Chapter 12 : Skenario Tanpa Kim Dokja (2)

Start from the beginning
                                        

Lee Gilyoung berada di depan, jauh dari kawanan monster, berdiri kaku menghadap kami. Tidak akan memakan waktu lama sebelum moster lain dapat menyusul.

Aku mengangguk dan melemparkan sesuatu padanya.

"Pak Tentara! Gunakan ini!"

Lee Hyunsung yang bingung menangkap Pisau Swiss dengan sigap.

" ... Itu! Baik, sekarang lari!"

Dia berbalik dan memasang kuda-kuda saat memegang pisau itu. Posturnya terlihat seperti veteran.

Pisau itu lebih berguna di tangannya sebab dia mempunyai skill itu.

[Skill Bayonet Lv.1]

Aku fokus lari setelah melihat bahwa serigala yang kulukai ditangani dengan cepat. Sejak saat itu, tidak ada monster yang menghalangi jalan kami. Dalam beberapa menit lagi seharusnya kami bisa sampai. Tangga bawah tanah semakin dekat.

[Hmm, ini berjalan lebih lancar dari yang kukira. Jika terus berlanjut seperti ini, situasinya akan kurang menegangkan bukan?]

Tentu saja, jika tidak ada yang menghalangi.

Hanya dengan mendengarnya, firasat buruk bisa kurasakan. Bihyung tetap melanjutkan kata-katanya.

"Semuanya! Lari lebih cepat!"

Lee Gilyoung ikut berlari lebih cepat.

[Sedikit halangan kurasa tidak apa-apa. Bukannya yang lebih mengesankan akan menjadi lebih seru?]

Tidak ada yang seru dengan mempertaruhkan nyawa manusia.

[Sesuatu yang menarik akan datang!]

Terdengar bunyi dentuman yang besar dari belakang, monster besar mirip badak bergegas ke depan dengan kecepatan yang tidak sesuai ukurannya, setiap langkahnya membuat tanah disekitarnya bergetar.

Boom!

Seluruh tempat bergetar saat badak itu menabrak tiang di depannya. Aku menekan ketakutanku saat melihat retakan muncul di langit-langit bangunan. Jangan sampai...

Pecahan bongkahan yang jatuh menyetujui prasangka ku.

Kami berbelok-belok menghindari pecahan yang berjatuhan dari atas. Beberapa monster terkena jatuhan itu dan beberapa yang gesit menghindarinya dengan baik.

Beruntungnya kali ini, bongkahan itu tidak mengenaiku.

"Yoo Sangah! Menghindar!"

Di depannya ada bongkahan yang besar. berkat refleks yang bagus, dia berhasil menghindar tepat waktu.

"Apa kau terluka?"

"Tidak, aku, aku baik-baik saja."

Dia menjawab setelah tertegun. Aku membantunya berdiri.

"Mari lanjutkan ... tidak mungkin, jalannya." Yoo Sangah menatap tidak percaya pada reruntuhan bangunan yang menghalangi jalan. Itu adalah bongkahan yang cukup besar.

Gruuuu!

Dentuman besar mendekat dengan kecepatan yang terlihat oleh mata. Badak itu terlihat senang melihat kami terhenti. Aku melototkan mataku.

"Mengapa?! Mengapa badak itu bisa begitu cepat dengan badan seberat itu?!"

Benar-benar monster.

Semua monster yang selamat mengamuk berlari ke arah kami. Lee Hyunsung agak jauh di belakang, sementara Han Myungoh, bapak-bapak kacamata itu tidak terlihat lagi. Tidak ada tanda-tanda sosoknya disini. Mungkin dia berhasil melewati jalan ini karena dia di depan kami.

Another Reader's Viewpoint |FF ORVWhere stories live. Discover now