"It's okay, jae. Pelan-pelan aja. Ga semuanya harus lu cerna saat ini juga." Hyunjae meringis menatap Younghoon. "Gue capek ketika semua orang memanggil gue Jaehyun, gue gabisa ingat apa-apa, Hoon. Bahkan orang tua gue terpaksa mengganti nama gue karena gue sama sekali gabisa mendengar nama itu. Ketika mereka manggil gue Jaehyun, kepala gue sakit, Hoon. Rasanya kayak mau pecah." Hyunjae menitikkan air mata. Younghoon berdiri mendekat dan mendekap sahabatnya itu. "It's okay, jae. It's okay."

---

Sejak hari itu, Hyunjae jarang sekali mendapat penolakan dari Juyeon ketika ia menginginkan Juyeon. Tidak peduli itu siang, malam, atau subuh sekalipun ketika Hyunjae baru pulang dari bar. Juyeon juga tidak pernah protes dengan segala bentuk perlakuan yang Hyunjae lakukan kepadanya. Ia tetap tersenyum dan mengelus kepala Hyunjae ketika mereka melakukan kegiatan tersebut. Ia bahkan tidak berusaha protes dan menatap Hyunjae dengan sendu. Hyunjae yang bingung, lama-lama muak dengan tingkah laku Juyeon.

"Lu kenapa, Juy?" tanya Hyunjae, setelah mereka melakukan kegiatan malam mereka. Juyeon yang tidur menghadap langit-langit kamar, mengalihkan tatapannya ke Hyunjae, lalu tersenyum kecil. Ia mengelus muka Hyunjae, namun tangannya ditahan oleh Hyunjae. Hyunjae menatap Juyeon dengan tajam. "Ingat, status lu hanya sebagai babu sex gue. Lu harus tau diri. Dan lu juga disini hanya untuk sementara."

Juyeon yang mendengarnya, hanya menganggukkan kepala dan tetap tersenyum, walau terlihat lebih sendu. Ia lalu menurunkan tangannya dan beralih memeluk Hyunjae. Hyunjae yang kaget, langsung menepis tangan Juyeon dan membalikkan badannya, memunggungi Juyeon. Tanpa ia sadari, Juyeon mengucapkan sebuah kalimat dibelakangnya,

"I miss you, kak Jaehyun"

--- 

"Ya Minho."

Orang yang dipanggil Lino itu membalikkan badannya menghadap orang yang memanggilnya. "Kenapa, oi?" Changmin mendengus kasar melihat reaksi Minho yang terlihat tidak antusias dengan panggilannya. "Joel udah ingat lu." Mendengar nama Joel, Minho yang sedang bermain game di sudut ruangan itu langsung mengangkat kepalanya dan membiarkan game tersebut mati dengan sendirinya. "Joel?" Changmin menganggukkan kepalanya. Minho langsung berdiri dan berjalan kearah Changmin. "Dimana dia?" Changmin menampilkan senyuman sinisnya. "Kalau gue kasih tau, apa yang akan lu berikan kepada gue?" Minho berdecih kasar.

"Mau lu apa?" Changmin mengetukkan jarinya ke mulut dan berpura-pura berpikir. "Hem... mobil boleh. Kebetulan gue membutuhkan mobil baru." Minho yang mendengarnya, langsung menjitak dahi Changmin. "Duit gue aja belom balik pasca jadi trainee ya. Yang bener aja." Changmin tertawa lalu merangkul Minho. "Prepare yourself. Besok kita pergi jalan-jalan." Bisik Changmin, lalu meninggalkan Minho dengan tanda tanya besar. 

---

"Juyeeoooooooonnn!!!" Teriakkan Changmin menggema di rumah Hyunjae. Juyeon yang merasa dirinya dipanggil, menonggolkan kepalanya di balik pintu. Changmin yang melihatnya, langsung menyeretnya masuk kembali ke kamar dan mengunci kamar tersebut. Ia lalu membuka lemari dan mencari-cari baju yang cocok untuk Juyeon. Juyeon yang melihat kedatangan Changmin, hanya menatapi Changmin bingung dan meminta jawaban atas 'kedatangannya' yang tiba-tiba. Changmin hanya mengacuhkan tatapan tersebut dan memberikan sepasang baju serta celana kepada Juyeon. "Dah sana cepet ganti baju. Gue tunggu lu dibawah." lalu meninggalkan Juyeon dengan 1000 pertanyaan di kepalanya.

Tidak butuh waktu yang lama bagi Juyeon untuk berganti pakaian. Ia lalu menuruni tangga dan menemukan Changmin yang sedang tersenyum menatap HPnya. Juyeonpun mengetuk bahu Changmin. "Oh sudah selesai. Ayo kita pergi!" Changmin mengambil tas beserta kunci mobilnya, lalu menyeret Juyeon pergi keluar dari rumah tersebut. "BIBI JUNG! PINJAM JUYEONNYA DULU YA!" Tanpa menghiraukan balasan dari bibi Jung, Changmin melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah itu bersama Juyeon yang tetap dengan tatapan bingungnya.

---

"Cepetan keluar atau gue tinggal?" Gerutu Changmin kepada orang diseberang sana.

"Ah berisik lu. Gue masih ada evaluasi sedikit." Changmin menggetukkan jarinya gusar ke kemudi mobil.

"Aelah. Siapa sih yang mulai evaluasi pagi-pagi? Biasanya juga malem."

"Suruh si Hyunjae Hyunjae lu itu buat stop evaluasi tiap pagi, dan membuat jadwal latihan seenak jidat." Changmin melengos mendengar jawaban dari suara diseberang.

"Yaudah tunggu bentar." Ia lalu mematikkan telepon dan menyambungkan teleponnya lagi ke seseorang.

"Heh, gue pinjem Minho dan Juyeon dulu. No NOoooo. No. Jangan nyela dulu. Gue butuh mereka dan gue pinjem beberapa jam. IYAAAA. Juyeonnya bakal balik baik-baik aja. Lu gausah khawatir. Aelahhh bentaran doang. IYEIYEEEEE. Nanti gue pap deh pap biar lu percaya dia gaada lecet-lecet. Dah sana, lepasin Minho duluuu. Gue butuh dia... AELAH CEPETAN PAK TUA!!! Lu emang tua. Kita beda 5 tahun....."

Juyeon sudah tidak fokus dengan percakapan Changmin dengan Hyunjae. Ia sibuk mencocokkan semua kemungkinan di kepalanya.

Minho.... Lee Minho.... Lee...Min....O..... Lino

Hyunjae...hyun... Jaehyun.. Lee...

"Kenapa kita berbeda, Joel? Kenapa orang gamau nerima kita? Apa karena aku suka sama temen sekelasku, Hannie? Tapi emang gaboleh kita mencintai seseorang?" Joel yang saat itu masih duduk dibangku kelas 1 sd, hanya menatap adiknya bingung. Ia masih terlalu muda untuk memikirkan cinta-cintaan. Bahkan ia belum bisa mengerti, mengapa adiknya ini dibully hanya karena ia pernah memeluk dan mencium dahi dari teman sekelasnya. "Apakah bunda akan jauhin aku kalau begini?" Joel menggelengkan kepalanya dan memeluk Lino. "Tenang aja. Aku akan selalu jagain kamu apapun yang terjadi. Joel akan selalu disini buat Lino."

Tok tok...

Suara ketukan di kaca menyadarkan Juyeon dari lamunannya. Ia menurunkan kaca jendela dan melihat seseorang yang berdiri dihadapannya. Minho yang mengetukkan kaca, langsung terdiam membeku. 

"Joel......"


---


Hore akhirnya aku punya sedikit waktu untuk update hehe untuk sementara aku akan menyensor adegan 18nya ya dikarenakan sedang bulan puasa. Hope you like the story!! And i hope ((again)) i have some spare time to end this hehehe maaf banget jdnya cerita ini aku buat pacenya cukup cepat agar tidak terlalu lama hehehehe

See you again soon!

ERROR - MilJuWhere stories live. Discover now