Ia selalu dikurung dalam kegelapan selama 5 hari di ruang bawah tanah dengan mayat orang orang yang menghianati keluarga Abraham jika saja dia membangkang ataupun membuat kesalahan sekecil apapun.

Mendapat kekerasan fisik dan makian bahkan mental. Sekarang ia bertanya-tanya kenapa ia harus diberi jiwa? Kenapa ia tidak menjadi robot saja. Bahkan dari awal ia merasa jiwanya sudah mati apalagi ia tak tau rasa dari sebuah kehangatan, kasih sayang, cinta, cahaya hidup maupun kebahagiaan.

Ia tidak gila, bahkan saat dokter spesialis psikolog memeriksa sempat terkejut dengan ketahan dan kekuatan mental seorang Erlan.

Walau dengan tekanan yang begitu berat dan menyakitkan ia masih bisa mempertahankan kejernihan/kesadaran pikirannya itu.

Sang dokter Atau bisa disebut kepala keluarga Harrison tersebut menemukan dan membawanya saat mendapati Erlan tergeletak tak sadar kan diri dengan perban membalut tubuhnya jalang gang sempit.

Ingin Merawatnya dengan tulus tetapi Erlan menolaknya karena ingin berjuang sendiri yang membuat nya sekarang tinggal di apartemen dengan bantuan Tuan Harrison tersebut.

Mengangkat Erlan ke dalam bagian keluarga Harrison dan menjadi anaknya . Erlan tentu begitu berterima kasih saat pertama kali merasakan perasaan sebuah kehangatan dari seseorang.

Dan mendapatkan sosok yang menjadi cahaya nya di masa kuliah yaitu Gio.

Memiliki hubungan yang baik dengan Gio dan sudah tau masa masa sulit dan kelam di alami seorang Erlan.

Merasa beruntung dan senang akan kehadiran Gio Mengubah seorang Erlan menjadi lebih ber-ekspresi dan merasakan berbagai perasaan.

Dirinya yang sempat amnesia karena sebuah kecelakaan berakhir melupakan kenangan masa kecil menutup rapat ingatan tentang masa kecilnya sampai umur 16 tahun. Bahkan nama keluarga Abraham ia lenyapkan dalam kehidupan nya.

Tetapi karena sebuah trauma kegelapan membuat nya mengingat kenangan pahit yang begitu suram dan gelap.

Sampai dimana puncak itu semua sebuah kejadian tak terduga terjadi.

Hari ini, saat ini dan detik ini juga semuanya berubah...

Sepulang Erlan dari balapan tengah malam, ia mendapati Gio berdiri di ruang tamu dengan keadaan menunduk kan kepalanya membuat helaian rambut di dahi menutupi sebagian wajahnya tersebut.

Kaget tentu itu yang ia rasakan. Mendekati Gio dan meletakkan jaket serta kontak motornya memegang bahu Gio untuk menegur nya serta memastikan keadaan sahabatnya itu.

Tanpa terduga tangannya digenggam oleh Gio dengan erat menuju kamar. Hal yang dilakukan selanjutnya tidak dapat ia cerna dengan baik sama sekali oleh Erlan.

Menjatuhkan tubuh Erlan ke atas tempat tidur dan menciumnya dengan brutal. Erlan tak habis pikir apa yang terjadi dengan sahabatnya saat ini, ia kini mencoba memberontak sekuat tenaga m dengan air mata menggenang di pelupuk mata.

Ia takut sekarang, kenapa? Kenapa Gio melakukan semua ini. Kemana sahabatnya yang sangat baik itu? Kemana kehangatan dan tawa yang membuatnya bahagia? Kemana cahaya yang menyinari nya? Kemana... Kemana... Kemana?!!

" aku sudah tidak tahan Erlan! Aku Mencintai mu! Aku tidak tahan melihat dirimu dekat dengan orang orang itu "

" Aku ingin dirimu untuk diriku seorang Erlan "

Uncertain feeling [END S1] [REVISI]Where stories live. Discover now