o Tanjoibu Omedetto

22 4 3
                                    

>>>ALERT!!!<<<
Mengandung Spoiler, terdapat calon tokoh di beberapa cerita.
Tidak ada hubungan dengan alur dari kisah apapun.

***

Pada suatu tempat antah-berantah yang tidak diketahui sebuah portal ruang dan waktu terbuka, rekahan dimensi yang menjadi penghubung antara dua tempat berbeda, baik lintas lokasi maupun lintas waktu.

Seorang pemuda keluar dari lubang itu, ia menatap sekeliling dengan heran. Dirinya tidak menyangka jika melihat sebuah keajaiban, belum lagi terbawa ke tempat yang jauh dan tidak dikenali.

"Di mana aku?!"

Sejauh mata memandang, hanya warna putih yang ia lihat. Pemuda berpikir sejenak, ia merasa pernah melihat keadaan ini, tetapi kapan dan di mana?

"Akhirnya saya mendapatkan koordinat anda, Tu-Yang Mulia."

Pria berkacamata tiba-tiba saja keluar dari ruang hampa, ia mengenakan jubah laboratorium dengan membawa sebuah koper hitam. Pria itu berjalan menjauh, lalu membuka koper yang ia bawa. Beragam peralatan asing dikeluarkan, mulai dari drone dengan bentuk aneh, kotak kecil hingga bola-bola logam, dan masih banyak lagi.

"Mohon Tunggu Sebentar, Tuan." imbuhnya sembari mengoperasikan peralatan itu.

Dalam waktu singkat, ruang putih kosong brubah menjadi sebuah ruangan futuristik lengkap dengan segala dekorasinya. Lantai, atap hingga tembok tercipta begitu saja. Bahkan beragam perabotan muncul entah dari mana, terdapat Sebelas pintu dengan layar monitor besar di sampingnya, dan menunjukkan visual yang berbeda-beda.

Tidak berselang lama, sebuah pintu terbuka. "Oh, akhirnya aku berhasil membukanya."

Seorang Pria tua dengan tubuh penuh luka, sebagian tubuhnya telah dimodifikasi setengah logam. Layar pada pintu yang terbuka menunjukkan penampilan dunia yang kacau, sebuah tempat dengan penuh kehancuran. Apocalyptic story.

"Aku kagum padamu, kau berhasil membuka celah ruang dan waktu." pujinya pada Pria berkacamata.

"Ngomong-ngomong kau tidak salah orang bukan?" ia kembali berucap, pria itu melihat pemuda yang tengah mengamati kondisi sekitar.

Sejujurnya pikiran pemuda itu masih belum tenang, nampak luar ia begitu santai mengamati lingkungan. Namun, dalam pikirannya ia begitu kacau. Gejolak yang berkecamuk antara bingung, takut, kaget, kagum, hingga penasaran yang begitu tinggi. Meski begitu, ia berusaha sebaik mungkin untuk tidak menunjukkannya kepada orang lain. Terlihat sudah dua orang asing yang muncul, belum lagi tempat ini telah berubah begitu drastis. Pemuda ini tidak bisa bertindak gegabah, dan tanpa berpikir panjang.

"Seharusnya sudah tepat. Saya telah melacak lokasinya, dari palalel ke 097892701- 082721'." jawabnya.

"Koordinatnya hampir tidak bisa kutemukan, karena ruang lingkup yang begitu jauh.. Belum lagi eksistensinya berbeda dengan kita." Pria itu menambahkan.

"Pada akhirnya kamu berhasil menemukannya. Meski dalam lingkup universe yang berbeda sekalipun. Hahaha."

Keduanya tertawa bersama, saling memahami pemahaman satu sama lain. Meski mereka berasal dari lintas dimensi yang berbeda, tetapi pola pikirnya hampir sama. Keselarasan mereka tidak jauh berbeda yang membuat kedua pria itu seolah saling mengerti. Hal ini juga menjadi penyebab mereka ingin bertemu, bersama sosok yang telah berhasil dipanggil.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

About ME!Where stories live. Discover now