Mark benar benar marah saat itu .

" LEBIH BAIK KAMU KELUAR SEKARANG SEBELUM AKU MENGHAJAR MU SEPERTI ANAK TIDAK BERGUNA ITU "

" BAJINGAN "

DUARGHH

DUARGHH

Mark tidak peduli lagi sama ayahnya . Dia sedang dibawa emosi . Biar lah dia dikatakan tidak sopan , ayahnya itu tidak wajar untuk dia hormati .

Tanpa memperdulikan ayahnya yang tersungkur di lantai Mark segera menggendong haechan .

" Kita ke rumah sakit " tegas Mark .

" Aku gak mau kak.. biar aku di rumah saja , aku benci rumah sakit " haechan menggeleng kepalanya perlahan .

" HAECHAN KAMU HARUS DIBAWA KE RUMAH SAKIT ! LIHATLAH KEADAAN KAMU SEKARANG " Mark tidak peduli sama kata kata adiknya . Haechan itu butuh perawatan di rumah sakit .

Keadaan nya sangat parah . Baju haechan yang putih bersih sudah penuh dengan darah .

"t-tidak usah kak , aku tidak mau membuat kak mark repot " berbekal tenaga nya yang tersisa haechan memujuk Mark agar tidak membawanya ke rumah sakit .

Namun pandangannya semakin memburam . Perlahan-lahan kelopak matanya tertutup rapat .

" HAECHAN ! HAECHAN BANGUN CHAN !! "

Mark lee yang terkejut melihat adiknya tiba - tiba pingsan cepat cepat berjalan menuju ke mobilnya .

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

Haechan membuka matanya . Dia terbangun di sebuah hamparan rumput hijau .

Haechan bingung kerana dia tidak melihat sesiapa di sana kecuali rumput .

Lalu sebuah cahaya datang menyilaukan matanya . Haechan menyipitkan matanya tapi seketika langsung membulatkan matanya saat melihat sosok yang sangat dikenalinya berjalan ke arah nya .

Haechan menangis tanpa dia sedar .

Dia sangat merindui sosok itu .

" bunda ? ini beneran bunda ? " gumam haechan .

Bunda haechan tersenyum melihat anak kesayangannya yang kebingungan namun matanya memancarkan binar kebahagian .

" iya sayang ini bunda "

Haechan kembali menangis saat mendengar suara halus yang sudah lama tidak ia dengar .
" B-bunda? "

Bunda tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya mengisyaratkan haechan untuk memeluknya .

Tanpa pikir panjang , haechan segera menghambur ke dalam pelukan hangat bundanya .

" Bunda hiks haechan kangen sama bunda hiks "

Si matahari itu menangis tersedu sedu dalam dakapan bundanya .

Haechan tidak peduli jika ini hanya mimpi . Dia hanya ingin melepas rindu kepada orang yang disayangi nya .

" Bunda , haechan rindu sama bunda , haechan mau sama bunda aja seperti dulu hiks ayah hiks ayah jahat sama haechan bunda , ayah sering mukulin haechan hiks " bilang haechan .

Bundanya turut menangis mengenang nasib malang si bungsu kesayangannya . Dia mengelus lembut kepala haechan sambil tersenyum .

" Sabar ya sayang , bunda tahu kamu kuat . Haechan itu superhero nya bunda , Tuhan tidak akan menguji hambanya jika ia tidak mampu jadi bunda yakin haechan bisa " ujar bunda dengan lembut .

Haechan semakin mengeratkan pelukannya .

" bunda pergi dulu ya , haechan jaga diri baik-baik . Bertahan sebentar lagi ya ganteng , Haechan kalau kamu udah bener - bener cape bilang ya , bunda bakal jemput kamu , " ucapnya .

Haechan tersadar saat melihat sosok bundanya menjauh . Haechan ingin berlari mengejar , namun kakinya seakan tidak bisa digerakkan .

Saat itu dia mendengar alunan suara lembut bundanya yang menyanyikan lagu kesukaannya sewaktu dia kecil .

Hiduplah Arjuna beta ,
Biarkan jasad yang luka ,
Selama Tuhanmu ada ,
Takkan engkau tercela .

" Bunda.. b-bunda.. "

" BUNDA!! "

Don't forget to vote and comment

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

fullsun • lee haechanWhere stories live. Discover now