"Kau tau, aku kaget sewaktu mendengar Y/N rupanya mantanmu. Kenapa kalian putus?" Tanyaku sambil duduk disebelahnya.

"Yah... Kau tau sendiri aku tipe macam apa Vik, dan dia mendengarnya. Aku tidak pernah mau putus dengannya, dia berbeda, rasanya seolah kau menemukan rumah untuk ditinggali setelah... Yah, kau tau." Jawab Jack.

Aku terdiam sebentar "Apa dia masih melakukan itu?"

Jack tidak menjawab pertanyaanku. Aku bisa melihat kilat ketakutan di matanya, dia jelas ingin bercerita, tapi satu-satunya manusia dimuka bumi ini yang dia ajak cerita soal masalah ini hanya Clinton. Percuma aku sogok dia dengan sekoper uang, dia akan tetap bungkam.

Aku kembali berdiri dan pamit pada Jack yang masih meratapi nasib. Aku melangkahkan kaki ke sekolah, wajahku datar seperti biasanya. Ha, aneh, Jack ada benarnya. Aku nampak lebih ramah kalau disamping Y/N. 

Y/N POV

Hari ini berjalan seperti biasanya. Viktor mengajakku ke kantin tadi, aku hanya membeli sebotol yoghurt dan kembali ke kelas. Walaupun ini hari yang sama seperti hari-hari sebelumnya, mood-ku tetap anjlok karena berpapasan dengan Jack tadi. Sekarang pun aku kembali sendirian didalam kelas. Dirga, Adam, dan Lili entah pergi kemana. Ada beberapa orang lainnya, tapi mereka sibuk dengan dunia masing-masing.

Tiba-tiba aku berharap Viktor ada disini.

"Y/N." Seseorang memanggilku, suara orang yang tidak ingin kutatap.

"Hey, aku hanya ingin menjelaskan, tolong beri aku kesempatan." Pintanya.

"Jack, kita putus dua bulan lalu, sudahlah, lupakan saja." Jawabku ketus.

Jack masih belum menyerah "Dengar, aku tau kau marah, kesal, apapun itu padaku. Tapi aku janji tidak akan mengulangi hal yang sama. Aku hanya ingin kembali lagi, kita berdua, bersama." Ujarnya.

Lengang.

Aku menghela nafas dan menatapnya sinis "Kau kira semudah itu? Kuhormati permintaanmu itu, tapi jawabannya akan tetap sama Jack! Aku menolak dengan segala respek! Sana kembali ke Seol dan Hana! Hanya karena putus denganku bukan berarti kau memutus hubungan dengan temanmu!" Seruku ketus.

"Akan kuturuti apapun, tapi kumohon jangan membenciku." Jack meraih kedua tanganku dan menggenggamnya erat-erat "Kumohon Y/N."

Aku menepis tangannya dan memberi isyarat agar dia segera enyah dari hadapanku. Ini menyebalkan, kapan dia absen untuk merengek minta pengampunan? Aku tidak akan kembali bersama pria berengsek modelan dia. Hingga kapanpun tidak akan!

"Woah, kenapa ini?" Tanya Dirga yang baru kembali dan kebetulan berpapasan dengan Jack yang keluar.

"Biasa." Jawabku ketus.

"Utututu, jangan ngambek dong, nih soda kesukaanmu!" Dirga mengacungkan sekaleng soda bluberry padaku.

Aku tersenyum dan menerimanya "Makasih."

"Sama-sama temen gue yang paling cakep." Balas Dirga sambil mengangkat kaleng sodanya seolah bersulang.

Lalu segalanya berjalan normal kembali. Viktor kembali seiringan dengan bel masuk. Begitu kutanya, dia bilang kalau dia hanya bertemu teman-teman lamanya saja. Aku merasa jawabannya sudah cukup. Tapi aku baru menyadari sesuatu saat pulang sekolah.

Tunggu, komplotannya si Viktor dulu, berarti berandalan, berarti... Dia teman Star Boy. Dan benar saja, salah satu komplotannya muncul untuk mengajaknya pulang. Dia Xie Huan, dan pacarnya tersayang, Vivien. Viktor pamit padaku dan jalan bersama mereka. Aku hanya bisa menatap dari kejauhan. Aku kurang suka pulang sendiri, jadi aku berusaha mengajak seseorang untuk pulang bersama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Place for Both Of Us (Russia x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang