[48] Mulai berbohong

Start from the beginning
                                    

"De,Om Bagas de.."lirih Rendi dengan air mata yang mengalir serta kepala yang menunduk.

"Gue tau Ren,Lo ngga sendirian..masih banyak yang sayang sama Lo Ren.."

"Gue ngga mau kehilangan orang tua lagi de..,dia satu-satunya keluarga yang gue punya dan gue butuhin de.."ujar Rendi dengan suara yang gemetar.

Saat itu,suster keluar dengan cepat dari ruang ICU kemudian kembali dengan 2 dokter dan beberapa suster yang berlari masuk kedalam ruang ICU membuat semuanya panik dan khawatir akan keadaan Bagas.

Rendi dengan cepat berdiri dan berjalan kearah depan pintu lalu mengintip dikaca.Keadaan Bagas semakin drop.Rendi pun menjadi panik.

"Ya Tuhan,sembuhkan Om Bagas..angkat penyakitnya bila perlu pindahkan penyakitnya ketubuh saya.."

"Ngomong apa sih Ren?!!ngga usah ngomong sembarangan!!"bentak Rendra.

Salah satu dokter keluar dari ruangan itu lalu berhenti dihadapan Rendi."Ren,bisa ikut keruangan saya?"tanya dokter itu.Rendi pun mengangguk dan mengikuti dokter tersebut keruangannya.

"Pak Bagas sekarang kritis,kemungkinan untuk sembuh sangat kecil Ren."

"Om Bagas sakit apa dok?dia tidak punya riwayat penyakit apapun.."

"Sebenarnya,beliau sering datang kesini Ren.Disini beliau melakukan kemoterapi karena dirinya itu menderita kanker otak stadium akhir."jelas dokter.

"Ngga,itu ngga mungkin dok.Om Bagas pasti selalu cerita kalau ada masalah apapun.."

"Tapi,itu yang terjadi Ren.Beliau drop karena sudah meninggalkan kemoterapinya 2 kali.."

---

Malam ini Rendi akan menginap dirumah sakit bersama Dean.Rendi bangun dari duduknya dan mengintip Bagas dari depan pintu.Dean berdiri lalu menatap orang-orang yang ada didepan ruang ICU.

"Lebih baik kalian pulang saja,biar saya dan Rendi yang menginap disini."ujar Dean.

"Yaudah kalo gitu,aku sama yang lain pulang dulu ya mas besok pagi aku kesini.."ujar Vera pada Dean.

"Ren,mamah tau kamu orang yang kuat dan om kamu juga pasti kuat seperti kamu..,tetap optimis dan terus berdoa yaa Ren."ujar ibunda Anisa lalu memeluk Rendi.Rendi pun membalas pelukan itu dengan sangat erat.Betapa hangatnya pelukan yang ia rasakan saat ini.

"Saya takut Om Bagas pergi dari hidup sa-"

"Ngga,jangan ngomong gitu..,yaudah mamah sama papah sama Anisa pulang dulu ya.."ujarnya diangguki Rendi.

Rendi tidak bisa tidur malam ini.Dirinya dihantui rasa takut dan khawatir.Ia berjalan mondar-mandir didepan pintu ruangan Bagas membuat Dean yang melihatnya bingung.

"Ren,Lo mau minum kopi?biar gue beli diluar."tawar Dean.

"Biar gue yang beli,Lo tunggu sini."

"Ngga,ngga bisa Ren.Pikiran Lo lagi kacau."ujar Dean menghentikan niat Rendi namun karena Rendi keras kepala,ia tetap memaksa untuk keluar.Dean dengan berat hati n menancap gas pergi dari rumah sakit itu.

Entah kemana rendi akan pergi.Semua cafe ia lewati.Ia malah mengendarai mobilnya kearah rumah lamanya dulu.Sesampainya didepan gerbang rumah,Rendi mengklakson membuat satpam yang sedang tidur bergegas bangun dan membukakan pintu gerbang untuk Rendi.

Rendi menghentikan mobilnya didekat garasi lalu keluar.Ia berjalan dengan terburu-buru masuk kedalam rumah.Kondisi rumah sudah gelap karena semua lampu dimatikan.Rendi naik kelantai 2 dan masuk kedalam kamar Bagas.

Anisa tidak sengaja terbangun dan ada Vera yang tidur disebelahnya bersama Joy.Ia duduk lalu setelah itu mengambil gelas kosong yang ada dimeja.Ia berdiri dan beranjak mengambil air minum di dapur.Anisa berjalan dikegelapan lalu menuruni anak tangga.Ia tidak sengaja melihat kamar Bagas yang terbuka dan lampu yang masih menyala.

Anisa berjalan mendekati kamar itu dengan sangat pelan-pelan.Sesampainya di depan pintu,ia melihat laki-laki berbadan tinggi yang sedang membuka lemari serta laci.Anisa mengumpulkan keberaniannya untuk mendekati orang itu,namun ia tidak sengaja menjatuhkan gelas yang dipegangnya dan membuat semuanya terkejut.

"Mas Re-"

Anisa belum sempat menyelesaikan kalimatnya,namun mulutnya ditutup oleh Rendi dengan ciuman.Setelah Rendi melepaskan ciuman itu,ia pun meletakkan telunjuknya dibibirnya sendiri untuk mengisyaratkan bahwa semuanya harus tetap tenang dan diam.

"Nis,kamu lagi ngapain dikamar om Bagas??"tanya Vera yang tiba-tiba muncul membuat Anisa semakin tegang.Anisa pun memutar badan dan mendekati Vera.

"I-itu mba ta-tadi ada tikus masuk kesini.."ujar Anisa berbohong.

"Masa sih?dirumah ini ngga pernah ada tikus loh.."ujar Vera.

"Emmm..a-aku mau ambil mi-minum didapur.."ujar Anisa lalu pergi dari kamar itu.

Disisi lain ada Rendi yang berada dibalik jendela.Rendi menghela nafas panjang dan lega.Ia keluar dari kamar Bagas dan pergi dari rumah itu.Rendi masuk kedalam mobil dan menancapkan gas dengan kecepatan tinggi.Vera yang melihat itu dari jendela kamar pun tak percaya melihatnya.

"Anisa udah mulai bohong sama aku."batin Vera.

DUARRRR!!!
Yah ketauan dong..

Jangan lupa follow Instagram official Tehjusgulabatu:
wp.tehjusgulabatu

'Bangkai yang disembunyikan pasti akan tercium baunya.'
{23-01-2023}

PSYCHO OBSESSION ✔️Where stories live. Discover now