, Narez mencuri kecupan di bibir Bastian.

"Jahil banget!"

Narez keluar dari toilet, ia hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya.

Ia temui Bastian terlelap dengan piyama berwarna putih disertai oleh gambar gambar samoyed.

Nareza yang melihat itu hanya tersenyum, lalu ia mengambil kaus hitam dan celana pendek hitam.

Lalu ia berhambur ke ranjang yang empuk itu, ia peluk suaminya dan ia kecupi leher suaminya.

Sebenarnya tujuan Narez begini hanya untuk menggoda Bastian.

"engg? Narezaaa.." Bastian yang merasa geli pun terbangun, lalu ia kelepasan untuk mendesah.

Narez semakin gencar membuat tanda di leher jenjang suami mungilnya.

Lambat Laun, Narez kini sudah mengukung Bastian.

Ia bisa lihat raut wajah Bastian yang memohon, lalu ia lumat bibir suaminya.

Suara decakan terdengar memancar, decakan cabul itu terdengar mungkin sekitar 2 menitan.

Lalu Narez lepas lumatannya, masih belum puas, Narez membuat tanda lagi di area tulang selangka Bastian. Hingga menimbulkan bercak merah.

"sayang, boleh ya?" Narez memohon, ia mengecup pipi suaminya.

Ia kecup lagi pipi kanannya, lalu kening, dan berakhir pada bibir tebal milik suami nya.

Bastian mengangguk kecil, tanda menyetujui permintaan suaminya.

Setelah mendapat lampu hijau, Narez perlahan membuka kancing piyama Bastian.

Lalu ia kecup puting milik suami kecilnya, membuat sang empu mendesah panjang.

"Nareza.. lagihh.." Narez menyeringai, lalu ia membuka kausnya.

Bastian yang tergoda dengan perut kotak sang suami, dan ia elus perut tak rata itu.

"Nakal banget, sayang?" Narez kecup mata sayu sang empu.

Race [JAEMJEN]Where stories live. Discover now