1. Sastro dan Gevaro, awal bertemu

2.9K 163 5
                                    

Jangan lupa untuk memberikan dukungan melalui vote atau comment!
***

BEBERAPA KALI terdengar helaan napas serta decakan dari seorang pria berambut cokelat, tubuhnya dibanjiri keringat serta wajahnya memerah panas. Ia mendengus dan menatap tajam kearah pria di hadapannya yang sedang menelepon seseorang, mendelik saat menangkap beberapa kalimat menjijikkan—baginya terlontar dari pria di hadapannya.

"Sure honey, makasih juga karena udah bantu aku. Selesai dari sini, aku mampir tempatmu ya."

Jiandra Gevaro atau pria berambut cokelat itu mendengus dan tanpa segan menendang tulang kering pria di hadapannya, "mana? Kamu bilang dia udah dateng?"

"Ya... Itu kan akal-akalan gue doang, tapi palingan bentar lagi juga dia dateng. Kata pacar gue sih dia udah di jalan, duduk deh lo."

Jiandra adalah seorang penyanyi solo pendatang baru yang akhir-akhir sedang banyak digandrungi oleh berbagai macam generasi, karena sebelum debut menjadi penyanyi solo ia sudah mengawali karirnya menjadi seorang model dan tentu saja populeritas yang dimiliki olehnya sudah sejak lama ia dapatkan berkat wajahnya yang rupawan.

Alasan Jiandra rela meninggalkan ruang latihan dengan cepat kali ini adalah untuk melakukan sebuah transaksi jual-beli bersama seseorang yang katanya kenalan pacar pria di hadapannya, Jiandra harap barang yang ia minta sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan sejak awal.

Jiandra berdecak lalu mendudukkan dirinya, "Aku lagi latihan tahu, kamu sendiri yang nyuruh aku buat banyak-banyak latihan karena jadwal comeback udah deket."

Pria di hadapannya—Jake atau si pemilik agensi yang menaungi Jiandra, juga seseorang yang sudah membantu Jiandra hingga menjadi seperti sekarang. "Iya-iya, tapi ini juga penting. Lo dari kemarin ribut terus mikirin ini kan? Sampai nginep berhari-hari di sini dan untung aja penggemar lo enggak ada yang nyadar soal ini, kalau ada yang nyadar sih bisa habis gue dihujat sama mereka."

"Ya sudah, tapi harganya sesuai yang kamu bilang kemarin kan? Kalau kamu lupa, gajiku bulan ini belum cair dan ini udah masuk akhir bulan jadi aku harus banyak menghemat."

Jake mengangguk acuh, ia memainkan ponselnya tanpa menatap Jiandra namun sesekali ujung matanya bergerak untuk melihat apa yang sedang Jiandra lakukan. Terlihat jika Jiandra sedang mengibas-ngibaskan lehernya yang banjir oleh keringat serta menyeka keringat-keringat di sekitar keningnya, Jake mengulum senyum lalu menggeleng berusaha menghiraukan hal tersebut.

Tidak lama dari itu pintu dibuka secara perlahan dan menampilkan seorang pria berpakaian santai—kelewat santai dengan kaos belel serta celana jeans belel sembari menenteng satu buah koper hitam besar, ia tersenyum dan mengangguk kepada dua orang pria lainnya yang sudah berada di dalam ruangan tersebut. Senyuman dan anggukannya dibalas oleh mereka lalu ia langsung dipersilahkan untuk duduk dihadapan mereka.

Panas... Entah bagaimana, tetapi tubuh Jiandra terasa semakin panas kala melihat pria tersebut berjalan mendekat. Semua yang ada pada pria tersebut terlihat besar dan membuat Jiandra merasa kecil untuk sekedar berada didekatnya. Jiandra tidak mau mengakui ini, tetapi pria di hadapannya sangat amat panas dan cukup membuat Jiandra meneguk ludahnya sendiri.

"Barang yang lo minta," ia menaruh koper tersebut di atas meja lalu membukanya untuk memperlihatkan isi di dalam koper tersebut. "Lengkap, buat duitnya cash ya? Gue enggak mau kalau lewat transfer."

Jake mendengus geli dan mengangguk. "Santai kali Jun, lo memangnya lagi buru-buru?"

"Enggak sih, malah gue kira yang lagi buru-buru itu lo berdua." Telunjuknya bergerak menunjuk Jake serta Jiandra secara bergantian, pandangannya berhenti pada Jiandra beberapa detik sebelum akhirnya ia berdehem dan kembali menatap Jake. "Siapa?"

FREEDOM [kyuhoon]Where stories live. Discover now