Bastian tiba tiba terpikir, bagaimana nasibnya jika narez pergi keluar negeri untuk melanjutkan karir?

Apakah dia sanggup?

Tidak tau.

Dengan tiba tiba narez langsung mengeratkan pelukannya.

Dan ia ciumi seluruh wajah kekasihnya.

"narezaaa! Astaga aku cium balik pingsan kamu ya!"

"iya bayii, oh iya kamu laper ga?" narez tiba tiba mengelus perutnya yang sudah merengek meminta diisi.

"hehe iya,"

"mau kebawah? sini aku gendong,"

"Kamu ga capek? tapi aku berat." Bastian memajukan bibirnya.

Yang membuat narez sekilas menciumnya.

"enggak, sayang.. aku gendong ya?"

"okeeey!"

.

narez turun dengan bayi besar yang berada dalam gendongannya, bastian digendong ala koala.

sangat lucu bukan?

narez mendudukkan bayi besarnya dimeja makan. ya, dimeja makan.

narez dengan sengaja menaruh bayi besarnya di atas meja makan.

''sayangku mau apa?'' tanya narez seraya membuka pintu kulkas.

''eum... ayam goreng?''

''siap sayangku,'' narez membuka sekotak besar berisi ayam bumbu kuning yang siap untuk digoreng.

lalu narez beralih mengambil wajan dan minyak goreng.

ia nyalakan kompor, dan menunggu minyaknya sampai panas.

''i-iyan?''

''hm? kenapa?'' bastian menoleh.

''aku gabisa ngegoreng hehe.. aku takut minyaknya meletus..'' titah narez, ia menunduk memainkan jemarinya.

''astaga, aku lupaa. kenapa kamu gabilang? yaudah sini aku gorengin,'' ia menghampiri narez dan kembali mengambil tugas untuk menggoreng.

Merasa minyak sudah panas, bastian dengan hati hati menaruh ayam diwajan tersebut.

"iyan, hati hati..."
Cicit narez dengan lucu. Membuat Bastian terkekeh.

"iya, sayang aku udah biasa. Jangan takut ya?" Bastian berucap tanpa menoleh ke arah narez.

Bastian kembali fokus menggoreng, memang berat jika lapar tengah malam.

Jika belum makan tidak bisa tidur.

Selesai menggoreng bastian segera menyajikan ayam tersebut.

"mau pakai nasi?" Bastian mengambil piring.

"boleh," ucap narez.

"siap sayang." Bastian mengambil nasi dan menaruhnya dihadapan narez.

"makacii cayangku iyaaan."

Bastian mengusak surai sang kekasih.

Bastian kembali dengan pekerjaannya, yaitu mencuci piring.

Ia mulai mencuci piring dengan telaten, dimeja makan hanya ada suara gemercik air dan suara suara piring dan wajan.

Dan sesekali juga narez mengajak Bastian mengobrol.

Tidak lupa juga, bastian ikut menyantap ayam tersebut.

.

Sekarang sudah pukul setengah dua belas, apakah waktunya untuk tidur?

Yup!

Bastian sudah ke dalam kamar duluan, ia ingin mengecek sesuatu.

Sementara narez masih berada dibawah, ia melihat kulkas.

Dan ia melihat sekotak susu besar, ia buru buru mengambil gelas untuk menghidangkannya.

Ia masih teringat kejadian kemarin yang menimpa pikirannya.

narez.. narez..

Ia dengar sesuatu yang jatuh, pot bunga kecil.

Ia menoleh ke belakang, ia lihat pot bunga beserta isinya sudah berantakan.

Tanpa basa-basi narez pun langsung berlari kencang tanpa membuat minuman susunya jatuh berceceran.

______________________________________

halooo maaf yaa aku lambat bikin bab barunya, aku bener bener ga sempet.

Aku lagi fokus sekolah banyak pelajaran yang ketinggalan.

Dan aku harap kalian mengerti ya!

See you bab selanjutnya, oh iya bab slnjutnya aku bakal bikin secepatnya ya.

Thank youu❤️

Race [JAEMJEN]Where stories live. Discover now