02

264 31 6
                                    

 Pagi itu, di saat semua orang sedang sibuk dengan kegiatan dan pekerjaannya. Hanya Jeno yang diam tanpa mengerjakan apapun. Padahal laporan di meja kerjanya sudah menumpuk dan menunggu untuk di sentuh, tapi dia memilih abai untuk semua itu. Yang ada di pikirannya sekarang hanya Na Jaemin.

Memikirkan lagi apa yang di ucapkan oleh sekretarisnya kemarin, bahwa dia harus berani menemui secara langsung sang pujaan hati. Tapi Jeno masih merasa kurang yakin, apakah dia mampu untuk meluluhkan seorang Na Jaemin. Jeno hanya merasa, dia tak pantas untuk orang yang sempurna seperti Na Jaemin.

 ****

Na Jaemin, nama yang di berikan padanya saat dia lahir. yang Nana tau hanya namanya dan tanggal lahirnya, dia tak mengetahui apapun selain itu. Ya selama ini Nana tidak pernah tau siapa kedua orang tua kandungnya, dan siapa keluarganya. Yang dia tau bahwa selama ini dia hidup di panti asuhan bersama saudaranya yang lain. Panti asuhan yang menjadi saksi bisu bagaimana Nana kecil melewati hari dalam hidupnya yang berat.

Di panti semua orang hidup dan tinggal bersama dengan kasih sayang dari para suster penjaga panti, semua orang bahagia. Bahkan jika kau sendiri tak memiliki apapun untuk dibagikan, kau akan tetap merasa bahagia. Nana kecil di didik bagaimana menjadi seseorang yang murah hati, baik, pengertian dan penyayang terhadap sesamanya.

Semua ajaran baik dari para suster terbawa hingga Nana dewasa, dia tau bagaimana rasanya kesepian dan sendirian tanpa kasih sayang sebuah keluarga. Itulah sebabnya Nana menjadi seorang guru TK. Memilih perkerjaan yang sebenarnya mudah untuk dilakukan, tapi sulit ketika kau sendiri yang menjalankannya. 

Ya tak semua anak mudah untuk di atur, tak semua anak mau mendengarkan gurunya, apa lagi ketika usia mereka masih sangat kecil. Yang mereka tau hanyalah bermain bersama teman-temannya, tanpa tau kehidupan di depan mereka akan seperti apa. Tapi Nana menikmati semua itu, baginya melihat pertumbuhan seorang anak adalah anugerah yang sangat luar biasa.

Entah kapan, Nana juga ingin mempunyai sebuah keluarga yang baik untuk buah hatinya. Tapi apakah ada yang mau menerima dirinya? Anak sebatang kara tanpa latar keluarga yang jelas, tentu orang tua pasangannya nanti pasti menginginkan calon menantu yang baik , dengan latar belakang serta pendidikan yang baik pula.

Termenung memikirkan masa lalunya dan keinginannya membuat Nana tak sadar ada seseorang yang menunggunya sedari tadi untuk di ajak bicara.

Jeno sudah sejak lima belas menit lalu menunggu respons dari pria cantik di depannya, bahkan panggilan Jeno tak didengar oleh Nana. Niat hati ingin terus mencoba menyadarkan si manis dari pikirannya, tapi Jeno memilih duduk diam dan terus memperhatikan Nana.

Nana itu indah, Jeno akui itu. Jika saja Jeno tak bisa menahan dirinya saat ini, mungkin Jeno sudah membawa tubuh Nana untuk berada di pangkuannya dan membuat seluruh atensi pria manis itu hanya tertuju padanya. Bibir dengan warna merah ranum bahkan tanpa menggunakan pemanis sudah berhasil membuat Jeno ingin segera merasakannya.

 Bibir dengan warna merah ranum bahkan tanpa menggunakan pemanis sudah berhasil membuat Jeno ingin segera merasakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY FUTURE NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang