"Hyunjae itu pemilih. Sangat pemilih. Ia tidak suka dengan gadis yang suka mengaturnya. Dengan gadis yang lebih dewasa darinya. Dengan gadis yang banyak menuntut. Pokoknya pusing deh kalau bawa Hyunjae kemana-mana. Bukannya liburan, malah gue diceramahi soal ketidakpuasannya selama berlibur. Sampai Changmin juga pernah cekcok dan bersikeras untuk menurunkan Hyunjae di tengah jalan karena terus mengeluh." Juyeon tertawa kecil membayangkan pemuda yang baru ia temui kemaren terlibat cekcok hebat dengan 'pemilik'nya.

"Nah. Skarang kita di kantor Hyunjae. Ada beberapa hal yang ingin disampaikan oleh Hyunjae di kantor. Jadi ikuti aku dan jangan lupa pasang maskermu." Juyeon mengangguk dan memasang masker serta sebuah topi. Younghoon tertawa melihatnya. "Melihatmu seperti ini, seperti melihat artis yang ingin pergi keluar agensi."

Pertama kali Juyeon menginjakkan kakinya di gedung agensi Hyunjae, yang ia tangkap adalah seorang laki-laki yang langsung menubruk tubuh Younghoon dan memeluknya erat. "Darimana saja? Kata Hyunjae kamu rapat. Taunya malah keluar bareng artis lain!" Changmin mendengus kesal. "Hey, coba liat baik-baik, ini siapa." Changmin menengokkan kepalanya ke arah Juyeon dan tersenyum lebar. "Ah kau! Halooo! Akhirnya kita bertemu juga! Gue Changmin." Changmin mengulurkan tangannya ke arah Juyeon dan dibalas dengan tatapan bingung. "Oiya, kenapa dia dibawa kesini?"

"Hyunjae dipanggil oleh pak Ilhoon untuk mengecek kondisi Juyeon."

"Kenapa dipanggil? Bukannya dia udah gaada hubungan apa-apa lagi dengan mereka?"

Younghoon mendekatkan mulutnya ke arah telinga Changmin. "Juyeon... akan ditukar dengan robot baru." Changmin melirik ke arah Juyeon yang melihat sekelilingnya. "..kenapa? Apakah Hyunjae masih tidak mau menerima Juyeon?" Bisik Changmin. Younghoon mengangkat kedua bahunya. "Aku harap dia benar-benar tidak berniat melenyapkan Juyeon." Kata Younghoon sambil menepuk pundak Changmin dan menatap Juyeon yang melihat mereka dengan tatapan bingung. "Yuk Juy, Hyunjae udah nungguin. Bye Changmin. Sore nanti aku visit ke kelasmu ya kayak biasa." Younghoon mengecup pipi Changmin dan masuk ke lift bersama Juyeon.

"Oke. Udah siap, hoon?" Kata Hyunjae ketika mendengar pintu ruangannya terbuka. Younghoon menatap Hyunjae yang membereskan surat-surat dihadapannya. "Sabar, bro. Sepertinya lu beneran pengen nuker keduanya." "Tentu! Gue butuh robot wanita, bukan pria sepertinya. Menyetubuhinya aja membuatku jijik-."

DUAK!

Younghoon dan Hyunjae kaget mendengar pintu ruangan Hyunjae yang terbanting keras. "Siapa?" Younghoon langsung berlari keluar mengejar pelaku pembanting pintu ruangan tersebut.

Sehina itukah aku?
Kenapa gak dari awal aku dibuang saja? Kenapa malah sempet membuat jantungku merasakan tatapan dan perlakuan lembut itu kalau pada akhirnya, aku akan dibuang?

Juyeon berlari menuju lift dan langsung memasukinya ketika pintunya terbuka lebar. Ia melihat sosok Younghoon yang mencarinya namun tidak ia gubris dan langsung menutup pintu lift tersebut. Belum sampai di lantai dasar, pintu tersebut terbuka dan menampilkan wajah kaget seseorang. "JOEL!!!"

Tanpa mempedulikan Juyeon yang langsung mengalami sakit kepala, orang tersebut langsung memeluknya erat. "Joel.. Joel gue kangen lu. Joel jangan tinggalin gue lagi." Juyeon merasa sakit kepala yang hebat. Ia tidak bisa mengontrol denyutan dikepalanya, ditambah orang yang memeluknya membuat keseimbangannya semakin menipis. Tidak terasa setetes darah keluar dari hidungnya dan mengenai wajah orang yang memeluknya. "Jo... Joel... Joell!!" "JUYYY!"

Dan seketika Juyeon tidak ingat apa-apa selain tubuhnya jatuh kepelukan orang tersebut.

---

"Kak Je! Jaehyun! Aku mau masuk!!"
Seorang anak kecil mengetuk keras sebuah kamar yang terkunci dihadapannya sambil mendengus. "Joel pabo~" terdengar suara kikikan dari dalam kamar, bersamaan dengan suara tawa terbahak. "Lino ga kasian sama Joel?" "Ga! Joel nakal! Ngabisin kue aku! Biarin Joel jelek wlee" Joel mendengus keras mendengar adiknya meledeknya.

"Lino, keluar nanti aku aduin ke mama!" "Joel anak mami wleekk!" Air mata Joel menggenang dimatanya dan mulai terisak. "Lino jangan gitu. Tuh Joel jadi nangis kan. Ayo bukain pintunya." Lino mendengus kesal. "Yaudah deh! Joel aku udah bukain. Masuk aja cepetan!" Joel mengelap ingusnya, lalu membuka pintu ruangan tersebut. "HAHAHA JOEL CENGENG IH GITU AJA NANGIS!" Tangisan Joel semakin keras mendengar ledekan adiknya. "Udah udahh. Sini Joel, kak Je peluk." Joel langsung berlari ke arah 'kak Je' atau Jaehyun, dan memeluk erat remaja yang berbeda 4 tahun darinya. "Joel jangan nangis. Yuk kita beli es krim aja di depan kompleks."

"Ih eskrim!! Lino juga mauuu!" Lino langsung berlari keluar dan mengambil tasnya. "Joel gamau eskrim?" Joel mengangguk sambil mengusap air mata dan ingusnya. Jaehyun tertawa dan membantu Joel mengusap air matanya. "Yaudah ayo cuci muka dulu. Abis itu kita ke depan bertiga dengan Lino." Joel menganggukkan kepalanya dan berjalan ke kamar mandi.

"Kak Je! Kak Je! Masa di kelas Lino ada 1 orang gemes banget! Mukanya kayak tupai, trus Lino ejekin tupai tupai, dia malah mukul Lino sambil bales ejekin Lino kayak kelinci. Padahal kan kelinci lebih lucu dari tupai. Jadinya Lino bilang, kalau mau ledakin Lino jangan panggil kelinci. Kan artinya aku imut." Jaehyun mendengar ocehan dari sebelah kirinya sambil tertawa kecil. "Jangan gitu dong sama temen kamu. Nanti kalo temen kamu jauhin kamu, Lino sedih dong." Lino menggelengkan kepalanya. "Engga sedih kok! Dia bilang malah dia suka sama Lino jadi ga keberatan kalo Lino ejekin tupai. Tupai kan juga lucu walau kalo makan pipinya jadi embul!" Lino menunjuk pipi dan menggembungkannya. Jaehyun tertawa lalu mengusap kepala Lino. "Bagus kalau kalian akur. Tapi Lino jangan sering-sering mengejek temen Lino. Nanti kalo gaada yang mau temenan sama Lino lagi gimana?"

"Kan Lino punya Joel! Joel itu kakak dan teman Lino!" Jaehyun menatap Joel yang sedang sibuk makan eskrim sambil menggandeng tangan Jaehyun. Ia mengecup puncuk kepala Joel dan mengeratkan gandengannya. "Joel mau punya temen kayak Lino ga?" Joel menggelengkan kepalanya. "Lino galak. Joel gasuka." Lino mengerucutkan bibirnya. "AH JOEL JUGA GALAK! LINO GASUKA!" Jaehyun tertawa keras melihat kedua anak sd ini berdebat. Tetapi karena ketiganya sibuk tertawa, tanpa sadar mereka tidak lampu penyebrangan yang sudah berubah menjadi merah dan ada sebuah truk melaju kencang ke arah ketiganya. Jaehyun yang sadar, langsung mendorong Joel dan Lino, tetapi karena genggaman tangan Joel yang erat, Joel malah menghempaskan Jaehyun kebelakang dan menyenggol mobil yang lewat dibelakang Jaehyun, dan tetabrak oleh truk itu.

"JOELLLLL!!!"

Juyeon tersentak keras dan langsung terbangun dari tidurnya. Ia meraba wajahnya yang penuh dengan air mata. Ia langsung menengok ke arah pintu yang terbuka dan menampilkan seseorang.

"Li......no?"

---


Hay! Aku akan mencoba update sekali seminggu ya! Maaf alurnya agak aku cepetin biar bisa debutin cerita baru lagi hehehe. Semoga suka ya! Have a great day everyone🤍

P.s: tadinya mau buat Lee Know dan Juyeon jadi saudara kembar, tapi ternyata lucuan buat Lee Know jadi adiknya Juy ya hehe walau Lee Know auranya lebih serem HAHA maaf noo!

-luv, Byeongarin!

ERROR - MilJuWhere stories live. Discover now