zombi infide

1

Seorang pria tengah terbaring di atas brangkar.sebuah slang infus tersambung ke tangannya.
Mendadak matanya terbuka,sudah empat tahun ia terbaring disana.sebuah pertempuran hebat ia lalui.hingga sebutir peluru menghantam kepalanya,membuatnya tak sadarkan diri bertahun-tahun.

"Astaga,apakah kamu sadar?" Tanya seorang dokter yang kebetulan lewat.ia melihat pria yang selama ini tidur siang malam mendadak bangun dan duduk di brangkar.

"Apa yang terjadi?" Tanya pria itu.ia linglung tak punya ingatan.bahkan,tak tahu siapa dirinya.

"Kamu sudah koma selama empat tahun,dan sekarang kamu bangun.ini keajaiban" jawab dokter wanita itu.wajah dan logatnya menunjukan jika ia adalah bukan orang amerika.ia berkulit kuning dan mata bulat dengan wajah khas Asia timur.

"Siapa kamu?"tanya pria dengan rambut sebahu itu.

"Aku dokter rena.aku salah satu dokter disini"jawab wanita berambut sebahu itu.memeriksa pasiennya yang baru tersadar."siapa namaku? Aku tak ingat apapun"ucap pria itu.rena meraih sebuah papan nama yang tergantung. "Kapten David,seals  Amerika. Menurut catatan disini,kamu tertembak dan koma bertahun tahun.ada kemungkinan ingatanmu hilang setelah terkena tembakan di kepala"

Pria itu berusaha menggerakkan kakinya yang kaku."butuh bantuan?"tanya dokter itu.namun,David menolak.butuh beberapa saat hingga ia bisa berdiri sendiri.

"Teruslah berlatih,itu akan membuatmu lekas pulih"ucap dokter itu kemudian berlalu.ia mengecek ke ruang pasien lainnya.

David berjalan keluar ruang perawatannya,ia berjalan menuju kearah suara beberapa orang yang tampak riuh.mereka tampak tengah menikmati makan siang mereka.ada empat puluh orang pria dan enam puluhan wanita,juga beberapa anak kecil.seorang pria memegang senapan serbu ditangannya menghadang David."tunjukan identitas mu, darimana kamu berasal?"tanya pria itu.david tak paham,ia mencari sesuatu di pakaian abu abunya.ia menemukan selembar kartu identitas,kemudian memberikan kepada orang itu. "Kapten David burke?. darimana kamu berasal?" Tanya pria muda itu.usianya tampak baru akhir belasan tahun.menenteng senapan serbu yang siap ia tembakkan. "Dia pasienku,lepaskan dia" ucap seorang wanita.ia berjalan bersama beberapa orang berpakaian hasmat.

"Makanlah,hanya ada ini untuk sekarang"ucap Rena ia memberikan semangkuk bubur kacang.David makan didampingi Rena,beberapa orang memperhatikannya, saling berbisik satu sama lain. Meskipun dalam suara yang kecil ia bisa mendengarkan. "siapa yang berteriak diluar?" Tanya david.saat baru menyelesaikan sarapannya. Remaja pria tadi berlari keluar, ia diikuti beberapa orang robot berbentuk manusia dengan senjata di tangannya.

Suara ledakkan terdengar menggelegar.alaram berbunyi,David berlari keluar ia menuju tembok pembatas setinggi dua belas meter,menaiki puluhan anak tangga.beberapa orang manusia dan robot menembaki ratusan zombie,mereka berjarak dua ratus meter dari kaki tembok. "Tembak mereka"ucap seorang pria,ia memberi David sebuah senapan buru,tanpa teleskop.dengan sigap David meraih senapan itu kemudian membidikkan senjatanya,ia menembak lima orang dengan cepat.ia meraih peluru dari kotak amunisi,mengisi kembali senjatanya lalu kembali menembakan senjata itu.tak butuh waktu lama para zombi itu tewas,mereka langsung hancur menjadi pasir  setengah jam kemudian. "Siapa kamu?"tanya seorang pria,ia menodongkan senapan serbu kearah David yang hanya diam memegang senapan popor kayunya.

"Tenanglah,ia salah satu  pasien dokter rena.biarkan saja"ucap bocah tadi yang berlari dari dalam. "sebelumnya,kenalkan aku Joshua dan ini ben.ucap remaja itu."David,apa yang terjadi disini? Siapa mereka?" Balas David.

"Mereka adalah semua orang yang terjangkit virus,mereka berubah menjadi zombie.sangat mengerikan bukan?"balas Joshua.

"Tembakanmu sangat baik,apa pekerjaanmu sebelumnya?" tanya Ben yang penasaran. Tatapan matanya menyorotkan mata yang dingin.