Part. 14 : There Is A Man Behind Me

50.3K 2.8K 108
                                    

Belom Belom....

Ini bukan part yang saya janjikan kemaren.

Jadi tahan dulu muter lagunya....

Hehehehee

Part ini adalah part penyelesaian semua masalah Embun.

Nggak enak kalo langsung di skip gitu aja.

Heheeeehe

Oh iya...akhir-akhir ini saya menerima komentar yang nggak enak. Karena nggak ngerti jalan ceritanya lah, karena jadi sama Noah lah, karena nggak bagus lah.

Waduh! Puyeng bacanya.

Kalo nggak suka, ya udah nggak usah dibaca dari awal daripada ninggalin komentar yang nggak enak.

Buat yang selalu dukung,  thanks yah.

Happy Reading ^_^

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Setelah membalas pesan dari Andrei, Embun memasukkan kembali ponselnya kedalam tas slempangnya. Tapi tak lama kemudian ia jadi kepikiran karena telah menolak ajakan makan malam pria itu.

Well!

Memang sejak mengetahui kenyataan bahwa Andrei adalah kakak dari Disca dan anak sulung Mr. Damian Volkov. Embun berencana untuk memasang jarak sejauh-jauhnya.

Alasan strata sosial adalah faktor utamanya. Yang ia tahu, kalau orang kaya tentu akan mencari orang kaya untuk menjadi pasangan mereka.

Alasan kedua adalah karena bapak. Ia tidak mau pusing karena memikirkan laki-laki. Ia ingin memfokuskan pikiran dan tenaganya untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh bapaknya.

Lagipula, bagi Andrei. Embun mungkin seperti sebuah mainan barunya dan akan dibuang jika sudah merasa bosan.

Meskipun Embun tak memungkiri kalau sosok Andrei mengingatkannya pada sosok pria idamannya. Wanita mana yang tidak tertarik padanya? 

Tampan, muda, kaya dan sexy.

Siapapun akan merasa beruntung jika bisa menjadi pacar Andrei.

"Mikir apa sih?" Tanya Disca, membuat Embun terkesiap. Disca malah terkekeh. "Mikirin Andrei?"

Embun tersenyum tipis, namun tak dapat menyembunyikan rona merah dikedua pipinya.

"Tadinya Andrei mau ikutan, tapi aku larang karena ini khusus cewek." Celetuknya. "Padahal kalo ngajak dia sih enak, kita bisa belanja belanja, biar dia yang bayarin."

Embun tersenyum usai mendengarnya. Ia benar-benar menyukai hubungan yang terjalin antara Disca dan kakaknya, Andrei.

Disca lalu beranjak pergi setelah mendengar panggilan dari Pelangi. Sementara perhatian Embun tersita pada sebuah dasi bermotif garis-garis berwarna merah marun dan putih.

Yah! Siapa lagi seseorang yang dikenalnya kalau bukan Andrei yang sudah terbiasa memakainya.

Embun meraih dasi bermerk itu dan segera membawanya ke kasir. Tak lupa dibungkusnya dengan kertas kado berwarna hitam putih. Ini akan menjadi kado perpisahan untuk Andrei. Bagaimana pun juga Andrei sudah menolongnya. Meskipun cara yang ditempuh oleh Embun sudah salah.

Setelah memasukkan kado itu kedalam tas. Ia pun segera meraih ponselnya dan mengetik sebuah pesan singkat untuk Andrei.

To:  Andrei
Jam 7 tepat. Jangan telat. Aku tunggu di halte.

Tak lama kemudian ponselnya berbunyi. Nama Andrei tertera dilayar pemanggilnya.

"Hallo."

"Aku jemput dirumahmu." Katanya singkat lalu memutuskan sambungannya secara sepihak.

My Morning DewOn viuen les histories. Descobreix ara