Chenle terdiam mendengar perkataan dari Donghyuck. Alasan mengapa pemuda itu berwajah masam sedari tadi karena semua orang melarangnya untuk terlalu aktif hari ini. Kakinya yang beberapa hari lalu terkilir masih belum terlau pulih. Mereka takut jika dipaksa terlalu banyak bergerak aktif akan berakibat fatal.

"Iya, Hyung. Maaf, udah kekanakan," ujar Chenle seraya tersenyum.

Donghyuck mengusak rambutnya. "It's okay. Setelah selesai syuting, mau jalan?"

Chenle bingung. "Ke mana, Hyung?" tanyanya.

"Ke mana aja. Banyak tempat yang bisa dikunjungi buat represing nyegerin pikiran," sahut Donghyuck.

Chenle mengangguk semangat. "Mau! Anggota lain diajak?" ujarnya.

Donghyuck menoleh ke arah 21 anggota NCT yang segera mengalihkan pandangan mereka dengan wajah panik karena sedari tadi memperhatikan dan mendengar pembicaraan keduanya.

"Gak perlu. Kita berdua aja," kata Donghyuck. Setiap kalimat yang diucapkan oleh pemuda itu mengandung makna yang tak ingin terbantahkan.

"Oke, Hyung," ucap Chenle masih bernada semangat.

Donghyuck kembali menatap Chenle, lalu menyungingkan sebuah seringaian tipis. Sementara anggota lain, ada yang merutuk di dalam hati karena tidak bisa ikut pergi bersama keduanya.

Tapi, mereka tahu kalau mungkin saja Donghyuck ingin mencoba tubuh Chenle juga. Karena hanya pemuda itu dan Sungchan yang belum mendapat giliran.

.
.
.

Setelah selesai syuting konten, Donghyuck dan Chenle berpisah dengan anggota lain karena keduanya ingin berjalan-jalan terlebih dahulu ke suatu tempat sebelum beristirahat di dorm.

Donghyuck membawa Chenle ke sebuah tempat bermain berbagai macam wahana. Kebetulan hari ini bukan hari libur, jadi pengunjung tak begitu ramai. Terlebih Donghyuck sudah menyewa tempat itu untuk dua jam. Hanya menjaga agar tidak terjadi keramaian. Mereka juga butuh privasi.

"Hyung, aku mau main itu. Boleh gak?" tanya Chenle seraya menunjuk satu permainan.

"Boleh. Apapun yang lo mau," sahut Donghyuck.

Chenle bersorak senang. Lalu, berlari mendekati tempat permainan yang ingin ia coba. Sementara Donghyuck menyusul dengan langkah biasa saja.

Permainan yang pertama kali dicoba oleh Chenle adalah; menaiki kereta khusus 2 orang untuk berkeliling di sekitar tempat hiburan tersebut sebelum memilih wahana yang ingin dimainkan.

Donghyuck duduk di sebelah Chenle yang matanya tampak begitu berbinar cerah. Sepanjang kereta melaju, tak hentinya Chenle bergumam-gumam kagum melihat tempat di sekelilingnya yang mereka lewati penuh dengan berbagai macam permainan.

Mungkin karena sangat jarang memiliki waktu untuk berlibur, sesuatu seperti sekarang ini sudah bisa membuat Chenle senang.

Sementara itu, Donghyuck hanya diam memperhatikan perubahan ekspresi di wajah Chenle.

Selang beberapa menit, keduanya telah selesai menaiki kereta untuk berkeliling dan berhenti di tempat pemberhentian kereta tersebut.

"Udah nemu permainan apa aja yang mau dicoba?" tanya Donghyuck. Posisi mereka masih berada di dalam kereta.

"Heem, mau lihat ikan aja di sana. Kayanya seru. Tapi, aku lapar. Boleh beli makanan dulu?" sahut Chenle. "Tadi ngelihat ada banyak yang jual makanan sebelum masuk ke sini."

"Oke."

Apa yang tidak untuk Chenle dan anggota NCT lainnya bagi Donghyuck?

.
.
.

Taeyong melirik jam di dinding. Sudah menunjukkan pukul setengah satu dini hari. Namun, Donghyuck dan Chenle belum ada kabarnya.

Leader NCT itu sudah mengirim pesan pada Renjun untuk menanyakan kabar mereka. Tetapi, jawaban Renjun membuat Taeyong resah.

Pasalnya Donghyuck dan Chenle tidak ada di Dream. Mereka belum pulang.

Anggota Dream memang sedang tidur di dorm Dream yang lama karena besok mereka ada jadwal unit grup. Kebetulan tempatnya lebih dekat daripada di dorm utama. Jadi mereka terpaksa menetap di sana dulu untuk malam ini.

"Ngapain sih, Yong?" tanya Johnny jengah melihat Taeyong terus saja berjalan ke sana ke mari layaknya strikaan.

"Mereka belum ada kabar," kata Taeyong seraya melangkah mendekati Johnny berada. Duduk di sofa.

Johnny tahu siapa yang Taeyong maksud. Karena sejujurnya dia juga khawatir dan resah. Meskipun ia tahu apa yang sedang dilakukan oleh Donghyuck bersama Chenle.

"Di Dream gak ada?" tanya Johnny.

Taeyong menggeleng. "Renjun bilang gak ada."

"Nomor mereka juga gak ada yang aktif," ujar Johnny.

"Kira-kira, di mana Donghyuck ngelakuinnya?" ucap Yuta yang juga berada di tempat itu.

"Emang udah pasti mereka bakal ngelakuin itu?" tanya Mark. Dia juga ada di sana.

"Ya, apalagi? Pastilah," sahut Johnny.

"Aku bukan permasalahin soal itu, sih. Aku khawatir sama keadaan Chenle. Tau sendiri dia lagi gak baik kakinya. Terus besok juga masih ada jadwal pribadi unit Dream. Kalau udah tau mereka ngelakuinnya di mana, gak bakal khawatir. Ini tiba-tiba aja ngilang gak ada kabar," ujar Taeyong panjang lebar. "Aku takut terjadi sesuatu sama mereka."

"Kita tau gimana sifat Donghyuck sebenarnya. Aku rasa mereka bakal baik-baik aja di luar sana," kata Jaehyun yang baru datang. "Gak perlu khawatir lagi. Lebih baik kita istirahat aja. Besok kita juga masih ada jadwal."

"Jeje bener. Meskipun ada sesuatu yang terjadi, Donghyuck bisa nangani masalah itu. Dia bisa jaga diri sendiri dan juga Chenle," ucap Yuta. "Ya, udah, kita istirahat aja. Semoga nanti ada kabar dari mereka berdua."

Meskipun masih khawati, tapi Taeyong mengangguk mengiyakan. Ia juga butuh istirahat.

Semoga saja kekhawatiran Taeyong hanya angin lalu. Bukan ada kejadian yang sangat buruk menimpa Donghyuck dan Chenle.

.
.
.
.

Tbc~~~~

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Duality(Haechandomharem)Where stories live. Discover now