31. yours

319 57 8
                                    

"Jadi bang Yoshi itu mantan kamu?"

Tadi setelah berkenalan kembali dan mengobrol sebentar dengan Yoshi, Jaehyuk pamit untuk pergi lebih dulu bersama Somi.

Somi mengangguk, "mantan terbloon sepanjang sejarah."

Jaehyuk terkekeh, "kok gitu?"

"Dia baik sih, baik banget malah, orangnya soft dan selalu ngalah. Tapi aku gak tau hatinya terbuat dari apa, saking baiknya dia gak pernah nolak ajakan cewek-cewek gatel buat hangout!!"

"Wah parah, kenapa gak kamu tendang aja pake jurus taekwondo!"

Somi tertawa, "nggak kepikiran waktu itu, keburu dia lulus!"

Jaehyuk tersenyum, tangan kirinya terulur membetulkan anak rambut Somi yang berantakan terkena angin. "Kamu nggak penasaran kok aku bisa disini?"

"Ah iya! Aku penasaran, keasikan ngomongin Yoshi, sih!" Somi membenarkan posisi duduknya menjadi sepenuhnya menghadap Jaehyuk, "jadi gimana ceritanya kamu bisa disini malam ini padahal seminggu yang lalu kamu masih koma."

"Kata siapa?"

Somi mengernyitkan alisnya, "hm?"

"Kata siapa seminggu yang lalu aku masih koma? Emang kamu dateng ngeliat keadaan aku?" Tanya Jaehyuk.

"Ah itu... Sebelumnya aku minta maaf nggak rutin jenguk kamu setiap hari waktu kamu masih koma. Sebenernya beberapa hari yang lalu aku sengaja bolos kelas tambahan soalnya mau jengukin kamu, tapi Asahi bilang nggak perlu sesering itu jengukin kamu karna masih punya keluarga yang sanggup ngurusin kamu. Jadinya aku nggak urungin niat aku buat jenguk kamu." Jawab Somi panjang.

Jaehyuk tertawa pelan, "nggak perlu minta maaf, sebenernya juga aku yang nyuruh Asahi."

Alis Somi terangkat, "maksudnya..."

"Iya, seminggu yang lalu aku udah siuman terus aku minta ke mama jangan kasih tau siapa-siapa dulu selain keluarga. Tapi nggak taunya Asahi nggak sengaja ngeliat aku yang lagi dipindah dari ruang ICU ke ruang rawat inap, jadi aku nyuruh dia buat nggak ngasih tau siapa-siapa--"

"Kenapa nggak kasih tau siapa-siapa?" Potong Somi.

"Bukannya nggak mau dijenguk, tapi kalo aku keburu ngasih kabar kalo aku udah siuman, pasti bakal banyak orang yang dateng buat besuk kan? Nah sementara aku harusnya ikut ujian kelulusan, jadi aku ambil kesempatan buat ikut ujian kelulusan dari rumah sakit biar hari ini aku bisa ikut prom night." Jelas Jaehyuk diakhiri senyuman lebar.

Somi ikut tersenyum lebar, tapi air matanya berkumpul di pelupuk matanya. "Pasti berat ya? Pasti berat jadi kamu, makasih ya udah kuat dan bertahan sampai sini."

Jaehyuk meletakkan jidatnya dipundak Somi yang bergetar, air matanya turun mendengar ucapan tulus dari Somi.

"Semuanya bakal baik-baik aja--"

"Of course! With you by my side, everything will be alright." Potong Jaehyuk ditengah tangisnya.

Tangan kiri Somi memeluk leher Jaehyuk, sementara tangan kanannya mengusap punggung Jaehyuk. "Makasih..." Lirih Somi.

Perlahan Jaehyuk mengangkat kepalanya kemudian menangkup wajah Somi dengan tangan kirinya. Melihat wajah Jaehyuk yang perlahan mendekat, Somi menutup matanya rapat-rapat.

"Udah merem aja nih, nggak sabar minta cium ya?"

Somi yang masih setengah terisak membuka matanya, "idih ngerusak momen deh!"

"Aku pikir muka merah cuma ada di anime, ternyata muka kamu juga bisa merah."

"Jaehyuk wib--"

Cup

Somi terdiam saat Jaehyuk mendaratkan kecupan di keningnya.

Somi membatu tanpa mengatakan apapun, sementara Jaehyuk menutup wajahnya dengan sebelah tangannya.

"S-som, jangan diem ajahmmpp!" Mata Jaehyuk membulat sempurna saat Somi mendaratkan bibirnya diatas bibir miliknya.

Ketika Somi melepas kecupannya, bibir Jaehyuk langsung mengatup rapat.

Somi menyeringai, "kamu pikir cuma kamu yang bisa?" Setelah berkata demikian, Somi mendaratkan kecupan ke setiap inci wajah Jaehyuk.

"S-som!"

"Jae, kita pacaran aja nggak sih?"

Jaehyuk menarik tangan Somi untuk menyentuh dada kirinya, "suka banget bikin aku jantungan, ya!"

Somi terkekeh, "jadi, mau nggak nih jadi pacar aku?"

"Of course, i'm yours!"






-END-















Halooww semuanya, sorry banget aku ngilang dari permukaan dan ga pernah update. Soalnya aku lg sibuk-sibuknya magang sampe Febuari (aslinya emang ga ada ide sih). Karna buku ini belum aku tamatin jadi aku memutuskan untuk menamatkan sampai sini aja, awalnya sih pengen bikin spesial chapter tapi aku udah telanjur lupa sama alurnya jadi takut ga nge-feel.

SEKALI LAGI AKU MINTA MAAF BANGET.

Makasih yang udah baca 'Rumor' dan maaf sekali lagi kalo ga sesuai sama ekspetasi kalian dan jalan ceritanya berantakan.

Oh iya, kalo kalian berkenan, boleh tolong kasih kritik atau saran atas tulisan aku? Biar aku bisa lebih baik lagi dalam menulis dan menciptakan karya lain. Terima kasih!

SEE YOU AT OTHER STORY😍🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumor [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang