That Sunset

299 20 26
                                    

Yeaaaaa once again from me!! >-<

This one is get inspired by the AU I made with my friend, thankyou for @AmeMajnun, your story is cool dude! I'm waiting for the next chapter!!

Dan a bit info aja, ini aku model agak ff gitu, jadi pake visualisasi human. Dan aku g nyebut nama country, mereka punya nama sendiri. Biar gak terlalu bingung ku spill beberapa deh ya, sisanya tebak :P

> Vladimir Viktor as Russia

> Raden Mas Dirgantara as Indo

> Raden Ayu Kirana as Nesia

> Willhelm as Netherland

> Iosef (baca: Josef) as USSR

> Devochkaya Raine as Ukraine

> Jack Arthureon Britania as Ame

> Clinton as Canada

> Belizna alias Bela as Belarus

> Adam as Malaysia

> Lili as Philliphines

> Hana as Nekomi (Japan cewe)

> Takashi as Japan

> Andrea as ASEAN

Visualisasi menyusul yak!

Enjoy!

-Thalia
.
.
.

Pukul 4 sore

Sore itu aku awalnya tengah menghabiskan segelas coklat panas di apartementku sembari menonton film. Aku menekan tombol TV malas-malasan, isi beritanya tidak menarik. Gosip, HP keluaran terbaru, ceramah politik. Huft, membosankan.

Aku memalingkan wajahku ke jendela apartement dan menatap jalanan dibawah. Layar-layar besar menampilkan iklan skincare terbaru. Gedung-gedung pencakar langit nampak indah, memantulkan sinar senja. Sebuah senyum terlukis tipis diwajahku. Apa lagi yang bisa merusak sore se-sempurna ini?

Aku salah, rupanya ada.

Begitu aku menenggak kembali coklat panasku, HP ku berdering. Layarnya menunjukkan foto profil sohib absurdku. Dirga.

"Halo, kenapa Dir?" Tanyaku agak malas-malasan.

"Y/N!!!" Serunya, membuat telingaku berdenging.

Sialan bocah South-east asian ini. Kenapa juga dia harus merusak vibes soreku yang damai ini. Kalau dia menelpon, tandanya hanya ada satu nasib buatku.

"Bantuin..." Rengeknya dari balik telpon.

Aku menelan ludah "Kenapa? Bantuin apa?" Tanyaku.

"Hiks-- Beliin pembalut..."

Aku terhenyak. Seriously? Pembalut? Buat? Otakku sudah traveling kemana-mana nih.

"Kirana lagi datang bulan, pembalutnya abis... Hiks... Mana gue ditabok lagi..."

"Iya deh, kubeliin." Aku menyerah, nampaknya Kirana yang sedang PMS berani main fisik, bisa gawat kalau Dirga kerumahku dan menetap.

Akhirnya sore itu aku mengambil tas kecil dan mantel, lantas meninggalkan kamarku yang hangat. Dengan wajah dongkol aku melangkah malas ke mini market terdekat dan membeli permintaan Dirga. Huft, kenapa sih aku bisa terjebak di circle-nya Dirga? Padahal itu semua cuma kebetulan. Kami bertemu di SMP, aku tidak sengaja melihat Dirga yang kancing seragamnya copot, klasik bukan? Biasanya di drama-drama,dari pertemuan itu dua orang akan saling suka. Pengecualian untuk hubungan kami, yang ada aku ditraktir bakpao, dikenalin sama dua sohibnya yang sama-sama freak, dan berakhir masuk ke geng mereka. Agak menyesal, harusnya kubiarkan saja lengan bajunya terkulai lemah tak berkancing waktu itu.

Place for Both Of Us (Russia x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang