"Jangan pernah meninggalkanku lagi." Bisik Jaehyun.

Taeyong menggeleng, "Tidak akan."

Jaehyun tersenyum tulus, ia mengusap pelan bagian pinggang Taeyong, dan merangkak naik untuk kembali mengusap puting basah Taeyong yang sudah sedikit membengkak.

Jaehyun usap dengan kedua telapak tangannya, kedua ibu jarinya bermain pada masing-masing sisi kanan dan kiri, membuat gerakan memutar lalu menekannya membuat Taeyong menggeliat, penisnya semakin mengacung dengan sedikit lelehan sperma.

Jaehyun mengecup dadanya bergantian, lalu meremasnya berkali-kali dengan kedua tangan, hingga otot jarinya menonjol keluar, seperti tengah mengeluarkan tenaga yang ia bisa untuk meremasnya.

Tubuh Taeyong semakin tidak bisa diam, ia mendesah dengan teriakan, padahal Jaehyun hanya memainkan dadanya. Dan ketika Jaehyun menarik kedua putingnya dengan kencang, lolos pekikan Taeyong dengan sperma yang muncrat keluar.

Jaehyun menyeringai puas, lalu mengambil beberapa sperma Taeyong yang tumpah diperut dengan jarinya dan mengulum jarinya yang terdapat cairan Taeyong.

Taeyong hanya bisa memalingkan wajahnya yang memerah, malu ketika Jaehyun menjilat cairannya.

Setelah dua jari Jaehyun sudah basah karena saliva, bekasnya Jaehyun usapkan pada lubang Taeyong yang berkedut.

"Enghh.."

Menggoda permukaan anal Taeyong dengan perlahan, sebelum memasukan dua jarinya sekaligus, menenggelamkan jarinya hingga pangkal, merasakan rongga hangat dan sempit yang meremat kuar jarinya didalam sana. Jaehyun putar jarinya, dan ia bisa rasakan dinding anal yang terasa lembut dan lembab.

"Aghh, brengsek." Umpat Taeyong tanpa sadar.

Jaehyun menyeringai, ia tepuk pantat Taeyong cukup kuat, hingga bunyi kulit yang terdengar perih. "Naughty."

Taeyong menelan ludahnya, ia raih pergelangan tangan Jaehyun yang jarinya berada dilubangnya, mencengkram lengan itu dengan kedua telapak tangannya, walaupun dengan keadaan tangan yang terikat, "fuck me with your finger."

"Sure, baby."

Dan Jaehyun tidak punya ragu untuk menggerakkan jarinya keluar masuk, mengocok dengan cepat tanpa melakukan tempo stabil.

"Uhh.."

Jaehyun gerakan jarinya memutar lalu kembali mengocoknya, ujung kuku menggaruk dinding anal Taeyong. Membuat kedua kaki bergerak gelisah namun tetap memberi ruang yang cukup agar Jaehyun puas memasukan jarinya.

"Akh!" Taeyong berjengit saat Jaehyun melepaskan jari telunjuk dan tengahnya dan berganti dengan kedua ibu jari pria tampan itu, membuka lubangnya hingga menganga, seakan ingin melihat bagaimana isi lubangnya.

"No, Jaehyun, ahh." Taeyong bisa rasakan, dingin AC yang masuk membuat tubuhnya bergidik.

Jaehyun menggigit bibir bawahnya, lalu menggeram pelan. Ia menunduk, meludah didepan lubang Taeyong, mengisinya dengan saliva lalu lidahnya terjulur untuk menjilati sekitarnya.

Taeyong menaikan kedua kakinya pada punggung Jaehyun yang tengah merunduk, dan pahanya ditahan dengan dua tangan Jaehyun, hingga pinggangnya terangkat naik.

Analnya dikecup, dihisap, sebagaimana pria itu tengah menghisap putingnya. Lidahnya bergerak mendorong, mencoba untuk menerobos masuk walaupun gagal masuk sepenuhnya, namun Jaehyun terus mencoba.

"Anghhh, Jaehyunie~" Dan kembali muncrat keluar cairan milik Taeyong.

Jaehyun mendongak, ia perbaiki lagi badannya agar berlutut dengan tegap,  penis pria itu berdiri begitu kokoh, ukuran jadi sedikit lebih besar, seingat Taeyong, penis Jaehyun tidak sebesar ini.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now