Taeyong mencebikan bibirnya, setelah itu berlalu dihadapan Jaehyun. Jaehyun bisa mencium harum dari sabun yang dipakai Taeyong, sangat manis.

Hanya menunggu sekitar lima menit, Taeyong sudah selesai dan duduk disebelah Jaehyun. Rambutnya masih terlihat basah dan berantakan, karena ia tidak menyisir rambutnya.

"Setidaknya, rapikan dulu rambut mu." Celetuk Jaehyun, tangannya bergerak memainkan rambut itu.

"Apakah ini untuk ku?" Tanya Taeyong, ia membuka satu persatu paper bag yang Jaehyun bawa. Ada banyak pakaian didalamnya.

Jaehyun merebut paper bag itu, membuat Taeyong mengerucutkan bibirnya.

"Dengarkan aku dulu."

"Jika kau mau ini, kau harus ikut denganku besok malam." Lanjut nya.

"Kemana? Apa kita akan honeymoon?" Taeyong bertanya dengan antusias, "ah, tapi kita belum menikah. Apa kita akan menikah malam ini?"

Jaehyun berdecak, meraup wajah kecil Taeyong dengan tangan besarnya karena terus berbicara sembarangan. Membuat Taeyong mengerucutkan bibirnya.

"Jangan seperti itu, tanganmu bau asal kau tahu." Gerutunya.

Jaehyun mendelik tajam, Taeyong yang melihatnya hanya menundukkan kepalanya. Jaehyun mendesah pelan.

"Hanya acara perayaan, kau cukup diam dan ikuti aku."

Mendengar itu, Taeyong kembali mendongak dengan mulut yang membulat lucu. Badannya ia deketkan dengan Jaehyun.

"Apa itu seperti pesta perusahaan yang pernah aku baca di novel?"

Jaehyun sedikit memundurkan wajahnya ketika berjarak terlalu dekat dengan Taeyong. Jaehyun bergumam pelan, "Mungkin, iya."

"Waah, apa nanti sangat ramai? Apa nanti kita akan minum bir sampai mabuk? Setelah itu, kita tidak sadar dan berakhir dengan bercinta?" Taeyong menangkup pipi nya tak percaya, "Aku sungguh tidak sabar!"

Jaehyun memutar matanya malas, Taeyong selalu saja berbicara asal tanpa dipikir dulu.

Pria tampan itu meletakkan punggung tangannya pada dahi si kecil mencoba memeriksa suhu tubuhnya. "Panas mu sudah turun."

Taeyong mengangguk, "Sudah aku katakan, aku hanya perlu tidur dan beristirahat."

"Kau sudah makan?" Tanya Jaehyun lagi.

"Sudah."

"Makan dengan apa?"

"Maksudmu?" Tanya Taeyong balik.

"Maksudku, kau makan apa."

"Nasi, memangnya apa lagi?"

"Lauknya?"

"Rumput."

Tanpa sadar, Jaehyun terkekeh mendengarnya.

"Kau terlalu banyak bertanya." Ucap Taeyong mengibaskan tangannya. Ia menarik kembali paper bag milik Jaehyun, mengeluarkan isinya.

Ada beberapa kemeja motif, jas, blouse, celana bahan dan ada juga celana jeans.

"Kenapa banyak sekali?"

Jaehyun mengendikan bahunya, "Kau bisa memilihnya, yang mana mungkin cocok denganmu. Jika masih tidak ada yang cocok, kita bisa membeli lagi."

Taeyong menggeleng pelan, "Ini saja sudah terlalu banyak. Tapi kurasa ini tidak akan gratis."

Jaehyun menaikkan alisnya tidak mengerti.

"Bukankah itu artinya kau membutuhkan bantuanku untuk menemanimu ke acara itu? Dan itu tidak gratis, aku meminta imbalan."

"Apa?" Jaehyun menunggu dengan was-was saat melihat seringai kecil dibibir tipis itu. Takut jika saja Taeyong meminta hal yang aneh-aneh, mengingat bagaimana tingkah anak itu.

"Aku minta gaji ku untuk bulan ini, dipercepat sekitar tiga hari lagi."

"Tapi kau baru bekerja sekitar seminggu, mana bisa seperti itu." Sergah Jaehyun.

"Tentu bisa! Kau itukan bossnya, tidak mungkin tidak bisa." Ia butuh uang, dan kesempatan ini tidak akan ia lewatkan.

"Baiklah, hanya itu?" Akhirnya Jaehyun mengalah.

"Aku minta gajiku tiga kali lipat."

Mata Jaehyun membulat mendengar itu, "Hei?!"

"Kenapa? Kau tidak akan bangkrut juga kan?"

Tentu tidak. Tapi itu cukup memeras Jaehyun!

Jaehyun menghela nafas, "Terserah kau saja."

"Aku juga minta cuti 5 hari."

"Apa?!"

"Ah, tidak. Maksudku sepuluh hari."

Jaehyun menganga tak percaya. Sementara Taeyong senyumnya mengembang ketika membayangkan hari-hari yang indah itu. Memiliki banyak uang lalu bermalas-malasan adalah cita-citanya.

"Kalo begitu, kita tidak jadi pergi." Jaehyun ingin beranjak dari kursinya tapi Taeyong menahannya dengan cepat.

"Ck, Jaehyun!"

Taeyong menatap Jaehyun dengan tajam, begitu juga sebaliknya. Cukup lama keduanya saling menatap dengan sengit, sampai beberapa saat kemudian Taeyong mengerjapkan matanya dan menunduk, matanya perih karena terlalu lama melotot.

Jaehyun mendengus, "Aku akan menjemput mu besok malam."

🌷

To be continue..


Halo halo!!
Udah lama bgt nih, aku gantung wkwk

Beberapa ada yg dateng dari twttr, aku kaget seriusan, ini siapa yang ngeromendasiin?!! aku mau bilang makasih 😭🤍

Buat kalian semua, pokoknya makasih yaaa🤍🤍

Jangan lupa mampir dicerita lainnya
Sampai jumpa. 🤗

TAEYONGIE - JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang