3. Tinder

1.1K 113 44
                                    

Di suatu hari yang tenang, Cyno, Tighnari, dan Kaveh sedang pergi ke minimarket. Di sana, mata Cyno menatap sang kasir yang terlihat manis. Rambut ekor kuda dengan riasan yang sangat menawan. Setiap kali Cyno membeli sesuatu dan membayarnya, kasir itu memberinya senyum terbaiknya yang membuat Cyno jatuh hati padanya.

Hari ini, Cyno ingin memastikan apakah kasir itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya? Begitu selesai belanja, mereka bertiga menuju kasir, di situ-lah Cyno mulai bertanya setelah sang kasir menyebutkan total belanja "Totalnya 40 ribu kak, tambah apa lagi? Sosisnya sekalian kak, atau mau pulsanya?"

"Segitu doang Mbak, hemat" jawab Kaveh sembari memasukkan barang belanjaanya ke dalam tas ringan berwarna biru karena minimarket sudah tidak menyediakan kantong plastik.

Cyno memasang ancang-ancang lalu bertanya "Mba, Mba jujur deh sama saya. Mba naksir sama saya kan?"

"Nggak?" muka kasir itu terlihat bingung sekaligus takut. Ya siapa yang tidak takut jika tiba-tiba ada pria asing yang menanyakan hal seperti itu?

"Mba jangan dipendem, Mba selalu senyum, selalu ramah ke saya setiap saya ke sini Mba" Cyno terus mengomel seolah ia tahu apa yang dipikirkan oleh kasit cantik itu.

"Em... Mas temennya gimana nih?"

Tighnari dan Kaveh saling menatap bingung, Tighnari menghela napas sembari menggelengkan kepalanya "Dia gila, Mba. Obat penenangnya abis"

"Mata Mba ketika melihat saya seakan akan penuh makna"

"Udah No, ngapain lagi sih lo, anjing?" Kaveh mulai panik, ia segera menepuk tangan Cyno memberikan kode, pasalnya ada beberapa orang yang mengantri di belakang mereka.

"Mba saya juga suka ke Mba, Mba tuh tinggal confess ke saya, tinggal confess selesai. saya bakal terima Mba. Tapi jangan dipendem gini Mba" Cyno terus mengomel dengan muka yang penuh penghayatan. Ia memang sudah jatuh hati pada kasir itu sejak pertama kali bertemu.

"Udah, No" Tighnari bergumam khawatir.

"Si anjing gue pikir cuma gimmick" Kaveh juga bergumam, matanya melihat ke sekitar mereka, orang-orang jadi terfokus pada mereka bertiga.

Setelah menerima uang dari Tighnari, kasir itu meminta mereka untuk segera meninggalkan minimarket "Mas tolong bawa temennya pulang, maaf banget ya Mas ya"

"Iya Mba, maaf ya Mba", jawab Tighnari lalu menatap Kaveh, memberi kode untuk menyeret Cyno keluar dari minimarket.

"MBA JANGAN KARENA SAYA MASIH MAHASISWA MBA KHAWATIR SAYA GAK BISA NAFKAHI MBA YA. MBA KONFES MBA KONFESSS"

Cyno berteriak saat diseret keluar oleh kedua temannya tersebut. Mereka langsung saja kembali ke kosan mereka. Di sanalah mereka mulai mengobrol serius soal kejadian memalukan tersebut.

"Anjing lu gila kali ya baper sama kasir, dia ramah karena tuntutan pekerjaan anying" omel Kaveh yang sudah tidak bisa menahan emosinya.

"Gak Veh, Senyum dia ke gue tuh beda, kayak ada pandangan cinta gitu. Dia pasti jatuh cinta sama gue. Gue bisa rasain itu" Cyno menatap Kaveh dengan mata berkaca-kaca.

Tighnari memutar bola matanya malas lalu menjawab omelan Cyno tersebut "Lu pikir senyum dia ke gue senyum psikopat?"

"Bego baget lu punya otak, hadeh, gini amat anak teknik. Temen lu Ri" Kaveh menggelengkan kepalanya yang terasa sakit setelah melihat ulah Cyno.

"Temen lu, lu kan satu fakultas"

"Gue arsi bangsat"

"Gue farmasi"

Heather [Cyno x Tighnari]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin