Dan hal itu dipergoki oleh bunda wira.

"nareza!? es terus!"
Tentu saja bunda wira mengomel, ibu siapa yang tida khawatir jika anaknya sedang sakit dan meminum es.

Dan sang empu yang diomeli hanya cengengesan.

Mereka semua duduk di ruang makan.

"Iyan, gio. Ayo dimakan"
Ucap bunda wira.

"Iya tantee! ini gio baru mau makan"
Titah gio, sembari mengambil piring.

bastian juga sama.

"Iyan" panggil seseorang.

Tentu saja adalah narez.

bastian hanya mendeham, dia sedang makan.

Mulut penuh dengan makanan, membuat narez gemas.

"hati hati iyan"

Apakah bunda wira dan gio menjadi nyamuk?

Euh. Aku harap tidak.

Bastian segera menghabiskan makanannya.

"kenapa rez?"

"gapapa, ini minum. awas keselek"

Gio hanya mendelik,
'hadeh anak muda'
Batin gio.

Sementara Bunda Wira hanya terkekeh.

.

"rez, main ps ya??? gue pengen banget Jing, bosen gua dirumah makanya gua jenguk lu"

Rengek gio.

"iya, cepet nyalain"

"ASIKKK"

Sementara bastian hanya asik mendengarkan lagu, mungkin dia sedang sedih?

aku tidak tau.

"main apa?"
Tanya narez, menge klik - klik stick ps nya.

"main balapan lah"

"kalo gua menang lu kasih apa?"

"kalo lu menang gua kasih nintendo, tapi kalo lu kalah Bastian buat gue"
Ledek gio.

"asal aja! gamau lah jingan"
Umpat narez.

"canda elah, kalo lu kalah. Lu harus beliin gua album bts!"

"gampang, mau berapa?"

"7!"

"sip"

.

"ANJINGGG NAREZZ"

"hahahah"

"L-LOHH, anjing gio gua ngebut nih!"

"wleee"

"anjing gua telat"

"GUAA MENANG!! ALBUM BTS!!" sorak kemenangan gio.

"iya dehhh"

Gio mengecek arlojinya, sudah pukul 6.

"gua pulang dulu ya rez, udah maghrib"
Ucap gio mengambil tasnya.

"oke, nanti gua transfer ya!" Jawab narez menepuk pundak gio.

"ashiap"

.

"iyann~"

bastian tidak tau mengapa narez begitu manja.

Bahkan lebih manja, apakah ini efek samping dari obat

Narez merebahkan tubuh nya di kasur, tepat nya disamping tubuh bastian.

Kemudian memeluk tubuh bastian dari belakang, yang sedang meringkuk.

"kenapa cayangg?"

"kangen"
Titah manja narez.

"iya iya sini peluk ya?"

tanpa aba aba, narez mengecup pipi bastian.

"ih modus kamuu!" bastian mengelus surai narez.

"Tapi suka kan?"

"yaiyalah"

Mereka pun tertidur pulas.

"narez, iyan?" Panggil bunda wira, dan melihat kedua Adam tersebut.

"anak muda... Ampun deh"
Lalu bunda wira kembali menutup pintu kamar narez sambil terkekeh.

Bahkan bunda wira bersama papa yudha sewaktu pacaran tidak seperti itu.

Ah! Mungkin sudah beda zaman.

yah.. tidak usah dipikirkan, toh. Bunda wira pun tidak masalah, asal tidak melakukan yang aneh aneh.

______________________________________

haaaaiii ketemu juga di akhir bab!
Aku sempetin lanjutin babnya..!

Semoga kali ini kalian suka ya.

aku bikin short dulu ya.. mau belajar hihii

Jangan lupa votmentnya ya!

See youu💖


Race [JAEMJEN]Where stories live. Discover now