Kaki Jaehyun menghimpit Taeyong untuk semakin dekat sedangkan tangannya sudah mengusap paha Taeyong dari bawah hingga pantat yang terasa halus.

"Hngh.." lenguhan Taeyong mengalun tertahan saat Jaehyun usap dengan halus belahan pantatnya.

Taeyong menepuk pelan bahu Jaehyun untuk mengakhiri ciumannya, mereka membutuhkan ruang untuk bernafas. Walaupun enggan Jaehyun tetap melepaskan ciumannya kembali pada realita jika mereka juga butuh oksigen. Saliva menjuntai tipis ketika bibir keduanya terlepas, Jaehyun kecup sekali bibir Taeyong untuk menghilangkan jejak saliva.

Nafas Taeyong terengah dengan wajah yang memerah, mulutnya terbuka untuk meraih oksigen masuk secara cepat. Jaehyun usap kepala Taeyong untuk merapikan rambut yang berantakan.

"Lee Taeyong, punya rasa yang manis" ucap Jaehyun tiba-tiba dengan jarak yang begitu dekat dengan Taeyong.

Taeyong tersenyum disela nafasnya, ada rasa senang ketika Jaehyun sebut dirinya manis.

"Benarkah?" Tanya Taeyong memastikan dengan binar dimatanya.

Jaehyun ubah posisi mereka dengan Jaehyun yang berada diatas tubuh Taeyong dan kedua tangan yang bertumpu disisi tubuh Taeyong. Jaehyun mengangguk singkat atas apa yang Taeyong tanyakan.

"Kau mau merasakannya lagi?" Taeyong julurkan lidahnya keluar lalu menggerakkannya kekiri dan kekanan.

Jaehyun menyeringai, ia kembali menunduk, menjilat lidah Taeyong yang terjulur keluar lalu melumat lidah itu untuk kembali merasakan rasa manis. Jaehyun dorong lidah Taeyong agar kembali masuk, lalu berganti melumat bibir tipis yang sudah mulai bengkak dengan rakus.

"Jae — hmm." Ciuman keduanya kembali terlepas saat Taeyong sudah mulai merengek.

"Jangan hanya memakan bibirku seperti itu," desis Taeyong, "Kau tidak mau makan dan rasakan bagian yang lain?"

"Kau yakin?" Bisik Jaehyun ketika ia menunduk disamping telinga Taeyong lalu memberikan kecupan ringan pada bagian leher.

"Jaehyun," Taeyong menghela nafas, ia usap rahang tegas kekasihnya yang tengah menatapnya. "Kau tahu pasti jika akulah yang menginginkan ini sejak awal jadi, tidak ada alasan untuk membuatku ragu sedikitpun."

Jaehyun tersenyum kecil, ia singkirkan selimut yang menutupi tubuh keduanya jauh-jauh agar ia bisa melihat dengan jelas bagaimana bentuk tubuh Taeyong. Jaehyun lepaskan simpul tali bathrobe yang masih terlipat menutup tak seberapa badan Taeyong, samar ia bisa melihat puting Taeyong yang menyembul di baliknya dan ketika ia buka bagian depan bathrobe, matanya disuguhi betapa indahnya Taeyong. Perutnya naik turun dengan ringan seiring pernafasan si cantik. Jaehyun usap puting susu kemerahan itu dengan ibu jarinya, menggodanya dengan menggerakkan jempolnya memutar, membuat Taeyong seketika menahan nafasnya. Telapak tangannya merambat turun untuk mengusap perut kecil milik kekasihnya. Saat telapak itu menyapa bagian kelaminnya, Taeyong membuka kakinya agar Jaehyun bisa meraba dengan leluasa, mengangkang tanpa ragu.

Jaehyun mendesis pelan ketika merasakan lembut kulit kelamin Taeyong berlawanan dengan telapak kasarnya.

"Kau sangat cantik" ucap Jaehyun lalu mengecup bibir Taeyong sekilas.

"Aku milikmu" balas Taeyong, tangannya mengalung pada bahu kokoh Jaehyun lalu menarik kepala Jaehyun untuk menunduk dan mengulum putingnya.

"Ahh.." desah Taeyong ketika putingnya merasakan ruang hangat rongga mulut Jaehyun.

Sebelah tangan Jaehyun turun untuk menyapa bagian anal Taeyong dengan mulut yang masih aktif menyusu.

Taeyong melenguh dengan mata terpejam, menikmati sentuhan Jaehyun yang tengah mengurut penisnya, sementara putingnya dihisap dan gigit. Mulut Jaehyun bergerak seolah sedang mengunyah sesuatu, sengaja memberi gesekan giginya dengan susu Taeyong.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now