"Alamak" Jina membuka suara.
"Ayo cari" Suruh Yani dan mereka pun berlari, ga lari sih, kek mereka jalan tapi setengah lari sambil melewati ruangan ruangan rumah sakit.
"Pencar aja, Lia Ojun Rina ke lorong kiri, gua, rara, gisa ke luar, Jaya, Somi, Jina lorong kanan, kasian si Somi kebanyakan jalan ntar nambah lemes" Ucap Yani.
"Oke" Semuanya pun berpencar
LIA OJUN RINA POV :
"Ih mana sih si satya, ga mungkin kan diculik di rs" Ucap Rina.
"Otak lo jangan nethink terus, pantes bego" Ucap Ojun dengan menoyor kepala Rina.
Dan dibalas lagi oleh Lia.
"Halah lu juga jun, nyadar kek, udahlah fokus nyari aja" Ojun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
YANI RARA GISA POV :
"Mana yaaa~, ck ck ck ayo setya sinii, mpuss mpuss" Ucap Rara dan memanggil Setya seperti memanggil kucing.
"Lo kira kucing apa dipanggil gitu" Ucap Gisa.
"EH GUA LIAT SATYA" Teriak Rara.
"DIMANA?!" Ucap Gisa.
"Tuh" Rara menunjuk kucing yang sedang menjilat-jilat (jilat apa hayo)
"ANJ-" Yani sudah siap untuk menonjok wajah Rara itu tetapi di tahan oleh Gisa.
"Sabar, sabarr, fokus nyari, lo juga ra gausa bercanda" Gisa menenangkan Yani.
"Iye iye maaf" Maaf Rara dan lanjut mencari Satya.
JAYA SOMI JINA POV :
"Jay gantian elah lu yang pegangin si Somi, pegel gua" Keluh Jina yang menuntun Somi jalan.
"Elahh, uke harus kuat tenaga" Sahut Jaya.
"Heh Jamal! congor lu minta di iket ya, UDAH SIH INI PEGANGIN" Omel Jina.
"Yaudah" Final Jaya dan mengambil tubuh Somi dari Jina.
"Eee permisi, saya minta kursi rodanya satu boleh?" Tanya Jaya kepada perawat yang baru saja keluar dari ruangan.
"Oh boleh boleh, tunggu sebentar ya saya ambilkan" Perawat berjalan meninggalkan mereka bertiga untuk mengambil kursi roda.
"ANJING?! KENAPA GA DARI TADI MINTA KURSI RODA??? GAPERLU GUA TUNTUN KEK TADI!" Marah Jina.
"Ya lo oon" Jawab Jaya.
"YA ANJ-" Saat Jina ingin memukul, perawat sudah datang sambil mendorong kursi roda kosong.
"Permisi, ini kursi rodanya" Ucap perawat dan kursi roda itu langsung Jaya ambil dan ia menduduki Somi di kursi roda itu.
BACK TO TIO AND JEFFRY...
Jeffry membuka pintu ruang inap Tio dan ia melihat ada Tio yang sedang memakan buah.
"Hei" Panggil Jeffry
"Ah, Selamat sore pak" Sambil membungkukkan setengah badannya dengan posisi terduduk di ranjang.
"Gimana Tio, sudah rada mendingan?" Tanya Jeffry.
"Sudah pak" Jawab Tio.
"Anu pak Jeff, Saya ingin bertanya"
"Mau bertanya apa?" Tanya Jeffry bingung.
YOU ARE READING
why not? || jaeyong
RomanceJeffry adalah seorang lelaki yang tegas dan sangat tertib terhadap pekerjaannya atau bisa disebut ia seorang ceo di kantor ayahnya. Jeffry pertamanya berpacaran dengan perempuan yang cantik dan menawan, tetapi Jeffry melihat kalau dibalik kecantikan...
11). Why Not?
Start from the beginning
