Zara sudah duduk manis di kursi dengan mengenakan baju tidur motif beruang, hampir 30 menit berlalu Ia menunggu suaminya untuk makan bersama.

Namun yang di tunggu tidak menampakan batang hidung nya!

"Bi"Bi Inah yang merasa di panggil pun menoleh.

"Iya non?"

"Shaka ada di mana?"Zara menatap Bi Inah dengan mata sayu nya.

"Tuan Shaka seperti nya di ruang kerja nya non, non lebih baik makan duluan aja"jelas Bi Inah.

"Seperti nya tuan tidak akan makan malam untuk malam ini"lanjut Bi Inah.

Beliau tau hubungan suami istri ini kurang baik, Tuan nya seperti tidak menghargai keberadaan istri nya.

"oh gitu, yasudah Zara mau makan di ruang kerja Shaka aja sekalian makan bareng sama dia"ucap Zara segera menyiapakan napan dan lauk pauk.

Bi Inah hanya bisa menggelengkan kepala nya merasa prihatian dengan istri tuan nya itu.

"sini non saya bantu?"

"ga usah Bi, Zara bisa ko"

"Bi, Zara ke ruang kerja Shaka dulu ya"pamit Zara yang di angguki Bi Inah.

...

Tok

Tok

Tok

"masuk"suara dingin itu membuat Zara sedikit gugup.

Astaga Zara berkali-kali di buat suaminya jatuh cinta, pria dengan kemeja hitam lengan di gulung setangah itu tampak berkali-kali lebih tampan saat fokus berkerja

"ada apa?"tanya pria itu tanpa mengalihkan pandangan nya dari kertas-kertas di depan nya.

"aku mau ngajak kamu makan bareng"lirih Zara namun masih bisa di dengar Hafiz.

Hafiz menyeritkan alis nya bingung, tumben wanita itu tidak memanggil nama nya sendiri.

"kau saja makan sendiri"tolak nya dingin.

"tapi aku ingin makan bersama mu"

"tidak bisa aku sibuk, kau bisa makan sendiri dan pintu keluar ada di sana"ucap Hafiz mengarahkan mata nya ke pintu.

"kamu terlalu sibuk dengan kertas-kertas itu sampai melupakan makan malam"ucap Zara seraya berjalan menuju sofa di ruang kerja suaminya.

Zara berjalan menuju meja kerja suami nya setelah meletakan napan beriasi lauk pauk.

"jika kamu sakit siapa yang akan mengurus mu kalau bukan aku?"Hafiz tidak mengalihkan pandangan nya dari Zara yang ada di depan nya.

Tangan wanita itu mengelus rahang tegas Hafiz dengan lembut, pria itu menutup mata nya sebentar menikmati usapan lembut di rahang nya.

"kalau pun aku sakit, aku tidak akan sudi di urus dengan mu"ucap Hafiz memandang Zara datar.

"begitu ya?"tangan zara berpindah ke hidung mancung pria yang berstatus suami nya itu.

"kalau begitu tidak usah makan agar kamu sakit dan kita lihat siapa yang mengurus mu"tantang Zara menjauhkan tangan nya dari wajah Hafiz berjalan menuju pintu keluar.

...

Ruang makan

"susah sekali di urus pria itu"gumam Zara dengkol menyuapkan nasi ke mulut nya dengan kasar.

"nona apa sekarang anda sudah tidak mencintai pria itu"tanya sistem Qey tiba-tiba.

"hm"jawab Zara singkat.

"nona-"

"Qey simpan saja pertanyan nya untuk nanti, Zara lagi ga mood"

"baik lah nona"ucap sistem pasrah lalu menghilang.

Tak

Zara menatap napan di depan nya dengan alis terangkat, apa menyuruh dia untuk menghabiskan nya.

Jika benar ia siap menghabiskan nya.

"enak sekali kau makan sedangkam suami mu kau biarkan kelaparan"ucap tajam Hafiz membuat Zara menjatuhkan rahang nya.

Apa pria itu sudah pikun?

Seperti nya iya maklum faktor umur!

"apa kamu sudah pikun tuan Zerga? Ah seperti nya aku yang menghayal telah menawarkan seorang pria untuk makan"tanya Zara penuh sindiran.

Apa pria itu kira dia akan berbicara lemah lembut lagi?hoho itu tidak akan terjadi!untuk sekarang tidak tau nanti.

"kau hanya menawarkan? Kau tidak berniat membujuk ku"sahut Hafiz menarik kersi di samping Zara.

"kamu ingin di bujuk?seperti anak kecil saja, jika orang tidak ingin makan saat ku tawarkan itu tidak jadi masalah bagiku"Zara terkekeh.

"banyak bicara sekali, suap aku sekarang"Hafiz mendorong piring di depan Zara.

"jika kau tidak mau-"Hafiz mendekat di samping telinga Zara.

"aku akan memakan mu"bisikan Hafiz membuat tubuh Zara menegang.

Ia teringat suaminya menyebut wanita lain saat pelepasan.

"ada apa"tanya Hafiz melihat tubuh Zara menegang.

"biar ku suap"dengan kasar Zara mengambil sendok. Namun, pergerakan nya terhenti.

"gunakan tangan mu"perintah Hafiz.

Tanpa banyak bicara Zara mencuci tangan nya, dengan tekun Zara menyuapi suami nya makan.

"dari tangan lebih terasa nikmat"batin Hafiz.

"kau suap aku setiap aku ingin makan"ini bukan pertanya tapi hanya pemberitahuan saja.

Zara dengan pasrah meng-iyakan.

Hafiz menatap Zara dengan tatapan aneh, ada apa dengan wanita ini? Kenapa tidak cerewet.










Haii guys maaf up nya lama aku lagi sibuk banget di real life jadi kurang ada waktu buat nulis.

Semoga kalian stay tune terus yaa!

Jangan lupan tandain typo

See you next capter👋👋👋

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 26 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Antagonis Pecinta Duda!!Where stories live. Discover now