Cibubur oh Cibubur!

Mulai dari awal
                                    

Namun hanya saja kadang ia merasa iri dengan teman-temannya yang satu-persatu mulai menikah, yang ia asumsikan karena bekerja di kantoran sehingga mudah mendapat pasangan.

Bulan kan, bekerja saja sendirian. Jika berbicara tentang lingkaran pertemanan, tinggal Dici dan Eren sahabat yang kini masih intens berkomunikasi dengannya. Maka itu ia suka sedih, curhat ke orang lain pun sepertinya tak akan ada yang paham.

Dici bentar lagi nikah. Eren walaupun jomblo, muka spek bidadari. Siapa juga pasti mau sama dia. Kalo gue, dapet cowok dari mana ya?

Sebenarnya kalau dipikir lagi, ada saja sih teman-teman cowok yang kadang mendekati. Mulai dari balas-balasan pesan di Instagram atau sekedar reply tweet sesekali. Tapi tidak ada yang buat Bulan dapat jatuh hati.

Bahkan ada juga mantan pacar zaman SMP nya dulu yang tahu-tahu pernah chat Bulan setiap hari.

Tapi tetap saja rasanya bukan mereka orang yang Bulan inginkan selama ini.

Yah, elu sih pengennya Kak Jeje mulu.

Kadang otaknya meledek demikian, yang mana ledekan itu hanya ditepis saja oleh Bulan. Biarin aja si, emangnya salah kalo gue punya standar tinggi?

Kak Jeje atau pria yang bernama asli Jerian Argarasya itu merupakan kakak tingkat Bulan zaman kuliah dulu. Tidak pernah banyak bersinggungan berdua, diam-diam Bulan mendambakan sosok kating itu sampai-sampai sering memerhatikan profil Instagramnya.

Tapi, ya... hubungan mereka hanya mentok begitu saja.

Kasarnya sih, 'Bulannya dimana Jeje nya dimana'.

Nggak ada celah bersinggungan deh, pokoknya.

Maka itu, karena tahu hidupnya minim pria, sedangkan pria yang ia damba juga tak ada tanda-tanda mendekatinya, Bulan akhirnya memutuskan untuk tinggal di Korea.

"Halo, Tante Rika? ... Ini Bulan, Tante! Aku mau tinggal di rumah Tante bisa nggak ya? Sekalian bantu-bantu Tante jaga restoran..."

Tahun lalu ia mencoba bertanya pada tantenya yang sudah sukses memiliki restoran Indonesia di Itaewon. Dan pertanyaan itu langsung disambut baik oleh adik dari Mama Bulan itu.

"Boleh banget sini! Youtube kamu kan juga bisa dilakuin dimana-mana, udah tinggal aja sama Tante! Di rumah juga masih ada satu kamar kosong di sebelah kamar Ugi. Sini aja, temenin Kak Ugi sebelum dia nikah sama si Dici temen kamu."

Saking semangatnya Tante Rika, usai telepon itu dimatikan Bulan langsung mengurus visa untuk meninggalkan Indonesia.

Ayo kita cobain hidup di luar negeri!

Selalu seperti itu pikiran Bulan. Apalagi rumah ia berada di Cibubur. Sering pusing sendiri Bulan dengan padatnya kota itu. Apalagi macetnya... Haduh, minta ampun!

Makanya, melihat kopernya kini sudah tersusun rapih di sebelahnya, Bulan tersenyum sempurna berimajinasi betapa indahnya kehidupannya di Korea nanti.

Ya, setahun setelah mengurus visanya, ia kini sudah siap berangkat ke negeri dambaannya Korea Selatan.

Ketemu oppa-oppa, latar rumah kayak di drama... Bulan yang saat ini sedang terkena macet di dalam mobil bahkan sampai tertawa sendiri. ASELIIIII ini mah gue balik-balik bisa aja dapet cowok Korea!

DRRRTTTT

INCOMING VOICE CALL
FROM: EREN

"Halo Ren?"

"Halo Lan! Lo dimana siiii?! Katanya mau nginep di kosan gua?!"

"Iya ini udah OTW!"

"Lama amat dari tadi OTW mulu?!"

"Ah elah lo kan tau Cibubur macetnya kayak gimana." Bulan pun coba cek Google Maps.

Ia memang berniat untuk menginap di kos Eren dulu yang berada tak jauh dari Stasiun Gondangdia. Bulan malas kalau harus berangkat ke bandara dari rumahnya. Jangankan naik kendaraan umum, naik mobil pribadi saja ia masih takut kalau-kalau kena macet dadakan nan panjang.

Maka itu ia memutuskan untuk ke kos sahabatnya itu H-1, agar nantinya ia mudah naik kereta dari Gondangdia ke Manggarai, lalu menyambung kereta bandara ke Soekarno-Hatta.

"Gue cek maps ini macetnya nggak panjang kok-"

"Mba..." Sopir taksi online yang dari tadi diam-diam menguping pembicaraan Bulan langsung menginterupsi. "M-Maaf... Kayaknya macetnya bakal lama... Itu odong-odong di depan ngagubrag."

Hah?!

Bulan langsung menjauhkan pandangannya dari telepon untuk melihat pemandangan di depan sana. Waduh, banyak anak-anak digendong ibunya akibat kendaraan wisata itu kecebur selokan pinggir jalan.

"Macetnya jadi parah. Belom itu ondel-ondel ikut jatoh Mba. Terus di depan ada lampu merah juga..."

"Ya Tuhan..." Sampai menggeleng kesal Bulan dibuatnya.

Cibubur oh Cibubuuur!

Bulan & Jerian | A Romantic ComedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang