Chapter 2

5 1 0
                                    


Yoong Hwa nampak sedikit kesulitan melangkah dengan tongkat barunya, di saat bersamaan Mark berjalan ke arahnya, merekapun saling menantap dan menyapa.

“Yoong Hwa, bagaimana dengan kakimu?”

“Sudah mendingan, mianhae aku harus segera ke kelas,” pamit Yoong Hwa.

“Biar aku bantu,” ucap Mark yang melihat Yoong Hwa sedikit kesulitan untuk berjalan.

“o-oh i-iya ” jawab Yoong Hwa dengan gugup saat tangan Mark merangkul pinggulnya.

Mark mengantar Yoong Hwa sampai ke kelas dan seisi ruangan kelas 1-2 ribut saat melihat kedatangan mereka dengan posisi Mark memeluk pinggul gadis wajah manis itu. Suara ledekan teman-temannya membuat wajah 2 orang itu memerah.

“Sa-sampai sini saja sunbae, te-terima kasih.” ucap Yoong Hwa yang jantungnya berdegup tidak karuan, wajahnyapun sudah memanas sejak tadi, mungkin saat ini sudah merona.

Mark tersenyum. “Hmmm... K-kalau begitu, aku pergi. Bye Yoong Hwa.”

~@@@~

Malam ini cuaca sedikit tidak bersahabat, Mark dan teman-temannya baru saja selesai latihan basket.

“Langitnya tampak gelap, seperti akan turun hujan sangat deras.” ujar Yangyang  yang melihat ke langit.

“Iya, lebih baik kita pulang sekarang sebelum hujan turun, ayo!” ucap Haechan.

Merekapun langsung pulang, Yangyang dan Yuta  pulang bersama dengan motor karena arah rumah mereka sama, Haechan dan Jaemin naik sepeda sedangkan Mark menunggu jemputan.

“Teman-teman kami duluan ya!” teriak Yangyang lalu pergi.

“Aku juga duluan ya!” ucap Jaemin.

Kini hanya ada Haechan dan Mark yang masih duduk manis di bangku dekat lapangan basket,
“Kau tidak pulang?” tanya Mark yang melihat Haechan masih duduk tenang.

“Aku ingin menemanimu sampai mobil jemputanmu datang.”

Mark tersenyum lebar “Kau ini, lihat langit sudah gelap bagaimana kalau hujan kau bisa basah karena menggunakan sepeda, kalau aku menggunakan mobil, pulang saat hujan turunpun aku tidak akan basah.”

Haechan menyeringai “Baiklah, kalau begitu, aku pulang duluan ne! kabari aku kalau kau sudah sampai di rumah ok!?”

“Ya.” jawab Mark singkat. “Hati-hati!” tambahnya lagi.

Haechan pun pergi, kini Mark hanya diam sendiri menunggu jemputan, 30 menit sudah dia menunggu, rasa jenuhnya mulai menyeruak, akhirnya Mark memutuskan untuk naik bus dan berjalan beberapa meter menuju halte bus.

BRUKk

Hujanpun langsung turun dengan deras, Mark yang masih berada di jalanan tampak basah namun jalannya tampak santai, di sela-sela langkahnya Dia sangat terkejut saat melihat sekelompok orang berbaju serba hitam yang di kenalnya masuk ke dalam gedung kosong dengan sikap yang mecurigakan.

"Apa yang sedang mereka lakukan?” gumamnya.

Mark mencoba memberanikan diri untuk mengikuti mereka kedalam gedung, sesampainya di lantai 2, Marrk langsung menyembunyikan diri saat melihat sekelompok itu sedang berbincang dengan beberapa orang lainnya. Mata Mark membulat dan tercengang saat melihat apa yang dilakukan oleh sekumpulan orang tersebut, dengan segera Mark berlari keluar gedung.

~@@@~

Sekelompok orang berkumpul di ruangan Tuan Min Hyuk, mereka sedang membahas tentang seorang pemuda yang menjadi incarannya.

My Life, My Father and My LoveWhere stories live. Discover now