25. Now ... What?

152 18 4
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

"El, aku sayang banget sama kamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"El, aku sayang banget sama kamu. Kalau kamu sayang aku nggak?" 

Tidak tahu sudah berapa kali pertanyaan itu mengudara pada pemilik nama yang disebut, tapi sang penanya tidak pernah bosan untuk mengutarakannya. Sudah memasuki tengah malam setelah Mirza memutuskan untuk pergi dari resepsi setelah mendengar percakapan Erina dan Johnny. Masih terngiang suara dan kalimat yang membuatnya enggan untuk mendengar penjelasan apa-apa dari Erina. 

Malam yang seharusnya dihabiskan berdua selagi ikut berbahagia dengan pengantin baru yang tidak lain adalah tante Erina, kini harus jadi kelabu karena masalah yang menimpa secara tiba-tiba. Di depan meja belajarnya, Mirza memandang fotonya dan bersama Erina yang diambil melalui ponsel. 

Jika biasanya pertanyaan soal rasa sayang itu ditanyakan langsung, maka kali ini Mirza hanya mampu bicara pada benda mati yang dia cetak. Tidak lupa Mirza pakaikan bingkai dan memajangnya di atas meja belajar agar dia semangat tiap melihatnya. Masa-masa indah yang menyenangkan saat terjadi dan diingat, membuat hati berbunga-bunga tiap kali memori itu berkeliaran di pikiran. Namun, semua yang indah tidak pernah abadi, bukan? Sebab apa pun yang manis pada akhirnya akan meninggalkan pahit. 

Kata sayang yang Mirza utarakan terdengar amat tulus meski tidak disampaikan langsung, sampai dampaknya tidak menyenangkan di hati seperti hari-hari biasanya. Sekarang yang dia rasakan malah sesak dan dipenuhi amarah. Itu yang menguasai Mirza setelah menanyakan hal krusial terkait hubungannya. 

Mirza paham dalam sebuah hubungan ada yang namanya pasang surut hingga mengubah suka menjadi duka. Mirza pun paham setiap lautan cerita yang dia arungi bersama Erina akan menemukan ombak besar, kemudian membawa mereka kembali ke daratan dan mengulang segalanya dengan kisah yang berbeda. Mirza menganggap ini adalah masa di mana ombak itu membawa mereka untuk mengulang semuanya, mengganti gembira menjadi kacau balau, mengonversikan cinta menjadi bencana. 

Mirza sangat paham dengan kenyataan itu, jadi jangan menyuruhnya untuk mengerti dengan keadaan yang tidak selamanya lurus. Hanya saja yang tidak Mirza sangka, dari semua masalah yang ada, rupanya dia menjadi korban cinta palsu Erina. Dan kini, Mirza ingin mengakhiri status mereka sebagai sepasang kekasih. Dia ingin bebas dari rasa semu yang Erina bagi, yang sialnya menularkan rasa nyata pada Mirza dan berakhir menyakiti.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My First and Last Where stories live. Discover now