"Kami mencari orang." balas hyungseok singkat, di angguki oleh (name) memakan cemilan yang ia bawa tadi dari Gangnam.

"Kita sudah sampai," sahut pak tua itu.

"Ini gunung belakang desa?"

"Betul." jawab nya singkat.

(Name) sudah turun terlebih dahulu dan kemudian berjalan mendekat ke arah tempat yang di beritahukan. hyungseok juga menyusul nya dan menatap tempat itu.

"Betul tempat ini? Seperti nya kita salah tempat." tanya (name) sedikit ragu dengan tempat itu. hyungseok hanya diam dan mulai melangkah masuk.

Membuka pintu yang sedikit berisik ketika di buka. dan di sambuti oleh gonggongan anjing gede, hm? menarik, haha.

"Halo, selamat datang makanan untuk anjing ku hari ini." di saat menolah lelaki yang tadi nya berbalik melawan arah itu mulai menoleh ke arah mereka dan menatap (name) dan hyungseok secara tajam.

(Name) bahkan sampai merinding melihat wajah lelaki itu karena kelewat seram.

Dan tiba saja anjing anjing nya itu mulai menyerang (name) dan hyungseok. tapi (name) lebih banyak menyerang balik daripada hyungseok yang hanya menghindar.

"Hihihi.. hihihi... Kau sangat cepat ya! Tapi cukup sampai disitu!" seru lelaki itu melompat ke arah hyungseok dan (name). tapi dengan spontan (name) menyerang wajah si pawang anjing.

Hyungseok juga ikut menyerang wajah nya sehingga membuat nya terpental tak jauh dari mereka.

hal itu membuat anjing anjing nya menjadi ketakutan, dan tiba tiba Telepon hyungseok kembali berdering. (Name) keluar dari ruangan itu selagi mengorek telinga nya dengan jari kelingking.

Merasa ponsel nya bergetar di saku, (name) sontak mengangkat telepon itu. "Hai?" sapa (name) singkat.

"KAU DIMANAA!" seru jihoon dibalik telepon, membuat (name) menjauhkan ponsel nya dari telinga nya.

"Aku tidak tau sih ini dimana, tapi aku sedang menuju ke tempat mantan raja Seoul, jichang." ucap (name) enteng dan mendapati hyungseok sudah keluar dari ruangan.

"ehh?! Buat apa kau kesana, (name)! Aku dari kemarin menunggu pulang ternyata kau malah kesana!"

"Lah? Ga jelas lu boti! Gua kan udah izin ama lu kemarin kalau gua mau ke sini." seru (name) sembari mengikuti hyungseok yang mulai melangkah keluar dari gedung ini.

"Mana ada kau izin sama aku! Chat mu izin sama aku aja gada!" bantah jihoon menyela.

(Name) mendecak kesal, "HEH! AKU SUDAH CHAT KAMU DARI 2 HARI YANG LALU TAPI KAMU GA BALAS YA! MALAHAN CUMA CENTANG 1!" bentak (name) membuat hyungseok sedikit tertegun untuk mendekati nya.

"Masa sih? Ga mungkin dong! Aku selalu open up di massage supaya dapat chat dari kamu!"

"ada! Ada! Ada! Lihat dulu makanya setan berambut pink!" seru (name) melihat beranda chat nya dan terlihat jihoon juga sudah read pesannya lalu menyahut di telepon

"Oh iya, yaudah deh!" jihoon mematikan telepon secara sepihak. (Name) yang melihat itu sontak mendecak kesal dan langsung ngedumel kesal.

Hyungseok hanya bisa terkekeh pelan melihat pemandangan itu. Saat di perjalanan hyungseok terus menelpon. ahn hyunseong sudah tiba dan juga Jay yang menggunakan motor.

"Ah, aku jadi kangen motor ku." sahut (name) pelan kemudian mengambil ponsel nya dan menelpon jihoon.

"halo jihoon?"

"Ha?"

"Ga niat ya ngangkat telepon nya?" tanya (name) sinis, muka nya langsung mengkerut kesal.

jihoon menghela nafas nya berat. "iya sayang.. apaa?"

"Beliin motor! Kawasaki zx25r ya!" seru (name) bersemangat.

Hyungseok menatap (name) heran. "Hah? Emang mana motor kamu yang sebelumnya?" tanya hyungseok penasaran.

"Motor yang sebelumnya aku jual karena udah lecet." ucap (name) enteng langsung di bentak oleh jihoon karena kelewat goblok.

"itu motor nya masih bisa di servis, (name)! Jangan rugi rugi duit deh!"

"Ya maaf, toh aku juga gamau pakai barang rusak." ucap (name) sinis menatap tempat yang sudah sampai tujuan hyungseok.

"... Maaf jihoon, aku ada urusan. ku tutup ya-" (name) menutup telepon nya secara sepihak dan langsung menaruh ponsel nya di saku

Menatap pak polisi yang awal nya bertemu dengan hyungseok itu menatap hyungseok dan (name) secara sinis.

"Kau pemimpin di tempat ini kan?" tanya hyungseok datar menatap pak polisi itu.

"Aku ingin tahu, kenapa aku tak boleh mencari park Jinyoung. Dan kenapa kau menyerang ku" sahut hyungseok datar menatap jichang.

(Name) terkekeh pelan, "Polisi apaan kok di beraki sapi, haha!" tawa (name) mengelunjak.

"Sebenarnya siapa dirimu?" tanya hyungseok.

"Katakan pada ku, apa hubungan mu dengan park Jinyoung?" hyungseok menatap jichang dengan datar. (Name) tersenyum lebar sembari melompat lompat kecil.

lalu tiba saat nya neima setengah masuk kedalam tubuh (name) dan membuat (name) melayang begitu saja di udara begitu (name) melompat ke atas

dan secara perlahan (name) turun di belakang jichang dan melihat hyungseok sedang menatap jichang juga. awal nya hyungseok kaget kalau (name) memiliki teman akrab ghaib.

tapi sekarang sudah biasa saja karena hanya itu yang ia tahu dari (name). saat jichang menoleh, hyungseok terlihat waspada.

(Name) memiringkan kepala nya, merasa sinting karena ia seperti tidak di anggap disana. "Hei pak tua dari generasi 1, apa kau selalu menggunakan knifehand strike?" tanya (name) blas blasan.

"Dari mana kau tau?" tanya jichang gemas menatap (name). Mendengar itu (name) sontak terkekeh dan langsung menghampiri jichang.

"Aku hanya menebak. dan juga aku mau bertanya, apa kau tau dimana tetua?" Jichang terdiam sejenak menatap (name).

"Tetua?"

"Iya, orang tua dari generasi 0 supir Kim gabryong." ucap (name) mulai kesal. jichang mengkerut dan menatap (name) sinis.

"Kau siapa memang?"

"Kamu nanyea?" ujar (name) mulai mundur dan berada di samping hyungseok.

hyungseok tanpa aba aba langsung menyerang jichang dengan teknik. tapi teknik itu di tahan oleh tangan jichang dengan santai.

"Ternyata di pakai juga," sahut hyungseok menggunakan kuda kuda bersiap untuk menyerang.

"Generasi 1 Kwak jichang, mari kita mulai." sahut hyungseok menatap jichang dengan sinis.

(Name) tersenyum tipis sembari memasukkan tangan nya kedalam saku. lalu tersenyum lebar menaiki tubuh hyungseok.

"woi jichang, Kamu pernah kalah dari Lee jihoon ya?" tanya (name) membuat jichang sontak terdiam

"hei, hentika--"

"Kasian banget kamu kalah dari jihoon, masa gitu doang kalah sih?"

"Memang nya kau tau apa tentang jihoon, anak kecil sialan?" jichang mulai panas.

"Aku? aku hanya tau jihoon bermanja pada ku sembari dia mendesah kan nama ku dari mulut nya."

"HAH?!"





TBC

waduh 😭😭

LOOKISM | ~'reader'~ [READ DEKS]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora