Chapter 1

27 2 0
                                    


Seorang pria tampak serius mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka, dilihatnya beberapa orang berbadan besar sedang menunduk karena dimarahi.

"Jadi bocah itu kabur?! Dasar tidak becus! Bagaimana kalian bisa kalah dengan bocah ingusan itu? badan saja yang besar tapi tenaga kalian kosong!" bentak pria paruh baya.

"Ma-maafkan kami Tuan, bocah itu seperti belut. Dia begitu lihai dalam bertarung tapi, Tuan tenang saja, bocah itu kabur dengan kondisi yang mengenaskan jadi dia pasti akan mati di jalanan."

BRAK!!

Pria paruh baya itu memukul mejanya membuat semua anak buahnya kaget dan semakin takut.

"Aku tidak mau tahu, kalian harus cari bocah itu dan bunuh dia! Setelah itu, buang mayatnya ke sungai atau hutan agar tidak mninggalkan jejak, cepat CARI SEKARANG JUGA!"

Seketika mata pria yang mengintip itu membulat, nafasnya terhenti sejenak ketika mendengar percakapan terakhir di dalam, bibir dan tubuhnya gemetaran lalu segera dia berlari untuk bersembunyi saat orang-orang di dalam menuju kearah pintu.

--***--

Namja bernama Lee Min Hyung yang lebih di kenal dengan panggilan Mark nampak duduk melamun, matanya menembus benda bening di sampingnya, tampak beberapa gadis sedang bercanda. Entah apakah pria itu sedang mengamati salah satu gadis di antara mereka yang disukainya atau sedang memikirkan sesuatu.

PLETAK!

Mark langsung terkesiap saat penghapus kayu mengenai kepalanya dengan keras. Semua temannya di kelas langsung menoleh memberi tatapan tajam padanya.

"Mark! kenapa kau tidak memperhatikan pelajaran huh!?" bentak Seonsaengnim.

"Mi-mi-anhae Ssaem."

"Keluar dari kelas! Lalu berdiri dengan tangan di telinga dan angkat satu kakimu sampai jam pelajaran selesai. CEPAT!!"

Mark langsung berdiri dan melangkah keluar kelas, semua mata diruangan menatap kearahnya dengan suara-suara bisikan dan tawa kecil teman-temannya.

Mark berdiri sambil menyandar ke tembok, sesekali dia mengganti kakinya karena pegal. Seketika mata membulat dan berbalik menghadap tembok saat melihat 3 siswi berjalan kearahnya dan salah satu dari mereka adalah siswi yang di sukainya. Mark memejamkan matanya, mulutnya komat kamit, dadanya dag dig dug.

Tiga siswi itu melewati Mark sambil tertawa geli, sampai keadaan sepi Mark menoleh untuk memastikan kalau 3 gadis tadi sudah tidak ada. "Hufft hampir saja," gumamnya sambil berbalik dengan posisinya semula.

~@@@~
Sekumpulan pria sedang bercanda ria di gor basket. Mereka adalah Mark, Jaemin, Yangyang, Haechan dan Yuta. Di sela teman-temannya yang sedang bercanda, Mark hanya duduk sambil meluruskan lututnya dengan malas.

"Markeu-aa dari tadi kau hanya diam saja tidak seperti biasanya. Kenapa?" tanya Haechan yang sedari tadi memperhatikannya.

"Tadi, aku dihukum hingga kakiku terasa pegal!"

"Memang, kenapa, kau membuat masalah di kelas?"

"Ani, pikiranku saat itu sedang kacau saja jadi melamun." jawab Mark yang kini sudah membaringkan badannya.

"Hei, ada anak-anak cheliders masuk ke Gor basket" ucap Yangyang. Haechan, Jaemin dan Yuta langsung merapihkan rambut dan kemeja mereka.

"Mark, pujaan hatimu datang," bisik Haechan, Mark langsung terbangun dan duduk dengan tegap.

"Annyeonghaseyo Sunbaenim." sapa siswi bernama Sohwa dengan senyum mengembang
Ke 5 namja itu tersenyum dengan tingkah gugup.
"Wah, mereka benar-benar masih sangat muda, wajahnya begitu cute dan cantik alami." Puji Yangyang.

My Life, My Father and My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang