1st: When Dream Becomes Nightmare

328 27 1
                                    

Ini akhirnya. Ini akhir dari hal yang selama ini mereka bangun. Hal yang mereka bangun di atas pondasi yang rapuh.

Saat ini mereka harus menerima kenyataan bahwa impian yang mereka anggap indah ternyata berakhir sebagai mimpi buruk bagi mereka berdua. Hal yang mereka pikir akan bertahan selamanya berakhir dalam waktu dua tahun.

Seongwu tidak pernah menyesali keputusannya menikah di umur 20 tahun. Mungkin sedikit. Nah, kalau boleh jujur, Seongwu menyesali semuanya. Kalau dia tau pernikahannya akan berakhir dalam waktu hanya dua tahun setelah banyak hal dia tinggalkan hanya untuk bersama dengan laki-laki yang saat ini berada di hadapannya.

Kalau dia bisa memutar waktu, Seongwu tidak akan membiarkan dirinya bertemu dengan suaminya, Hwang Minhyun.

Jika dia bisa kembali ke umur 19 tahunnya, dia akan melakukan semua yang dia bisa untuk mencegah dirinya bersama Hwang Minhyun.

Sayangnya, harapan tidak selalu sejalan dengan kenyataan. Sekarang mereka sudah sampai di tahap dimana mereka menyadari bahwa impian mereka tidak lebih dari kenaifan anak yang baru masuk ke tahap pendewasaan. Keputusan mereka tak lebih dari kesalahan yang dibungkus dengan kalimat-kalimat indah untuk memutupi entah berapa banyak hal pahit.

Sekarang semuanya berakhir bersamaan dengan surat cerai yang ditanda tangani suaminya, setelah sebelumnya Seongwu berikan persetujuan yang terwakilkan dengan tanda tangannya.

Minhyun, yang saat itu berada di seberangnya, menatapnya dengan ekspresi yang mungkin sama persis dengan ekspresi yang berada di wajahnya saat itu.

Terlepas dari kekang.

Mungkin itu gambaran tepat yang bisa menggambarkan bagaimana ekspresi mereka saat itu. Mereka terlepas dari kekang yang membelenggu keduanya selama dua tahun belakangan.

Saat cinta yang membara itu padam, saat keinginan menggebu itu hilang, saat realita menampar mereka; membangunkan mereka dari mimpi yang selama ini mereka anggap mudah dicapai, hanya kepahitan yang tersisa.

Sebelum cinta itu berubah menjadi rasa benci yang lebih lagi, sebelum impian itu menjadi mimpi buruk yang menenggelamkan mereka lagi, sebelum mereka menyesali keputusan mereka lebih jauh lagi, mereka memutuskan untuk berpisah.

Minhyun tidak mengatakan sepatah katapun, dia langsung melangkah pergi setelah menatap Seongwu beberapa saat, berjalan ke arah kopernya yang sudah berada di depan pintu. Dia tidak pernah menyangka pernikahannya akan gagal di umur 22 tahun, tapi setidaknya, mereka bisa mengakhiri semua sebelum menjadi lebih buruk.

Minhyun tidak menyalahkan dirinya di masa lalu, dia hanya akan menelan semua pil pahit dan menerima semua sebagai bagian dari hidupnya. Bagaimanapun, dia pernah amat sangat mencintai Seongwu, merasa dia tidak bisa hidup tanpa belahan jiwanya, dan merasa semua akan baik selama mereka bersama.

Bodoh, mungkin. Menyesal? Mungkin? Hal yang pasti adalah dia akan menjadikan pelajaran mahal ini hal yang tidak akan pernah dia lupakan.

Tak akan ada hal yang abadi. Cinta pun punya masa berlakunya sendiri.

"Thanks for everything."

"Let's not meet again in the future."








---------------------








Note: ini adalah narasi dari AU yang dipost di twitter.

Link for AU: https://twitter.com/ongehwang/status/1545996281830842369?t=nQY4KUBebOT7lBEToxeung&s=19

RailwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang