Prolog

969 63 5
                                    

Please Enjoy This Story!!!


Kim Seungmin, seorang pemuda 21 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan travelling yang telah dia idamkan sejak dulu. Dia bisa dibilang pegawai baru yang tidak begitu lama lulus kuliah, tapi dia sudah menjadi pegawai favorit para atasan di perusahaan ini. Seungmin itu termasuk orang yang sopan, ramah, sabar, manis, rajin, dan tentunya, pintar. Dan hal-hal itulah yang membuat dia ada di kondisi ini. Di dalam ruangan bersama atasannya yang bisa dibilang cukup tampan, tapi bukan itu alasan dia berada di ruangan tersebut, dia ada di ruangan atasannya ini karena sebuah tugas.

"Ku mohon Seungmin, kau lah satu-satu nya orang yang bisa ku andalkan sekarang"
"Aku tidak menolak, tapi kalau kau bisa, pilih lah orang lain Minho" Sebenarnya kalau mau, Seungmin bisa saja menolak secara langsung, tapi dia pastinya tidak ingin merusak image nya sebagai orang yang penuh dengan sopan santun.

"Ayolah Seungmin, aku sudah pertimbangkan semua hal, hingga hal terkecil yang bahkan tidak kau pikirkan, lagian kan kau juga akan dapat gaji tambahan nanti"
Ah......., gaji tambahan. Sebuah kata yang dapat membuat semua pekerja tergiur mendengarnya. Sama hal nya seperti Seungmin, ia pun terdiam memikirkan nya.

"Hmmmm, kalau gitu coba jelaskan semua ulang dari awal, program apa ini dan juga mengapa harus aku yang mendapat tugas ini" Seungmin melipat tangannya dan memasang muka fokus.

"Dengan senang hati" Minho pun berdiri dan mengeluarkan papan kecilnya
"Sini², duduk lah, tidak usah berdiri terus, santai saja dengan ku"
"Aku tau" Seungmin membalasnya dengan malas.

Oh iya, mungkin kalian berpikir kenapa Seungmin sangat berani dengan atasannya, karena Minho ini adalah kakak tingkat dia yang dulu sering, bisa dibilang cukup akrab.

"Baiklah, seperti yang kau tau, aku dari dulu sangat suka meneliti sebuah suku yang belum banyak diketahui orang"
"Iya, terus?" kalau berhubungan dengan sesuatu yang digemari Minho, sebenarnya ia malas. Tapi Minho saja belum selesai bicara, jadi dia lebih pilih diam dulu dan belum ingin mengoceh.

"Sebuah badan museum yang ada di Seoul menawarkan perusahaan kita untuk meneliti sebuah suku yang bisa dibilang belum diketahui orang, dan pastinya,"
"Dan pastinya???" dengan serius seungmin menanyakannya pada minho
"Pastinya kita sudah meng-survey mereka dan ternyata mereka adalah orang² yang sangat ramah, bahkan ada beberapa dari mereka yang mengerti bahasa Korea sedikit²" Mendengar hal itu, Seungmin pun membenarkan posisi duduknya dan semakin fokus menatap minho.

"Dan ketua desanya pun sudah menyetujui tentang ini" Minho menatap seungmin dalam² setelah selesai mengatakannya.
"Tentang pengiriman 1 orang itu?"
"Yups Seungmin yang genius"

"Ok......... kalau gitu kenapa harus aku yang tinggal bersama orang ini" dengan malas Seungmin bertanya
"Ok, 1, kau adalah salah satu orang yang belum berkeluarga atau berpasangan"
"Jisung juga belum"
"Oh maaf, maksud ku belum berpasangan atau.......... tidak tinggal bersama keluarganya. Kalau tidak salah Jisung tinggal bersama ibunya kan"
Seungmin kira ia mempunyai cara untuk mengelak

"Mengapa orang itu harus tinggal dengan orang yang tinggal sendiri?"
"Yah pastinya untuk menghindari hal² yang tidak kita inginkan, ku kira kau seorang genius Kim Seungmin" Seungmin memasang muka jutek dan bingung nya secara bersamaan
"Orang yang dikirimkan nanti kan seorang laki-laki, bagaimana kalau dia tidak sengaja membuka pintu istri atau ibu seseorang dan yang lebih tidak mungkin adalah aku menitipkan nya pada seorang perempuan kan"

"Ha......., ok, alasan ke 2?"
"Kau adalah salah satu orang yang paling sabar dan ramah di kantor ini. Dan yang terakhir"
"Yang terakhir adalah?"
"Kau bisa ku andalkan untuk mengurus dia, mengajari dia, dan memasak untuk dia"
"Alasan yang terakhir ini sepertinya kau hanya membuat² nya kan?"
"Iya tapi tidak" Seungmin hanya merespon dengan memutarkan bola matanya.

"Jadi? Bagaimana? Apakah kau setuju? Tapi sebenarnya aku tidak menerima penolakan darimu juga sih" Seungmin hanya menghela napas
"Ha...... mau bagaimana lagi yah kalau sudah seperti ini" Ucap Seungmin dalam batinnya

"Baiklah, akan kuterima tugas ini"

















































"Kau tadi kenapa dipanggil Seungmin? Owh apakah kau tidak punya skin wajah yang lain? Ekspresi mu seperti kau habis kalah bersaing dalam lomba debat" Jisung hanya menatap bingung kepada temannya yang baru saja keluar dari ruangan atasannya.
"Ha....... jadi begini" Seungmin pun menceritakan semua yang terjadi di dalam ruangan tersebut.

"Hei jangan bersedih hati, tapi memang alasan Minho tidak salah kok, dan juga kau kan akan mendapat gaji tambahan nanti" Semangat Jisung mencoba untuk membangkitkan jiwa Seungmin yang sedang murung. Seungmin hanya membalas nya dengan senyuman yang malas.
"Yah siapa tau kau akan kecantolan dengannya nanti kan"
"Hei, jaga bicaramu tupai"
"Takdir tidak ada yang tau Seungmin" Seungmin hanya membalasnya dengan helaan nafas.

"Baiklah, persiapkan dirimu untuk besok Seungmin. Jangan kecewakan tamu yang satu ini."














-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Where stories live. Discover now