04. Canteen Building B

45 10 10
                                    

Hari ini Madelyn memiliki kelas agak siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Madelyn memiliki kelas agak siang. Tapi karena ada buku yang ingin Madelyn baca di perpustakaan, maka Madelyn datang ke kampus lebih awal. Mungkin sekitar jam delapan pagi.

Perpustakaan masih sepi, tidak ramai yang mengundang perasaan senang tersendiri di benak Madelyn. Apalagi di luar sedang dituruni hujan, suara tetesan air yang terdengar menghadirkan suasana yang memberi kesan nyaman untuk tetap di dalam perpustakaan ini.

Bermenit-menit Madelyn habiskan untuk membaca buku, tak terasa kopi di cangkir telah meninggalkan ampas. Madelyn masih nyaman pada tempatnya duduk. Orang-orang yang berlalu lalang di sekitar tak menganggu fokus. Madelyn hanya fokus pada dunianya sendiri.

Tuk.

Bak jatuh dari dunia yang Madelyn bangun, secangkir air mineral dan roti tiba-tiba hadir di depan hadapan Madelyn. Begitu Madelyn angkat pandangannya, ia melihat Luno.

Lelaki itu tidak mengatakan apa-apa. Hanya meletakkan air dan roti, membalas tatapan Madelyn, lalu menyelonong pergi tanpa memberikan penjelasan mengenai perlakuannya barusan.

Madelyn kebingungan. Madelyn berbalik, mencari keberadaan Luno yang ternyata berada di salah satu rak buku seni.

Madelyn menggeleng kecil, lalu membuang dugaan jahil yang ada di kepalanya.

"Wah, roti ini enak—"

"Astaga!"

Belum selesai urusan dengan kebingungan terhadap perlakuan Luno tadi, kini Madelyn dibuat terkejut oleh kedatangan Dean yang tiba-tiba saja duduk di depan Madelyn.

"Aishhh, buat kaget saja!" gerutu Madelyn.

"Hahaha." Dean hanya tertawa dengan mulut penuh roti.

Melihat itu, Madelyn pun mengecek roti pemberian Luno tadi.

"Kau makan roti di sini??" tanya Madelyn memastikan.

"Iya." Dean menunjukkan sisa potongan roti itu. "Enak sekali. Kau beli dimana?"

Madelyn mendengus sebal. Tanpa menjawab pertanyaan Dean tadi, Madelyn lanjutkan bacaannya. Sejenak Madelyn lirik Dean yang tampaknya ingin mengerjakan sesuatu.

Madelyn jadi tidak bisa fokus lagi. Madelyn kembali berbalik, melihat Luno yang ternyata masih ada di rak buku seni.

"Hei, kau kenal dengan lelaki berambut gondrong itu?"

Dean memperhatikan Luno sejenak. Lalu ia mengangguk tegas.

"Kenal, tentu," kata Dean. "Luno Eleanor," sambung Dean.

Star & MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang