2. Having Fun Together in Marriage

8.8K 750 33
                                    

✿Mood aku lagi bagus, jadi double up.
Yok silahkan dibaca. Gratis tanpa harus vote, komen atau follow. Seriusan lagi baik banget ni mood-nya. Kali aja bisa triple nanti. Wkwkwkwk

Selamat Membaca!

✿Peony_Bunny✿




"Bagaimana kalau kita makan siang di luar?"

"Aku setuju. Setelah itu kita bisa bermain game atau hal menarik lainnya."

"Kebetulan hari ini juga ada film bagus."

Saat teman-temannya membahas kegiatan sepulang kuliah, Zhan justru membereskan tasnya dalam diam.

"Kau tidak berniat untuk berkhianat lagi kan, Zhan?" Ji Li menatap curiga karena Zhan tidak berkomentar apapun.

"Aku harus pulang," jawabnya singkat.

"Kenapa kau pulang secepat ini? Sekarang masih jam sebelas Zhan. Apa yang menarik dari rumahmu? Lebih baik kita bersenang-senang di luar selagi single." Kalimat Ji Li mendapat anggukan yang lain. Mereka setuju untuk menikmati masa muda dengan banyak hal menyenangkan.

"Tidak, aku harus tetap pulang."

"Di rumah sama sekali tidak menyenangkan Zhan. Lebih baik kau ikut bersama kami." Kali ini Zhuocheng mencoba membujuk.

"Lain kali saja. Sampai bertemu besok." Zhan berlalu dari kelas. Bergegas keluar yang membuat teman-temannya kesal.

"Kalian tidak tahu saja bagaimana menyenangkannya di rumah menunggu suami pulang atau disambut suami setelah lelah seharian," batin Zhan. Tersenyum senang membayangkan menyambut Yibo yang masih memiliki jam mengajar di kelas lain.

Namun yang Zhan lakukan setelah sampai di rumah adalah duduk di ruang tengah seorang diri. Tangannya di lipat di depan dada. Wajahnya tampak masam. Berulang kali melihat jam menempel di dinding rumahnya.

Zhan berjalan ke dapur. Meneguk minuman bersoda dan kembali duduk di sofa. Helaan nafas berulang kali keluar dari bibir kissable miliknya. Kembali menyesap cairan merah yang terasa manis di lidahnya.

"Telat sepuluh menit," gumamnya sambil mengikuti detik jam yang berputar.

Mata bening yang meluluhkan banyak orang itu melihat ke pintu. Dan kembali lagi ke arah jam. Detik demi detik ia tunggu dengan wajah semakin ditekuk. Posisi awalnya yang duduk bersila berubah. Kali ini ia meluruskan kakinya di sofa. Terus merutuk dalam hati tanpa henti.

"Sudah lima belas menit."

Sepertinya Tuhan tidak ingin wajahnya semakin cemberut. Dua menit kemudian, pintu rumahnya yang berdiri kokoh itu terbuka. Menampilkan laki-laki tampan dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya. Pakaian resmi membalut tubuh laki-laki tampan itu.

Zhan tidak merubah ekspresi wajahnya saat pemuda itu mendekatinya. Menggeser sedikit kakinya dan duduk di dekatnya. Pemuda pemilik senyuman menawan itu mendekatkan tubuhnya. Mengecup pipinya sekilas.

"Kenapa wajah seperti ini untuk menyambut kepulangan suami?" Tangan Yibo menyentuh wajah Zhan. Namun pemuda manis itu menolaknya. Ia langsung menjauhkan wajahnya.

"Gege telat tujuh belas menit." Zhan merajuk. Pemuda yang belum genap berusia dua puluh tahun itu memandang suaminya sebal.

"Apa tujuh belas menit itu terlalu lama? apa kau terlalu merindukan gege?" goda Yibo dengan senyuman lembut seperti biasa.

Meski Yibo baru pulang kerja dan disambut rajukan istrinya, tidak membuat Yibo marah. Ia justru senang dan tersenyum maklum. Usia mereka terpaut cukup jauh. Wajar kalau Zhan begitu manja.

My Professor My HusbandWhere stories live. Discover now