Saat sudah sampai tepat didepan rumahnya, Taeyong langsung turun begitu saja tanpa mengucapkan apapun pada Jaehyun, membuat Jaehyun menyerngit, Taeyong menjadi sedikit lebih diam sekarang. Entah apa yang Jaehyun pikirkan, ia malah ikut turun dan masuk kedalam rumah bersama Taeyong. Taeyong juga tidak keberatan, karena ia hanya diam saja saat Jaehyun mengikutinya.

Taeyong masuk kedalam kamarnya, membuat Jaehyun berhenti melangkah, karena Taeyong yang menutup pintunya dengan sedikit kasar. Jaehyun memilih duduk pada sofa panjang disana. Rumah Taeyong tidak juga terlalu sempit, parabotan dan peralatan lainnya terlihat lengkap disini, ia juga bisa melihat dapur kecil milik Taeyong dan juga meja makan minimalis dengan dua kursi yang terbuat dari kayu, tidak ada skat apapun, hanya kamar Taeyong lah yang memiliki ruangan lain.

Didepannya juga ada telivisi yang Jaehyun pastikan berukuran 10 kali lipat lebih kecil dari miliknya dirumah. Jaehyun meraih remote tv dan menyerngit saat tidak bisa menyalakan nya. Jaehyun menatap sekeliling, tidak ada satupun lampu yang menyala. Apa Taeyong tidak membayar tagihan listrik? Jaehyun menggelengkan kepalanya, meletakkan kembali remote tv pada tempatnya. Punggungnya bersandar dan memejamkan matanya.

Ceklek

Taeyong sedikit terkejut saat melihat Jaehyun yang masih duduk menunggu nya. Ia pikir Jaehyun sudah pergi, apalagi ia berganti baju cukup lama.

Jaehyun membuka matanya dan menoleh, melihat Taeyong yang sudah duduk disebelahnya. Pria cantik itu, sudah berganti pakaian dengan baju yang lebih santai. Kaos biru polos dan juga celana pendek berwarna Moca diatas lutut.

"Apakah aku harus kembali bekerja?" Tanya Taeyong ragu, masalahnya Jaehyun masih diam menunggu nya.

Jaehyun menggeleng kecil, tangannya mengusap surai Taeyong yang sudah kering dan menyerngit saat merasakan sedikit hangat, telapak tangannya beralih menyentuh dahi Taeyong. "Tubuhmu terasa hangat. Kau sakit?"

T

aeyong memegang kepalanya, saat Jaehyun menjauhkan tangannya. "Hm, sedikit pusing. Sepertinya karena kelelahan dan juga sedikit kedinginan."

"Lagipula, memangnya apa yang kau lakukan disana?"

Taeyong mencebikan bibirnya, "aku hanya penasaran. Kenapa karyawan tidak boleh ada yang kesana?"

"Sebenarnya hanya untuk menjaga kebersihan dan kerapian taman itu. Jika ada banyak orang disana, akan sulit untuk merawatnya. Aku juga tidak terlalu peduli tentang taman itu, tapi karena ibu ku sendiri yang mendesain nya ia ingin taman itu tetap terawat dengan baik."

Taeyong mengangguk mengerti. Ia menghela nafas panjang, menyandarkan tubuhnya yang terasa lemas pada punggung sofa dengan pandangan yang masih menatap kearah Jaehyun.

Jaehyun tersenyum kecil, ia menepuk sisi kosong sofa mengisyaratkan agar Taeyong mendekat. "Kemarilah."

Taeyong sedikit terkejut, tapi ia tetap menurut. Taeyong tidak mungkin melewatkan kesempatan ini. Jika ia sedang sehat, mungkin ia akan menerjang pria tampan itu tanpa tahu malu.

Tubuhnya memberingsut mendekat pada Jaehyun. Merasakan usapan lembut dipunggung, membuat Taeyong tersenyum, lengannya melingkar dipinggang Jaehyun, kakinya juga ia angkat dengan menekuk lalu ia tumpukan pada paha Jaehyun.

"Apa kita perlu kerumah sakit?" Tanya Jaehyun, suhu tubuh Taeyong terasa begitu hangat hingga menembus kaosnya.

Taeyong menggeleng, "tidak perlu. Aku sudah biasa seperti ini, hanya perlu sedikit tidur dan aku akan sembuh."

Keduanya hanya terdiam, tangan Jaehyun masih saja mengusap lembut punggung Taeyong.

"Ngomong-ngomong, aku tidak lagi melihat Mingyu, kemana dia?" Tanya Taeyong memecah keheningan. Ia masih penasaran tentang ini.

"Aku memecatnya." Jawab Jaehyun malas.

Taeyong menyerngit dan mendongak. Rasanya Jaehyun tidak bisa bernafas karena wajah mereka terlalu dekat, Taeyong sering seperti ini, tapi kenapa kali ini rasanya berbeda?

"Memecatnya? Kenapa?"

"Bukankah aku pernah bilang, jika dia kembali menyentuh mu, maka dia akan kehilangan pekerjaan nya."

"Kau tahu?"

"Aku tahu. Dia mengantar mu pulang waktu itu."

"Kau melihatnya?" Tanya Taeyong lagi.

"Aku melihatnya dengan sangat jelas."

Taeyong mengulum senyumnya. "Kau cemburu?"

"A-ah,  tentu saja tidak!" Entah kenapa, Jaehyun jadi panik sendiri saat Taeyong menanyainya seperti itu.

"Jika tidak, kenapa berbicara seperti itu pada Mingyu? Kau juga memukul wajah Mingyu waktu itu."

"Yang mana?"

"Yang baru saja kita bicarakan."

"Yang baru saja apanya? Aku tidak mengerti." Elak Jaehyun, dan memalingkan wajahnya saat Taeyong terus menatapnya dengan godaan.

Taeyong hanya terkekeh, lalu kembali menyandarkan kepalanya pada bahu Jaehyun. Memejamkan matanya, menikmati usapan Jaehyun yang beralih mengusap kepalanya.

Terdiam seperti ini terus selama bermenit-menit, membuat Taeyong merasakan kantuk. Kepalanya hampir saja terjatuh dari bahu Jaehyun. Jaehyun yang menyadari itu, mencoba membangunkan Taeyong.

"Taeyong, sebaiknya kau tidur dikamar saja agar lebih nyaman."

"Kau akan pergi sekarang?" Tanya Taeyong setelah pelukan mereka terlepas.

"Ya, aku masih ada pekerjaan dikantor."

Keduanya berdiri, Taeyong mengantar Jaehyun sampai didepan pintu. Jaehyun tersenyum mengusap surai Taeyong dengan halus.

"Beristirahat lah."

Taeyong mengangguk, ia meraih tangan Jaehyun lalu mengecup punggung tangan pria itu, membuat Jaehyun tersenyum kaku mendapat perlakuan seperti itu. Kelakuan Taeyong memang tidak bisa ditebak. Jaehyun sudah kehabisan ekspresi untuk menanggapinya.

Taeyong melambaikan tangannya, saat Jaehyun sudah masuk ke dalam mobil, meninggalkan dirinya sendiri dirumah.

Saat mobil Jaehyun sudah tidak terlihat lagi, Taeyong menutup pintu rumahnya dengan cepat. Kedua tangannya menangkup pipinya tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Jaehyun memeluknya tanpa paksaan!

Kaki Taeyong melompat-lompat diatas sofa mengabaikan kepalanya yang masih terasa pening, dengan wajah yang berseri-seri.

🌷

To be continue...




Sebenernya aku masih bingung, gimna caranya Jaehyun nanggepin kelakuannya Taeyong. Maksudnya, Jaehyun yang cuma pasrah Taeyong mau ngapain, atau cuek aja, atau Jaehyun yang tiba-tiba jadi bucin, terus perlakuin Taeyong dengan manis.
Takutnya ntr malah jadi gak nyambung, terus jadi aneh deh, wkwk

Tapi sejauh ini, aku puas banget sama respon kalian. Makasih yaa 😄💗

Sampai jumpa~








TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now