BAEHEON : When The Film is Over

27 1 0
                                    

When The Film is Over
Dongheon x Hoyoung




























***

Impian Hoyoung adalah menjadi seorang sutradara. Tidak mesti dengan kesuksesan besar, keinginan sederhananya hanya membuat nyata dunia di imajinasinya melalui film. Hoyoung ingat dengan jelas saat di bangku sekolah menengah pertama, ia menonton sebuah film indie 'Sendu dalam Senja'. Akhir ceritanya tragis dan menyedihkan hingga ia harus bergeming sepanjang credit title. Selanjutnya ia menangis, bukan karena endingnya, tetapi di detik itu ia baru menemukan getaran kecil di hatinya yakni sebuah gairah beserta impian.

Sebagai mahasiswa jurusan film, Hoyoung setidaknya dua atau tiga bulan sekali pergi untuk menonton film. Biasanya untuk review sebagai tugas, tetapi juga hanya sekedar untuk melihat. Namun, dari semua itu ada satu hal yang harus ada saat menonton film ialah kehadiran seseorang.

Lee Dongheon.

'yang cakep itu pacarnya Bae Hoyoung! Jadi minggir lo semua!'

Itu yang selalu diucapkannya setiap kali Dongheon manggung buat ngeband. Jika begitu, setelah manggung Dongheon harus menghampiri pacarnya itu kemudian tersenyum sembari menusuk gemas pipi Hoyoung untuk meredakan cemburunya.

Kenapa Lee Dongheon?

Jika pertanyaan ini dilontarkan ke Hoyoung, maka Hoyoung cuma bilang "Kalo itu bukan Dongheon, gue sama sekali gak ada ide".

Dunia juga tau betapa Hoyoung sangat mencintai Dongheon. Sampai di tahap dimana Hoyoung bisa gila kalau itu bukan Dongheon di sisinya.

Menjalani tujuh tahun masa percintaan, keduanya sudah menjadikan satu sama lain sebagai sebuah kebiasaan. Belum lagi masa persahabatan tiga tahun yang kental sebelum mereka pacaran.

Alasan Hoyoung selalu membawa Dongheon menonton film bersama karena ia akan lebih berkonsentrasi saat memandang wajah pacarnya, itu ujarnya saat Dongheon bertanya.

Sebenarnya bukan itu alasannya.

Hanya saja, saat mereka menonton bersama, di benak Hoyoung selalu muncul kemungkinan alur yang akan ia hadapi bersama Dongheon. Juga, betapa senangnya membayangkan akhir kisah bahagia mereka.

Bagi Hoyoung, kisah cintanya bersama Dongheon bagai sebuah film. Kenangan tiga tahun persahabatan serta tujuh tahun bersama sebagai sepasang kekasih tersusun dengan rapi menjadi sebuah gambar yang bergerak di memorinya. Segala tentang Dongheon, seperti saat ia tersenyum di pantai pada kencan pertama mereka, raut wajah khawatirnya saat Hoyoung sakit, wangi tubuh dan rambutnya, atau wajah terlelap nya di pagi hari yang hanya dimiliki netra Hoyoung, atau bahkan momen dimana Dongheon berseteru dengannya. Seluruhnya telah Hoyoung simpan sebagai momen yang dipotret matanya dan selalu disimpan untuk dirinya sendiri. Terkadang saat ia rindu, sebuah adegan dari tangkapan potretnya bersama Dongheon berjalan di kepalanya. Saat ia mengulangnya, Hoyoung menyadari betapa bahagianya ia bersama Dongheon.


















Tetapi, film itu telah berakhir .

Dan tidak memiliki ending di akhirnya.

































"haah.... uhuk uhuk"

Hoyoung mengambil nafas dalam-dalam. Baru saja ia menenggelamkan diri di bathub sejenak lalu timbul lagi ke permukaan. Ia batuk sejadinya, seluruh air sekitarnya terguncang hingga mengalir deras ke lantai.

Hampa menyertai, menyadari bahwa betapa konyol ia sekarang.

Hoyoung lantas menertawakan dirinya sendiri sembari memeluk kedua kaki yang dilengkungkannya. Wajahnya menengadah untuk menahan air mata yang tak pernah habis mengalir dalam minggu ini.

𝚖𝚒𝚗𝚝 𝚌𝚑𝚘𝚌𝚘𝚕𝚊𝚝𝚎 [𝘝𝘌𝘙𝘐𝘝𝘌𝘙𝘠'𝘚 𝘚𝘏𝘐𝘗𝘚 𝘈𝘜]Where stories live. Discover now