42.🤍 (Bonchap 1/2🔞)

Mulai dari awal
                                    

"Aku butuh air bukan tanganmu!!"

"Aaaa perih perih!"

Jaehyun membulatkan mulutnya saat baru sadar. Jaehyun ambil air dari keran lalu menyiramkannya pada wajah Taeyong yang sudah penuh sabun.

"YAK! JANGAN MENYIRAM WAJAHKU SEPERTI ITU! APA KAU TIDAK MEMILIKI PERASAAN?!"

Dan pagi itu sama seperti pagi lainnya, dimana akan selalu ada keributan. Bukan masalah besar, hanya masalah kecil dan entah keberapa kali Jaehyun sudah mengalah. Meminta maaf untuk membuat Taeyong berhenti marah, walaupun bukan Jaehyun lah yang bersalah dari awal.

"Jaehyunie, aku mau makan," pinta Taeyong. Taeyong sedang duduk dikursi meja rias sedangkan Jaehyun berdiri di belakang nya untuk menyisir rambutnya.

Bahkan ketika Taeyong berpakaian pun, Taeyong harus marah-marah lebih dulu karena bingung mau pakai yang mana, ketika Jaehyun memberi saran ia justru kena omel dan disebut mengatur.

"Kau mau makan apa, hm?" Tanya Jaehyun lembut, ia letakkan sisir pada sisi meja dan membalik tubuh Taeyong untuk ia cium pipinya.

"Aku mau nasi goreng!"

"Baiklah, kau akan dapat nasi goreng yang enak," ucap Jaehyun dan tersenyum. Jaehyun harus bersabar menghadapi sikap istirnya yang sedang hamil. Meringis samar, saat melihat sudut mata Taeyong yang memerah karena terkena sabun tadi.

_______

Taeyong menunggu dengan sabar, Jaehyun yang sedang memasak. Kedua tangannya sudah terdapat sendok dan juga garpu sudah sangat siap untuk makan.

Hingga tak lama kemudian, Jaehyun selesai dengan masakannya. Untung hanya nasi goreng, jadi tidak terlalu sulit. Jaehyun meletakkan satu piring nasi goreng didepan Taeyong.

Taeyong tersenyum senang melihatnya, namun didetik berikutnya, senyumnya luntur saat melihat telur dadar diatasnya.

Jaehyun menyerngit, "Kenapa?"

"Aku tidak suka telurnya," Taeyong mendorong piring itu menjauh, "Baunya amis."

"Amis?" Jaehyun rasa, ia sudah menggoreng telurnya cukup kering, kenapa amis?

Jaehyun menghela nafas, ia ambil satu piring lainnya lalu memisahkan telur itu.

"Nah, telurnya sudah tidak ada."

"Masih ada," Taeyong menunjuk piring yang berisi telur yang berada dekat dengan piring nasi gorengnya.

Jaehyun menarik nafasnya, lalu menghela dengan perlahan. Jaehyun meraih piring berisi telur itu lalu meletakkannya pada wastafel. Sayang sekali, tapi mau bagaimana lagi.

"Sekarang makan."

Taeyong mencebikan bibirnya, lalu melipat kedua tangannya didepan dada. "Aku tidak mau makan nasi goreng."

"Lalu mau makan apa?" Tenang, Jaehyun masih menyimpan stok kesabaran, untungnya.

"Aku mau makan ayam kecap dan kentang goreng!"

Jaehyun menggigit pipi dalamnya, dengan tangannya yang terkepal. Tuan Jung, bukankah kau masih mempunyai stok kesabaran?

"Cepat Hyung, aku sudah lapar. Kau lambat sekali," ucap Taeyong tanpa rasa bersalah.

Jaehyun mengusap dadanya, lalu menguatkan diri sendiri didalam hati. Dan 30 menit kemudian, Taeyong akhirnya bisa makan apa yang dia mau.

"Mana minuman ku?" Tanya Taeyong lagi dengan mulut yang sibuk mengunyah kentang goreng. Padahal Jaehyun baru saja duduk dan berniat ikut makan tapi Taeyong sudah menyuruhnya lagi.

TAEYONGIE - JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang