satu

12 1 0
                                    

Junghwan, pelajar SMA yang baru selesai belajar untuk esok karna esok ada PAS. Junghwan sangat tak menyukai mapel ini, tapi tak suka bukan berarti tak belajar kan??

Kegiatan belajar nya telah selesai, sekarang Ia bingung ingin melakukan kegiatan apa. Ingin keluar tapi sedari tadi sore hujan, hujan yang tak begitu lebat tapi awet.

"Hujan kapan redanya si? gua ada janji lagi ma si Haru, ck!" Junghwan mengusak rambutnya frustasi.

Junghwan sudah membuat janji tadi siang dengan Haruto (temannya) untuk nongkrong di kedai langganan mereka. Tapi hujan menghalangi Junghwan untuk keluar, haruskah Junghwan menerobos hujan ini?

Junghwan tak mau keluar dengan keadaan hujan, bukan takut sakit, tapi Junghwan tak mau mengikuti ujian susulan, karna kan tak bisa menyontek hehe..

Junghwan melamun, harus kah Ia menerobos hujan?? di tengah lamunan nya, Junghwan di kagetkan dengan nada dering dari ponsel miliknya.

📞haruto is calling..

"halo"

"......"

"disini hujan ege, gua males sakit gua ga mau juga ngikut ujian susulan"

"......"

"beneran nih? tunggu gua depan gerbang"

"....."

tut tut

Junghwan memutuskan panggilan sepihak.
Tak lama Junghwan mendengar klakson mobil di depan rumahnya, Junghwan mengintip, mobil dengan warna silver, Ia yakin itu Haruto. Ia bergegas mengambil jaket kulit hitam miliknya dan berlari memasuki mobil tersebut.

"hujan gini doang kaga mau keluar, takut demam lo?" ucap Haruto dengan wajah meledek nya.

"ga gitu anjing, gua ogah hujan hujanan terus sakit terus dapet ujian susulan, gua ga mau. Soalnya ga dapet contekan, hahaha"

"ya Allah.. terus gunanya lo belajar apaan, wan.."

Junghwan tak menjawab. Ketika sampai di kedai mereka segera masuk dan memesan menu. Tapi ketika mereka menunggu pesanan Haruto mendengar suara kucing mengeong dengan lantang.

Haruto menoleh ke kanan ke kiri, tapi Ia tak menemukan apapun.

"wan, lo denger suara kucing ga si?"

"hooh"

"apa kita cari aja? pasti tuh kucing kedinginan"

Tanpa jawaban dari Junghwan mereka bergegas mencari kucing itu. Junghwan menemukan nya lebih dulu. Kucing berbadan gembul dengan bulu putih bercampur abu abu. itu sangat menggemaskan bukan?? tapi Junghwan tak tertarik.

"WOY TO, INI KUCING NYE"

Haruto berlari ke arah Junghwan.

"gausah teriak, ga malu lo?"

Junghwan hanya menggeleng. Haruto bingung kucing ini mau di apakan, pasalnya kucing di rumah Haruto sudah ada 5.. bisa bisa uang Haruto habis hanya untuk membeli wishkas.

"wan, lo rawat kucing nye ye"

"ga ga ga, gua ga mau"

"lo se ga suka itu ma kucing? ayo dong wan, ni hewan ajaaa udah"

"ga, gua ga mau"

"ck! gue bayarin uang kantin lo seminggu kalo lo mau ngerawat nih kucing"

"fine."

Junghwan mau, karna lumayan kan uang nya bisa untuk membeli keperluan lain. Mereka hanya menghabiskan minuman yang mereka pesan, lalu langsung pulang. Haruto tak tega melihat kucing itu menggigil terus menerus.

Di rumah Junghwan, Haruto tak langsung pulang, Ia ingin bermain dengan kucing yang Ia temukan tadi.

Junghwan mengambil handuk dan hairdryer miliknya untuk mengeringkan tubuh si kucing.

"buset, nih kucing di giniin anteng bener kucing gue kalo di giniin mencak mencak anjing" -Haruto

"buang aja" -Junghwan

"mau gue, gue kasih ke sepupu gue tapi gue sayang banget ma tuh kucing, huhuu" -Haruto

Junghwan tak menjawab, Ia hanya fokus mengusap tubuh kucing dengan handuk, dan sesekali bersin karna hidungnya kemasukan bulu kucing tersebut.

"AAAAAAA LO LUCU BANGET SI CING!! gue mau bawa lo pulang, tapi gue takut lo di rusuhin ama anak anak gue di rumah" ucap Haruto dengan mengangkat kucing itu.

"mau di kasih nama sape wan?"

"yoshi? ochi? nori?"

"YOSHINORI" jawab mereka bersamaan

"buseeet, keren bener gua bisa bikin nama sekeren itu HUAHAHAHAHAHA" -Junghwan

"seneng ya seneng ae wan, kaga udah tereak, kesian nih kucing kalo budeg gegara suara lo" -Haruto

"heh, gini gini suara gue lebih merdu dari elo" -Junghwan

"sesuka lo dah, gue mau pulang dah malem juga. see u besok" -Haruto

"hooh, tiati awas di culik tante girang lo" -Junghwan

"astaghfirullah, dosa lo do'ain gue begitu wan" ucap haruto sembari mengelus dadanya.

Setelah kepergian Haruto, Junghwan menutup seluruh pintu dan jendela rumahnya, lalu membawa yoshi kekamar nya.

"shi, lo tidur oke? jangan rusuh atau ngerusak barang barang gua. besok gua beliin lo tempat tidur, sementara lo tidur dulu di kasur gua"

Setelah Junghwan berkata seperti itu, Yoshi tersenyum. Junghwan kaget bukan main.

"ANJING KOK ADA KUCING SENYUM COK WOEEEE KUCING JADI JADIAN KAN LO?!!!"

Yoshi loncat, yang awal nya berada di kasur kini Ia berada di meja belajar Junghwan. Junghwan juga yang awalnya tidur miring menghadap Yoshi kini menjadi duduk. Junghwan perlahan mendekati Yoshi lalu menggendong nya.

"lo beneran kucing? coba senyum lagi" tanpa Junghwan perintah dua kali, Yoshi tersenyum kembali hingga matanya tertutup.

oh my god! maha karya tuhan apa lagi ini?? Junghwan sangat bingung, di tambah lagi jantung Junghwan berdegup lebih kencang ketika mata Junghwan dan mata Yoshi bertemu.

Tolong sadarkan Junghwan bahwa Yoshi hanya seekor kucing.

-taro
07-12-2022
-gua minta maaf kalo ada typo..
ini first time gua bikin ginian, gua juga minta maaf kalo ga nyambung terus bikin lo pada bingung, wkwk. jangan lupa vote and komen nya ya, hehe

my cute catTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang