Maaf

88 11 2
                                        

part 3

"hiks, hiks, hiks, kenapa gak engkau cabut saja nyawaku ya Allah, aku lelah dengan semua ini, aku capekkk, harus menanggung semua ini sendirian, kak aji,,, hiks , hiks, kenapa gak bawa aku pergi bersamamu,aku lelah kak, hiks, hiks, hiks, aku gak sanggup lagi kalau harus menanggung semua ini sendirian,,aku mau ikut kak aji saja,,, tolong jemput aku kak ajiii! "tangis reyhan makin pilu.

tanpa reyhan ketahui di balik kamar nya  ada 2 orang yang sedari tadi   menguping segala  keluh kesahnya

" elo liat sekarang dho, elo liat reyhan sekarang, reyhan hanyalah anak kecil yang membutuhkan kasih sayang dari keluarga nya, dan keluarganya itu adalah elu, apakah bisa elu  memberi itu semua, jawab gue dho"ucap Riski geram sembari menarik kerah baju ridho

"hiks, hiks, hiks, , hiks, gue memang kakak yang bangsat ki, gue gak pantas disebut seorang kakak sama dia, elu boleh pukul gue sepuas elu ki, balaskan semua sakit hatinya  dengan cara pukul  gue ki, ayo cepat pukul gue ki! " ucap ridho sembari memukul2 dada dan kepalanya

"istighfar ridho, istighfar, apa dengan cara elu seperti ini , itu semua bisa membuat  reyhan bahagia?enggak dho, enggak,,, dimana hari nurani elu dho, dimana ??kenapa  elu tega menyiksa anak malang itu, suatu saat nanti elu dan keluarga elu akan menyesal dho, krna telah menyia2an malaikat baik seperti reyhan, elu akan menyesal  dho, elu akan menangis darah ketika reyhan sudah tidak ada lagi, camkan itu dho" ucap Riski yang tanpa sadar air matanya menetes

"maksd elu apa ki?, jawab gue! "ucap ridho

" gue akan membawa reyhan keluar negeri, gue akan merawat dia seperti adik gue sendiri, dan gue akan menjamin kehidupan reyhan akan  jauh lebih  baik   dan gue pastikan elu dan keluarga elu gak akan bisa bertemu reyhan selamanya"ucap Riski tegas dan meninggalkan ridho sendirian di ruang tamu

"hahahhaha, kata dia apa tadi,mau membawa reyhan keluar negeri, itu tidak akan pernah bisa terjadi selama gue masih hidup, reyhan akan tetap disni " ucap ridho mengepalkan kedua tangan nya

sedari tadi reyhan  menahan tangis dan meringkuk diatas kasur

"reyhan, hey! " panggil Riski halus

" eh iya kak Riski, ada apa? "tanya reyhan sembari  berusaha menghapus air matanya

" reyhan, dengerin kak Riski okey,,, reyhan gak boleh menyerah ya, reyhan harus tetap semangat, reyhan gak sendiri  ada  kak Riski dan kak ilham yang akan selalu ada disamping reyhan ya dek! "ucap Riski menenangkan

" tapi reyhan capek, reyhan pengen istirahat kak"tangis reyhan

"heyy gak boleh nyerah,,, ingat reyhan anak yang kuat, kamu harus contoh semua para  pahlawan yang gugur, mereka gak menyerah sebelum bisa menang melawan penjajah, bahkan  mereka berani gugur demi membela negara Indonesia kita ini" ucap Riski memberi semangat

"tapi reyhan hanya manusia biasa kak, reyhan bukan seorang pahlawan, reyhan hanyalah seorang anak yang merindukan kasih sayang dari keluarga nya, apakah reyhan gak pantas buat dikasih sayang kak, apakah reyhan selama ini  selalu nakal makanya, mama, papa, dan kakak membenci reyhan, atau krna reyhan sudah membunuh kak aji, makanya mereka membenci reyhan"ucap reyhan sesenggukan

"kamu gak boleh menyalahkan takdir seperti itu rey, kematian kakak kamu gak ada sangkut pautnya sama kamu, kamu harus ikhlasin kepergian kakak  kamu   rey, percayalah kak aji sekarang sudah bahagia di syurganya Allah" jelas Riski.

di tempat ilham

"aduh kak ridho kemana sih, kok dari tadi aku telfon gak diangkat 2,jujur aku khawatir dengan keadaan reyhan saat ini" ucapnya sembari mondar mandir di kamarnya

"ilham" panggil  rina

"iya ma" jawab ilham

"kok kamu belum tidur jam segini sayang, sudah malam lho" tanya rina

"ilham  gak bisa tidur mah, ilham kepikiran reyhan, sudah  malam gini reyhan juga belum pulang, kemana ya  reyhan mah? " gelisah ilham

"ngapain kamu nyari pembunuh itu, sudah sana tidur, buat apa kamu khawatir sama pembunuh itu  , belum tentu juga  dia menghawatirkan kamu" marah rina

"mahhh, reyhan itu anak mamah, sampai  kapan sih mamah membenci reyhan  seperti ini"

"sampai si pembunuh itu mati" ucap rina

"astagfirullahalazim mah ,  istighfar mah, gak baik mah, mamah  bilang sperti  itu, biar bagaimana pun reyhan tetap anak mamah, yang ngelahirin mamah, lahir dari rahim  mamah"  jawab  Ilham.

"dia bukan anak mama,mama gak sudi punya anak pembunuh seperti dia, mama bahkan menyesal pernah melahirkan anak seperti dia, sudah jangan bahas dia terus, cepetan kamu tidur, jangan sampai mama marah dan mencabut semua fasilitas   yang mama kasih ke kamu" ucap rina marah sembari kepuar kamar ilham

"bahkan mama gak bisa menyebutkan nama reyhan sekali saja, sebenci itulah mama sama reyhan ma" batin ilham

hallo gais, gimana nih ada yang kangen dengan cerita ini gak,  ada yang geram dengan sikap rina dan ridho gak, tolong jangan lupa komentar dan  vote nya jangan menjadi pembaca gelap ya, biar aku makin semangat buat updat nya
























Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Oct 22, 2022 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

MaafOù les histoires vivent. Découvrez maintenant