#2. Karin

3 0 0
                                    

Gadis tinggi berbalut seragam khas anak SMA—putih abu-abu—tengah berjalan melewati lorong gedung 3 sekolah. Dia Karin. Karina Maudy Naratama, putri tunggal Wisnu. Saat ini jam istirahat makan siang telah usai, dan Karin bersama Kanaya—sahabatnya—tengah berjalan kembali ke kelas mereka.

"pulang sekolah mau kemana, Kar?" tanya Kanaya.

"ambil cake" sahut Karin.

Kanaya noleh, penasaran. "cake? Buat siapa? Siapa yang ulang tahun?"

Mereka berbelok ke kelas XIA2 yang ada dilantai dua gedung 3 sayap kiri. Kelas sudah ramai, teman- teman Karin sudah kembali semua dari kantin ataupun masjid.

"ayah. Today is his birthday" sahut Karin begitu mereka sudah duduk dibangku.

Kanaya mengangguk, mengerti. Hari ini tanggal 1 Maret yang mana hari kelahiran Wisnu. Yang mana setiap tahunnya, Karin pasti menyempatkan untuk merayakan hari spesial ini. Meskipun sesederhana dinner berdua tapi Karin selalu menyempatkan. Disetiap tanggal ulang tahun ayah, Karin pasti mengosongkan jadwalnya kecuali sekolah dan les bimbel, kalau pas ketepatan jadwal les. Ia akan mendedikasikan keseluruhan harinya untuk Wisnu.

"pulang sama siapa?" tanya Kanaya lagi mengingat Karin selalu diantar ayahnya saat pergi ke sekolah.

"dijemput tante Rose. Nanti sekalian tante mau bantuin buat surprise-nya ayah" balas Karin. Tante Rose sendiri adalah adik Wisnu satu- satunya.

Karin selalu begini. Ulang tahun sang ayah selalu menjadi agenda wajib untuk dilaksanakan. Ya meski Karin tau kalau orang ulang tahun itu memang angka usianya bertambah tapi kesempatan hidupnya didunia berkurang. Namun, terlepas dari itu, Karin hanya ingin menyisihkan satu hari spesial untuk superhero-nya.

Karin setidaknya ingin menjadi anak yang baik untuk Wisnu. Karena Karin tau bagaimana perjuangan ayahnya selama ini membesarkan dirinya seorang diri—ya walaupun tetap ada campur tangan oma dan tante—itu sulit. Apalagi Wisnu masih harus tetap kerja untuk menghidupi dirinya sendiri dan Karin tentunya. Karin selalu bertekad untuk menjadi anak yang berbakti untuk Wisnu. Makanya Karin selalu berusaha untuk menjadi penurut, dan baik. Selain ini Karin juga berjuang untuk menjadi anak yang berprestasi, ya meskipun ia tau ayahnya tidak menuntut tapi menurut Karin, jika ia berprestasi itu akan membuat Wisnu bangga dan senang. Jadi Karin selalu berusaha yang terbaik di bidang akademisnya, setidaknya untuk saat ini, hal itu yang masih bisa Karin lakukan demi kebahagiaan ayahnya. Karin tau yang selama ini ia lakukan pun masih jauh dari apa yang sudah ayahnya perjuangkan.

"ingatkan tante sama titipan oma ya?" pinta Rose pada Karin.

Karin mengangguk. Ini sudah pulang sekolah, dan ia bersama Rose sudah dalam perjalanan ke toko kue dimana Karin memesan birthday cake untuk Wisnu.

"oma enggak ikut dinner bareng ayah?" tanya Karin.

Rose menggeleng. "oma ada acara nanti malam makanya dia titip makanan kesukaan ayah kamu"

"tante sendiri? Ikut enggak?" tanya Karin lagi.

Rose tersenyum, "sorry sayang buat kali ini tante skip juga. Ada acara reuni sekolah"

Karin mengangguk mengerti. Memang, jujur dari lubuk hatinya ia ingin kedua orang yang penting dihidup Wisnu—oma dan Rose—bisa bergabung dengannya malam ini, tapi mengetahui kesibukan mereka membuat Karin mau tak mau merelakan angan- angannya. Karena ia tau ia tidak bisa memaksa orang lain demi kehendaknya.

"kamu belikan ayah kado atau tidak?" tanya Rose.

"kali ini aku tidak membeli kado apa- apa untuk ayah, hanya kue"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AYAH AND MEWhere stories live. Discover now