3. Panggilan Lain

392 69 12
                                    

Jangan lup vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

Ini masih pada baca, kan? ^^

Ini masih pada baca, kan? ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lagi chat siapa, tuh?"

Mirza spontan menyembunyikan ponselnya dari Johnny Nareswara, kakaknya, yang sejak kemarin berkunjung dan menginap. Mirza juga mengunci ponselnya, berharap Johnny tidak membaca isi pesannya bersama Erina yang sedikit menggantung karena gangguan sang kakak. Kedatangan Johnny sangat menyenangkan, tetapi tidak saat Mirza sedang 'pacaran'.

Johnny duduk tepat di samping Mirza, menangkap jelas ekspresi sebal yang tidak pernah ditunjukkan oleh adiknya setiap mereka bertemu. Dari situ Johnny tahu bahwa dia sudah mengganggu. Alih-alih pergi dan memberi Mirza waktu berdua dengan ponselnya, Johnny malah menggoda sang adik yang memalingkan wajah sembari menggenggam erat ponsel agar tidak direnggut paksa.

"Cieee, lagi PDKT sama siapa, sih? Kayaknya seru banget sampai aku nggak boleh join." Johnny menyolek lengan adiknya, makin iseng tiap kali Mirza menghindar.

"Kamu ganggu aku pacaran," balas Mirza sewot.

Johnny terbahak, kian semangat menggoda Mirza yang baru kali ini membicarakan perempuan di hadapannya. Lebih mengejutkan lagi saat Mirza menyebut kata pacar yang tidak pernah Johnny sangka akan mengudara dari bilah bibir adiknya.

"Cewek mana yang kamu permainkan hatinya?" tanya Johnny sok dramatis.

Mirza menatap Johnny nyalang karena dituduh yang tidak-tidak. "Enak aja! Aku nggak ada mainin hati cewek, ya."

Johnny tertawa makin lantang. "Kamu nggak gitu, ya?"

Mirza kian nyolot. "Iyalah. Aku 'kan bukan kamu, Kak."

"Aku juga nggak pernah mainin perasaan cewek."

Mirza memincingkan matanya, sok menaruh curiga pada Johnny yang paling berpengalaman dalam urusan asmara. "Kamu nggak gitu, ya?" balas Mirza mengikuti cara bicara Johnny beberapa saat lalu.

Tanpa merasa tersinggung, Johnny merangkul pundak Mirza yang berusaha melepaskan diri, masih kesal dengan gangguan sang kakak yang sudah terbaca akan melakukan apa terhadapnya jika sudah begini.

"Za, aku bukannya mau sok nasihatin, tapi menurut aku yang udah cukup berpengalaman dalam urusan asmara, kamu jangan nanggung-nanggung kalau nunjukin punya hubungan. Maksudnya kamu harus akui pasangan itu ke orang-orang kalau kalian pacaran, jangan ditutupin begini, dong. Kalau kamu tutupin, takutnya dia merasa nggak diakui. Kalau udah merasa nggak diakui, nanti ada berantem. Kamu nggak mau gitu, 'kan?"

Johnny benar dan Mirza sangat memperhitungkan hal itu setelah memiliki pacar. Terlebih saat semester 6 hampir dimulai, Mirza tidak memberi tahu Lian soal statusnya yang bukan jomlo lagi. Padahal Mirza dan Lian beberapa kali ke tongkrongan serta main PlayStation sepanjang liburan, tetapi kesempatan itu selalu Mirza lewatkan karena tidak ingin mendengar nasihat dari temannya yang menyebalkan.

My First and Last Where stories live. Discover now