Chapter: 1 - 2

1.3K 78 0
                                    

🌹XU TAO🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹XU TAO🌹

🌻ZHAO WEIGUO🌻••••~~~~|(✿)|~~~~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻ZHAO WEIGUO🌻



•~~~~|(✿)|~~~~•

Bab 1: Memakai buku

     Pada musim panas 1983, di kereta.

bang bang bang --

Woo hoo-

“Kereta sebentar lagi sampai di stasiun. Penumpang yang mau turun, silakan datang ke…” Bunyi klakson radio di kereta terdengar, diiringi suara bising orang-orang di sekitar.

Xu Tao terbangun dengan mengantuk, dan apa yang dilihatnya adalah kerumunan orang. Semua orang memegang tas besar dan kecil di tangan mereka. Pengeras suara di atas mobil di kejauhan mengumumkan kedatangan kereta. Adegan itu agak mirip dengan film tahun delapan puluhan.

Xu Tao naik kereta berkecepatan tinggi. Ketika kereta tiba di stasiun, kadang-kadang akan ada kerumunan orang, tetapi sama sekali tidak ada pemandangan yang begitu ramai saat ini. Selain itu, yang paling membingungkan Xu Tao adalah orang-orang di sekitarnya tidak ada. mengenakan pakaian sederhana. , Bagasi tas besar dan kecil juga berbagai karung dan koper hijau militer, dan bahkan kursi sederhana di kereta adalah kursi kayu yang belum pernah dilihat Xu Tao sebelumnya.

Tas besar hijau army, aneka karung, baju dicuci sampai luntur dan putih...

Dia hanya melihat adegan seperti itu di drama periode. Memikirkan hal ini, dia tidak bisa menahan diri untuk berhenti mengikuti orang banyak.

“Kamu tidak bisa keluar dari mobil di depanmu, jangan menghalangi jalan jika kamu tidak turun!” Xu Tao berhenti, dan segera mendesak di belakangnya dengan nada khawatir.

Xu Tao secara naluriah melangkah ke samping, dan orang di belakangnya didorong ke kursi kosong di sebelahnya, dia melihat sekeliling dengan pandangan kosong, dan pada saat yang sama, sebuah ingatan yang bukan miliknya mulai mengalir ke benaknya.

"..." Setelah beberapa lama, Xu Tao bersandar di kursi kayu dan menarik napas dalam-dalam dengan ngeri. Setelah mencerna kenangan di benaknya, dia merasakan sedikit keputusasaan di hatinya.

Rutinitas harian ibu tiri pasca 80-anTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang