Prolog

5.1K 474 39
                                    

Yuri Briar adalah seorang pemuda berumur dua puluh tahun yang bekerja menjadi pegawai di kantor pemerintahan, setidaknya itu yang ia katakan pada sang kakak, Yor Briar. Yuri sangat menyayangi sang kakak bahkan saking sayangnya ia bisa dikatakan mengidap sister complex akut. Ia tidak mau kakaknya terluka, ia ingin kakaknya bahagia. Ketika mendengar sang kakak telah menikah dan bahkan ia tidak diberitahu dan tidak diundang, membuat Yuri berkunjung ke rumah suami kakaknya tersebut.



Kesan pertama yang Yuri dapatkan tidak ada selain fakta bahwa Yuri membenci suami kakaknya karena telah merebut satu-satunya keluarga yang ia punya. Yuri menginginkan sosok yang bisa membahagiakan sang kakak, dan suami kakaknya tersebut memiliki banyak nilai plus ketika Yuri pertama kali bertemu namun karena sifat tsunderenya membuat Yuri tidak mau mengakui hal itu.



'Aku membencimu, kau merebut kakak dariku.' Hanya kata-kata itu yang terucap dalam hati pemuda dua puluh tahun tersebut.



"Aku akan membahagiakan Yor." ucap suami sang kakak, Loid Forger namanya. Pria tampan yang jago masak dan seorang psikolog. Cocok sekali dengan sosok Yor yang cantik.



"Aku harap begitu, tapi aku tetap tidak akan menerimamu dengan mudah." ucap Yuri dengan wajah memerah, efek wine yang ia bawa sebagai oleh-oleh yang baru saja ia minum. Baik Yuri maupun Yor sama-sama tipe yang cepat mabuk saat meminum alkohol.



"Aku akan berusaha agar kau mau mengakui bahwa aku pantas menjadi suami Yor."



Ekspresi itu membuat Yuri muak, wajah tampan berambut pirang itu sungguh mengganggu! Padahal cuma modal tampan, berkharisma, tipe yang peka dan jago masak serta cuma seorang dokter tapi ingin bersanding dengan kakaknya yang sempurna?! Yuri tidak terima!



"Banyak omong kau Lottie sialan!"



"L-Lottie?"



"Yuri kau harus sopan pada Loid!" ucap Yor merasa tidak enak.



"Jangan harap aku bisa sopan pada manusia yang mau merebut kakak dariku!" ucap Yuri seraya memegangi kepalanya yang mulai terasa berat. Hampir sebotol wine ia habiskan sendiri karena sedari tadi kesal.



"Yuri berhenti minum." Loid mengambil botol wine itu dari tangan Yuri.



"Oi kembalikan!" Yuri bangkit dari posisi duduknya. Ia hendak merebut botol itu dari tangan Loid namun tubuhnya berkata lain dengan mengikuti gaya gravitasi bumi.



Loid menangkap tubuh Yuri, pemuda itu kini entah tidur atau pingsan. Loid membaringkannya di sofa, Yor sendiri mengambilkan bantal untuk sang adik.



"Lottie sialan..jangan rebut kakakku.." Yuri masih bisa meracau rupanya, ia benar-benar dikuasai alkohol.



"Maafkan adikku ya Loid." ucap Yor.



"Ah tak apa Yor, aku mengerti."



'Tidak, aku sebenarnya ingin sekali mengulitinya sedari tadi.' batin Loid seraya menatap tajam pemuda yang kini terbaring di sofa tersebut. Jika bukan demi melindungi identitas aslinya dan demi kepentingan misi mungkin Loid sudah menghajar pemuda kurang ajar ini sedar tadi.




T
B
C


Baru prolog gausah panjang-panjang dulu hehe
Silakan tinggalkan vote dan jejak kalian ya guys
Untuk sampul sementara kayak gitu dulu, belum nemu sampul yang pas aja.

My LottieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang